CERITA TENTANGNYA

1086 Words

   Mirza dan Lux kini duduk dengan tenang, mereka saling berhadapan dan terdiam cukup lama. Sejak Lux meminta Mirza bercerita, pria itu terlihat sedang berpikir dan tidak bicara. Mirza hanya menatap Lux, dari tatapan matanya Lux tahu Mirza sedang gelisah.    Lux masih bersabar, ia tak bisa memaksakan seseorang untuk bicara di saat orang itu belum ingin bicara. Berkata jujur bukan sesuatu yang mudah, memerlukan hati yang kuat dan juga keadaan yang siap.    “Lux,” tegur Mirza pada akhirnya.    Lux mengalihkan tatapannya pada sudut ruangan, lilin kecil masih menyala, menjadi penerangan yang begitu anggun di dalam kamar.    Lux tidak menyahut, ia tak akan menyela apa yang akan Mirza ucapkan. Ia lebih suka memberi tanggapan setelah pria itu selesai, ia juga akan menikmati apa rasanya mende

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD