part 6

866 Words
kebetulan hari ini hari minggu. Aku berencana minta di anterin ke pasar, ingin belanja stok makanan. walau aku masih sekolah, aku harus belajar menjadi istri. Setelah pulang dari pasar, aku segera merapikan belanjaan, memasukan ke dalam kulkas lalu kemudian aku mandi. Hari terasa begitu cepat, tidak terasa sudah siang hari, sehabis makan siang, kami bersantai di depan tv. "dina...." panggil pak herman " iya pak " jawabku... "mulai sekarang jangan panggil pak lagi yah. Saya kan suami kamu. Panggil saya mas herman. kalau di sekolah baru kamu boleh memanggil saya pak" "emm... iya pak" "eh iya mas" "kalau ada yang mau di tanya tentang pelajaran, boleh tanya dirumah juga ya" "iya mas"... "boleh buatkan saya kopi?" " boleh. sebentar ya mas " " ini mas kopi nya " "terima kasih" ucapnya "boleh duduk di samping saya, jangan terlalu jauh, kamu istri saya, kenapa duduk terlalu jauh" "i.. iya mas boleh" Ada ap dengan mas herman ini, tidak biasa nya, buat berdebar saja. "boleh saya mencium bibir kamu" ucapnya lirih namun masih bisa ku dengar " tapi mas, aku tidak pandai" ucapku.. "tidak apa apa, kita belajar bersama" ucapnya Tanpa membuang waktu lagi, dia langsung mencium bibir ku dengan sangat lembut, oh apa ini??? Apakah ini yang dimaksud jatuh cinta, jantung ini berdebar tak karuan. Dan bisa kurasakan mas herman juga begitu. Setelah itu suasana kembali canggung, aku langsung pamit ingin belajar, mas herman pun mengizinkan. "kenapa tidak fokus begini sih belajar nya, arrrghh....!!! pasti karena kejadian tadi" Akhirnya aku memilih untuk tidur saja daripada belajar tetapi tidak fokus. Saat aku terbangun dari tidurku, tiba tiba saja tubuhku tidak bisa bergerak kemana mana, setelah ku lihat ternyata mas herman memeluk ku. Astaga.... ada apasih dengan dia, kenapa jadi begini.. Apa memang ini sifat asli nya ya??? Karena jam sudah menunjukan pukul 05.30. Aku segera membangunkan nya. Tiba di sekolah ternyata hari ini tidak belajar karena ada acara pentas seni. Ku manfaatkan waktu itu untuk tidur saja di kelas. Namun sahabat ku tiani mengajak ku turun untk menonton pentas seni. Oke lah aku menuruti dia saja. Ternyata sewaktu aku tiba disana, mas herman tengah asyik menyaksikan pentas seni dengan duduk di kelilingi siswi siswi genit. Aku hanya melihat nya sekilas, saat itu bersamaan juga dia melihat ku, dia terkejut, namun aku biasa saja. Akhirnya teman tiana yang bernama andra bergabung dengan kami, dan terjadi lah aksi saling mengejek yang menimbulkan tertawa. Ku lirik mas herman melihat kearah kami dengan sorotan mata yang tajam. ku putuskan untuk pulang lebih awal karena malas melihat pentas seni ini terlalu lama. Saat aku memasak untuk makan malam, ku lihat ad pesan masuk di ponsel ku, ternya dari mas herman. [sayang, mas pulang habis maghrib ya, mas tetap makan dirumah, love you] Tidak ku balas pesan nya, ku biarkan saja. Idih, kenapa jadi manggil sayang sih dia, lebay banget. Tapi jujur aku suka sih di panggil sperti itu. Ku lanjutkan lagi aktifitas memasak ku, walaupun aku marah tapi tetap ku sediakan keperluan mas herman. pukul 19.30 mas herma sampai dirumah. Dia bergegas mandi dan aku segera menyiapkan makan malam nya. namun tidak seperti biasa, aku hanya menyiapkan tapi tidak menemani nya. Aku lebih memilih bermain ponsel saja di kamar. Setelah dia selesai makan, mas herman langsung menghampiri aku.. "din....?" "iya" jawabku biasa saja "Kenapa mas makan tidak di temani?" "bukan nya mas suka di temani sma siswi siswi yang cantik juga ganjen?" jawab ku masih biasa saja "kan hanya duduk melihat pentas seni sayang. kamu juga kenapa tadi asik bangen dengan laki laki itu?" "mas marah karena aku terlihat asik dengan satu laki laki? sementara mas dengan banyak siswi perempuan?" "oke aku menerima hukuman mas, tapi berikan aku ruang mas" "tidak bisa, kita harus menyelesaikan ini berdua" "oh begitu.. oke deh kalau begitu aku yang tidur diluar" Akhirnya aku bangun lalu keluar dan turun, aku tidur di sofa depan tv. Entah kenapa aku merasa ada yang menggengam tanganku. ternyata itu mas herman. Dia tidak memaksa ku untk tidur di kamar melaikan dia yg rela tidur sambil duduk d sampingku. sengaja aku biarkan saja sampai dia terbangun sendiri, karena hari ini hari libur. Setelah makan siang aku merasa keringat mengucur sangat banyak, dan rasa lelah yang sangat tidak enak. ku putuskan untuk tidur siang saja. Namun saat aku terbangun dari tidur kurasakan ada benda basah di keningku, dan terlihat mas herman di sebelah ku terduduk sambil memejamkan mata. Apa aku demam, pikirku... "Sudah bangun sayang" suara mas herman Aku hanya diam saja. "makan malam dulu ya. ini susah malam banget, mas suapin ya" Ku lihat sudah hampir tengah malam. Astaga ternyata aku tidur nya lama banget, mungkin pengaruh tidak enak badan. Setelah makan kulanjutkan tidur lagi. Tidak ku pedulikan mas herman. Keesokan hari nya aku izin tidak masuk sekolah, mas herman juga begitu, dia merawatku. "maafkan mas sayang" kembali dia berkata sambil menggenggam tangan ku "sudah lah mas" ucapku "mas minta maaf udah buat kamu sakit karena perbuatan mas. mas janji gak ngulangi lagi. Tapi mas mohon, jangan lagi dekat dengan laki laki lain, mas merasa cemburu" "Astaga ada apa ini? Apakah guru killer bin dingin suamiku ini sudah menjadi bucin?" ucapku dalam hati Tetapi aku hanya diam saja tidak membalas ucapak nya tadi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD