Tenebris masih betah menjilati bagian leher Lux, ia segera meremas p******a berukuran sedang milik gadis itu dan memilin p****g p******a itu agak kasar. Mata Tenebris terpejam, hasratnya semakin membara kala suara desahan Lux terdengar sangat pelan. “Akh ... geli, hen- ah ... hentikan!” Lux masih mencoba untuk memberontak, ia berusaha mendorong tubuh Tenebris tetapi kekuatannya sama sekali tak cukup. Rangsangan yang Tenebris berikan membuatnya lemas, ia hanya merasakan geli dan kewanitaannya yang terus berkedut. Tenebris menggigit leher Lux hingga berdarah, ia mengecap cairan merah yang keluar dari sana dan memejamkan mata semakin erat. Terasa manis, mengundang birahinya semakin cepat. “Akh ... yah! Ah ... berhenti,” ujar Lux sambil menahan rasa sakitnya. Ia masih membe

