drizzle

Namaku Winda Amalia aku adalah anak yang terbuang ibuku meninggalkan ku semenjak aku kelas 1 Sekolah Dasar jadi aku hidup berdua dengan ayahku tapi sekarang aku tinggal sendiri lagi Karena ayahku juga pergi ke hadapan ilahi meninggalkan ku selamanya,, aku bingung harus kemana sekarang aku Tinggal sementara dengan om ku tapi saat ini om ku juga sedang kesusahan aku tidak mungkin tinggal selamanya dengan mereka. Winda om minta maaf tidak bisa menampung kamu dalam waktu yang lama karena keadaan kami juga sangat sulit. di rumah yang sempit ini aku tidak mampu merawat anak-anakku apalagi di tambah dengan kamu! saya mengerti om walaupun saya di izinkan tinggal di sini sebentar saya sangat berterima kasih sama om dan tante. kalau tidak ada tempat untuk tinggal coba kamu pergi ke panti asuhan atau fasilitas pemerintah lainnya,aku sudah mencoba menghubungi mira dan mencari kabar kesana-kemari ku dengar dia menikah dengan duda kaya coba kamu temui Mamamu. Tidak apa-apa saya bisa urus diri saya sendiri terimakasih om sudah mau merawat saya permisi dulu ya om. Winda pergi dengan langkah gontai kemana dia harus pergi sudah sebulan ayahnya meninggal karena sakit yang sudah lama dia derita di pemakaman ayahku yang seadanya Winda bahkan tidak bisa menangisi hidupnya yang tidak jelas kedepannya, tanpa lelah winda meminta ke kerabat-kerabatnya yang terdekat untuk tinggal dan sekarang yang terakhir. panti asuhan ya coba deh aku cari tahu ke sana terus sekolah ku gimana ya? apa aku cerita ke guru aja biar bisa cuti sekolah dan dapat tempat tinggal sementara? aku terhenti di depan gang jalan karena aku melihat wanita yang tidak asing lagi dia adalah ibuku. Winda ini kamu kan? sekarang kamu sudah besar yaa udah lama kita gak ketemu.. mama datang menghampiriku dan memelukku itulah wajah mama yang kulihat setelah 6 tahun tidak bertemu. 14 Tahun kemudian Aku pulang Winda membuka pintu dan ingin masuk kedalam rumah terdengar ayah ibu dan saudara tirinya berbincang di dalam, ehh Winda sini duduk ada yang papa sama Mama bicarakan sama kamu. tumben-tumbenan papa yang biasanya gak pernah ajak aku bicara malah tiba-tiba ingin mengajak aku ngobrol. Winda perusahaan papa sedang di ambang kebangkrutan papa mohon kamu mau ikut perjodohan ini menggantikan Adel yaa.. Ayah tiriku yang bernama Bagas Baskoro ia adalah pengusaha sukses di bidang furniture yang memiliki cabang toko dimana-mana tapi sekarang sedang mengalami krisis keuangan di karenakan ada investor yang membawa uangnya sehingga ia harus berhutang yang sangat besar sebenarnya aku tidak peduli jika memang harus bangkrut toh tidak akan berpengaruh apa-apa ke dalam kehidupannya kuliahnya pun ia dapatkan dengan beasiswa bukan dari ayah tirinya, Winda tersadar dari lamunannya tentang keluarga ini ia di paksa untuk menggantikan Adel Sania ia adalah saudara tiriku dan sekarang aku yang harus di jodohkan dengan seseorang untuk membayar lunas hutang keluarganya ya Winda aku sebenarnya ingin ikut perjodohan ini tapi kamu tahu kan aku ini seorang model aku gak mau menikah cepat dan aku gak mau bentuk tubuh ku berubah Adel yang selalu membanggakan profesi nya yang sebagai model selalu ingin di utamakan aku seperti tidak punya hak di dalam keluarga ini aku hanya bisa terdiam dan menyetujuinya ya sayang papa sambung kamu selama ini udah baik ke kamu kan anggap aja ini bentuk balas Budi kamu ke papa dan saudara kamu yang sudah menganggap kamu keluarga. dalam hati kecilku terasa tergelitik apa ini yang di sebut keluarga selama 14 tahun aku tinggal di sini sudah jelas perbedaan dan cara mereka memperlakukanku seperti apa hanya Adel yang selalu di sayang dan di banggakan di saat seperti ini pun Adel lah yang paling di utamakan aku hanya di jadikan cadangan di saat yang genting seperti ini. aku bahkan tidak sedikit banyak mengalah kepada Adel yang memperlakukan ku dengan semena-mena di dalam rumah ini, dia ingin keluar dari rumah ini tapi dia tidak ingin meninggalkan ibunya di rumah ini hanya ibunya satu-satunya keluarga yang Winda punya. Baiklah terserah kalian saja aku capek mau istirahat, aku malas harus bercakap-cakap dengan mereka lebih baik aku tidur dan melepaskan lelahku di kamar.