Kontrak Sialan

1046 Words
Dia mulai melakukan pergerakan kembali, sentuhannya sangat geli membuatku merinding. Hatiku berdebar kencang ketika aku melihat Chaing He, di bawah cahaya remang. Keheningan malam itu memicu gairah yang tak terbendung di dalam diriku. Matanya yang memesona bertemu dengan mataku, penuh hasrat yang tak terucapkan. Tanpa sepatah kata pun, Chaing He mendekat, tangannya yang hangat menggenggam wajahku dengan lembut, dan bibir kami pun bertemu dalam ciuman panas yang memenuhi ruangan dengan gairah. Aku merasakan getaran intens melintasi seluruh tubuhku, dunia seakan berhenti berputar sejenak. Ciuman itu adalah perilaku baik yang aku terima dari tadi. “Kenapa kau menciumku?!” pekikku dan tidak ada balasan sama sekali. Dia kembali melihat ke bawah, tubuhnya juga kini sepenuhnya terekspos. Chaing He memegang pipiku lagi, tapi kali ini sedikit mencengkeram. “Kau suka kekerasan?” bisiknya dan aku langsung menggeleng cepat. Dia tersenyum melepaskan genggamannya, perlahan dia turun ke bawah dengan gerakan pasti. Tangannya seperti menuntut sesuatu, dia menatapku dan tersenyum. Tubuhnya di jatuhkan ke diriku, “Berat,” pekikku dan sesaat itu pula ada sensasi lain di tempat yang tidak pernah aku rasakan. “Kau harus diam,” bisiknya dan rasa nyeri mulai menghampiriku, aku memukul wajah Chaing He dengan wajahku tapi dia sama sekali tidak merespons, hingga saat dia melakukan gerakan tiba-tiba. Aku berteriak kuat, itu sangat sakit seperti akan robek. Chaing He masih tetap diam dan bahkan tidak melihat wajahku sama sekali. “Lepaskan, sakit,” pintaku dengan suara serak dan Chaing He tidak merespons sama sekali. Beberapa detik setelah aku bicara, dia kemudian bergerak membuat rasa sakit yang hampir hilang kembali muncul. Aku menggeleng mencoba memberhentikan Chaing He, tapi laki-laki ini tidak peduli sama sekali. Gerakannya semakin cepat dan ya, hanya rasa sakit menyiksa yang aku dapat. Bahkan tangisanku sama sekali tidak dipedulikan lagi. Teriakan dan tangisanku yang begitu keras sepertinya tidak lagi dipedulikan oleh siapa pun. Aku merasa terperangkap dalam dunia sendiri, berjuang untuk keluar dari siksaan yang tak terbayangkan. Tapi ada yang aneh, aku merasakan sedikit rasa nikmat, tidak. Aku tidak boleh terlalu terpatok dengan gerakan dia. Chaing He menatapku, dia mengusap pipi dengan lembut lalu mengecup keningku. “Aku suka tubuhmu,” katanya memberikan sentakan kuat, refleks aku berteriak kencang dan dia sangat senang terlihat. Setiap gerakan dan sentuhan Chaing He terasa sangat menyakitkan, tapi entah kenapa selalu ada ensensi lain di dalam. Dalam kurungannya aku berhasil dibuat merasakan rasa yang luar biasa, Chaing He dengan wajah yang sangat puasnya, tersenyum miring. Napasnya terengah-engah tapi tatapannya tetap memandangku, dia mencoba melepas tautan kami, lalu berbaring di sebelahku. “Kau puas?” pekikku dan Chaing He menggeleng. Dia meraih tubuhku dari belakang menyatukan erat dengan tubuhnya, terasa jelas di bawah sana bahwa dia berusaha untuk masuk kembali. Aku memberontak tapi semua sia-sia dan itu sudah masuk sekarang, dia kembali bergerak dengan sesukanya. Menciptakan hawa panas kembali, tubuh yang berkeringat menyebabkan sesat napas. “Cukup,” pintaku dan dia fokus pada dirinya, membuat dirinya merasa nikmat. Chaing He memeluk erat tubuhku, dan cairan aneh terasa mengalir. Aku merasakan berat napas Chaing He di tengkuk, tapi tetap saja dia masih tetap