Bangunan itu terlihat begitu megah, memiliki warna silver pada seluruh sisi, dengan puncak runcing yang menjulang. Pada bagian puncak runcing terdapat bendera besar berwarna hitam.
Hujan masih turun deras, bahkan petir dan suara guntur memeriahkan tangisan langit. Suaranya semakin nyaring, seakan menertawakan kelalaian para Raja Bajak Laut yang kehilangan satu orang gadis manusia karena ulah siren.
Gerbang tinggi itu sekaligus menjadi menara bagi para prajurit, mereka mengenakan zirah baja dengan pedang pada tangan kanan dan tameng pada tangan kiri. Wajah mereka ditutup dengan rapat, cara mereka berjalan begitu tegap dan sangat kaku, tetapi mereka bukan orang yang berbahaya.
Jalanan kota terbuat dari bebatuan besar nan keras, sudah di ratakan dengan baik dan bisa dilalu
