part 9

454 Words
Tidak terasa sudah pagi. Ku rentangkan tangan ku, tetapi kenapa di sebelah ku kosong, mungkin mas herman sudah bangun terlebih dulu. Aku tak ambil pusing dengan keberadaan dia. segera aku bangkit dari tidur untuk mndi, namun pada saat aku ingin bangun tiba tiba saja v****a ku terasa sakit. "Huh.. ini pasti akibat semalam yang terlalu kebanyakan. Gara gara mas herman nih" keluh ku.. Tiba tiba saja mas herman keluar dari kamar mandi, ternyata dia habis mandi, pastas saja dia tidak kelihatan. "kenapa sayang? sakit ya? "iya mas" jawab ku "ya sudah sini mas gendong saja, nanti setelah selesai mandi kita keluar mencari salep anti perih" Setelah aku berada dalam gendongan mas herman, astaga.... aku melihat noda darah di atas sprei ranjang. Ya itu darah perawan ku. "duhh.. malu banget kalau mas herman liat noda itu, jorok banget ucapku dalam hati. "Sayang sudah sampai nih, mau mandi sendiri atau aku mandiin?" ucap mas herman "mandi sendiri dong, dasar mesun ih. Keluar sana" usir ku. "iya deh" jawabnya Setelah 15 menit lama nya di dalam kamar mandi, aku pun sudah selesai, namun penampakan ranjang kini berbeda, sudah rapi dan bersih, mungkin mas herman menyuruh pihak hotel untk mengganti sprei nya. Ih dasar tidak tahu malu sekali dih dia. Tapi sudah lah, mau diapakan lagi, sudah beres juga ranjang nya. Setelah selesai kami segera keluar kamar untuk sarapan. "sayang, aku keluar sebentar ya" ucapnya "mau kemana?" "sebentar saja, mau beli salep untuk kamu" "oke, jangan lama lama ya mas" "oke sayang".... Setelah 10 menit izin keluar, akhir nya mas herman kembali lagi dengan membawa salep yang dimaksud. "Sudah selesai sayang sarapan nya?" "sudah mas" jawabku.. "oke kalau gitu yuk kita kembali ke kamar lagi" "kok ke kamar lagi sih mas, masih perih nih" ucapku " ih istriku berfikiran m***m ya sekarang. Kembali ke kamar untuk mengoleskan salep ini. jadi kalau sudah sembuh kan kamu bisa leluasa berjalan" ucapnya Aku yg merasa malu lalu hanya menjawab "oh" saja. "Mana salepnya mas, biar ku obatin sendiri" ucapku.. "emang kamu bisa? nanti pegal loh leher nya nunduk terus. Kamu duduk saja, biar mas yang mengobati" "ih bilang saja kamu mencari kesempatan dalam kesempitan mas" ejek ku.. "Biarin saja, toh sama istri sendiri kok" jawabnya. Tak mau banyak protes aku langsung duduk diatas wastafel yang dibantu oleh mas herman. "Gara gara kamu ni mas, sakit tau" ucapku "Habisnya punya kamu enak sayang, legit, pulen, sempit lagi" "Ah kamu m***m terus mas" "Lihat nih, jadi tembem gini punya kamu sayang, bikin makin gemas. Kalau saja tidak perih, sudah ku hajar lagi nih" "Ih sudah ah, mau ngobatin apa mau m***m sih" Dia pun hanya tertawa saja. Karena baru menggunakan salep, aku dan mas heman hanya bersantai santai romantis saja di dalam kamar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD