part 10

502 Words
Saat honeymoon kami pergunakan dengan sebaik baiknya. Kami shopping, foto foto, dan berkulineran. Bahkan kami entah sudah berapa kali b******a. Tidak terasa hari ini sudah waktu nya kami pulang dari puncak. Kami sudah membereskan semua nya, lalu kami pun langsung berangkat. Setelah berjam jam berada di jalan, kami pun sampai dirumah. "Kamu masuk saja sayang, istirahat ya" kata mad herman Aku hanya mengangguk. Ya karena memang tubuh ini sangat lelah. Keesokan pagi nya adalah hari dimana aku di wisuda perpisahan sekolah. Tentu mas herman sudah berangkat lebih dahulu. Aku sudah janjian dengan sahabat ku tiana untuk bersama sama mmasuk ke dalam sekolah. Saat masuk ke dalam sekolah mata ini tidak bisa berkedip, aku langsung takjub karena acaranya sangat mewah. saat kami mengambil posisi duduk yang menurut kami pas, aku melihat mas herman menatap kearah kami tanpa berkedip. Ya aku merasa hari ini makeup yang ku pakai sangat cantik, mungkin dia terpesona melihat aku, karena kan tadi ďia berangkat duluan, dan itu aku belum bermakeup. Tidak lama setelah kami duduk tiba tiba ad yang menghampiri, ternyata teman tiana. Padahal acara mereka sudah duluan tdi pagi, tapi entah kenapa mereka masih ada disini. "Hai tiana" ucap jaka teman tiana.. "Hai jak. Kenapa belum pulang?" jawab tiana "Tidak apa apa, hanya ingin lebih lama memandang dina. Hai din.." ucap jaka "Hai juga jaka"ucap ku Karena acara belum dimulai, akhirnya kami mengobrol lebih dulu. karena keasyikan mengobrol entah kenapa aku seperti lebih dekat dengan jaka. "kamu cantik banget hari ini din" kata jaka "terimakasih jaka" ucapku.. Tiba tiba saja ponsel ku bergetar, ada pesan masuk dari mas herman. [ Jangan terlalu dekat dengan LAKI LAKI LAIN. AKU TIDAK SUKA ] "Idih kenapa sih guru killer bin dingin ini jadi posesif begini, apa ini memang sifat aslinya ya?" ucapku dalam hati [ Iya mas. Kan aku tidak berlebihan ] balasku.. [ Kenapa membantah suami mu DINA TIKA SARI... Sepertinya kamu harus ku beri tanda agar semua orang tahu kamu milik ku ] "Mas herman kesambet apaan sih, apa pengaruh kecapekan mungkin ya, jadi posesif banget gini" ucapku dalam hati. Karena tidak ingin jaka terlalu lama disini, akhirnya ku ucapkan saja kata kata biar dia pergi. Dan alhamdulillahdia akhirnya pergi juga. Namun dia tetap saja di lingkungan sekolah ini, dan dia menatap kesini terus. Sementara mas herman menatapa dia terus. "Mas nanti mau pulang bareng tidak" Sengaja aku bertanya seperti ini agar dia tidak marah berlebihan. "Bukan nya kamu mau pulang dengan teman lelaki mu, sepertinya dia menunggu kamu sampai selesai" balasnya acuh "oh jadi kamu izinin aku pulang bareng dia? oke deh tidak masalah" balas ku tak kalah acuh "Nanti selesai acara tunggu saya di dekat pos satpam, JANGAN KEMANA KEMANA sampai saya datang" balasnya Ingin sekali aku tertawa melihat balasan nya namun ku tahan karena disini banyak orang. Setelah acara selesai aku menunggu mas herman sesuai yang di perintah kan. Untung nya jaka tidak menunggu acara sampai selesai, jadi dia tidak merepotkan ku. Tidak lama menunggu mas herman pun datang, lalu kami bersama sama pulang kerumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD