Nares dengan cepat melesat kearah istana, pria itu merasa beruntung karena teman-temannya dengan sigap menghalangi para prajurit untuk menghentikannya. Tetapi, ia merasa cukup sial. Sekarang di kawasan bagian dalam istana lebih banyak lagi prajurit, jenderal, bahkan para panglima yang siap menghadangnya.
Pria itu mengeluarkan tongkatnya, ia segera mengayunkan tongkat itu guna menghempas seluruh pasukan yang sedang menghadangnya. Nares menatap anak-anak panah yang melesat ke arahnya, ia mengepakkan sayapnya begitu kuat hingga angin berembus semakin kencang.
Titik-titik hujan yang lumayan deras membuat tubuh dan sayapnya semakin basah, angin berembus semakin kencang dan membuat dirinya harus menjaga keseimbangan. Pria itu mengubah tongkat emasnya menjadi rantai, ia segera melemp
