Beberapa jam setelah pesta pernikahan selesai, dan semua tamu undangan juga sudah membubarkan diri dengan teratur. Kini, sang kaisar dan rombongan bersiap berangkat ke Laut Darah. Mereka sudah di tunggu oleh penguasa tempat itu, dan tidak ada alasan untuk menunda perjalanan. Kali ini mereka memilih berlayar dengan kapal milik Tuan Archen lagi, karena hanya kapal pria itu yang cukup kuat memasuki Laut Darah. Tuan Archen kini sedang berjalan menuju kapalnya, ia baru saja selesai membeli bahan makanan dan juga persediaan di atas kapal. Bagaimana pun, mereka mengajak Villian untuk ikut, dan sudah seharusnya ada bahan makanan untuk bocah itu. “Tuan, apa Ibu benar-benar sudah menjadi seorang Permaisuri?” tanya Villian yang kini melangkah di samping Tuan Archen. Bocah itu terlih