tidak mau melepas tautan kami. “Terima kasih, tidurlah,” bisiknya sambil mengelus kepalaku dan melepas tautan kami, kupeluki dia dengan erat. Dadanya yang bidang terasa sangat nyaman, besar dan sempurna untuk meletakkan kepala di sana. Dia membalas pelukanku dengan lembut, tangannya terasa mengelus rambut sampai ke ujung, apa Chaing He seperti ini sebelumnya? *** Rasa sakit yang kurasakan semalam sungguh luar biasa, milikki bahkan tidak bisa tersentuh saking pedihnya, pria b******k semalam itu sekarang entah sudah di mana? Apa dia tidak akan bertanggung jawab atas perbuatannya semalam. Segera aku bergegas dan membersihkan diriku, pergi dari rumah si b******k ini secepat mungkin agar dia tidak berhak lagi atas tubuhku. Aku akan melaporkannya ke polisi. Tapi, walaupun aku berhasil gak sampai satu menit pasti dia keluar lagi. Orang kaya kan bebas, percuma saja melakukan itu. Kuturuni anak tangga satu per satu sambil memperhatikan rumahnya, gila ini rumah besar kali sepuluh kali lipat bedanya sama kontrakanku yang kutempati sekarang. Rumah ini menjulang tinggi, menghadap bangunan yang megah dengan sentuhan arsitektur klasik yang begitu memukau. Saat aku melangkah, aku bisa merasakan kemegahan rumah ini. Lantai marmer yang bersih dan mengkilap di bawah kaki membuat langkahku seperti menyusuri istana. Dinding-dindingnya dilapisi dengan lukisan-lukisan indah dan hiasan dinding yang mewah. Ruangan utama rumah ini terbuka dan lapang, dengan langit-langit tinggi yang memberikan kesan luas. Cahaya matahari membanjiri ruangan melalui jendela-jendela besar yang menghadap ke taman yang hijau dan terawat dengan rapi. Di tengah ruangan terdapat perapian besar dengan lapisan marmer yang sama seperti lantai, memberikan nuansa hangat dan kemewahan. “Nona, silakan sarapan,” ucap seorang wanita tua, dia membimbingku ke meja makan, lalu menyediakan makanan dia atas meja. Aku menatapnya dan dia menyediakan kursi agar aku bisa duduk dengan mudah. Aku menatap setiap hidangan yang disediakan, makanan mahal dan bahkan tidak pernak aku lihat sebelumnya. Apa wanita tua ini sengaja melakukannya, atau pria itu yang memberi perintah. Aku mengambil daging, dan mencoba dengan sentuhan lidah sedikit, rasanya sangat enak. Semua bumbu tercampur rata, aku kemudian menggigitnya dan merasakan rasa yang belum pernah aku rasakan sama sekali. “Oh iya, Nona. Ini surat dari Tuan Muda,” kata wanita tua itu sambil menyodorkan kertas putih. “Maksudnya, Chaing He?” Dia mengangguk, kubuka surat itu. Aku terkejut, membaca judulnya saja aku sudah gila. SURAT PERJANJIAN KONTRAK TUBUH DAN PEKERJAAN. 1. PIHAK PERTAMA BEBAS MELAKUKAN APAPUN PADA PIHAK KEDUA, DAN PIHAK KEDUA TIDAK BOLEH MEMBANTAHNYA DAN JIKA INI DILANGGAR MAKA PIHAK PERTAMA AKAN DIHUKUM DI SEL PENJARA. 2. PIHAK KEDUA TIDAK BOLEH BERHUBUNGAN DENGAN LAKI-LAKI MANAPUN, PERJANJIAN INI TIDAK BERLAKU BAGI PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA BEBAS BERMAIN WANITA MANA SAJA YANG DIA INGINKAN. 3. PIHAK KEDUA HARUS MEMENUHI SEGELA KEBUTUHAN YANG DIINGINKAN OLEH PIHAK PERTAMA. JIKA PERJANJIAN KONTRAK INI DILANGGAR MAKA PIHAK KEDUA AKAN DISIKSA OLEH PIHAK PERTAMA SAMPAI DIA MENGAKUI KESALAHANNYA. HAK-HAK YANG AKAN DIDAPATKAN OLEH PIHAK KEDUA 1. UANG DAN HARTA YANG MELIMPAH DARI PIHAK PERTAMA 2. PEKERJAAN YANG DIIGINKAN OLEH PIHAK KEDUA (JIKA PIHAK PERTAMA SUDAH PUAS, MAKA PIHAK KEDUA BISA BEBAS KERJA DI NEGARA MANA SAJA) 3. MENJADI NYONYA DI RUMAH PIHAK KEDUA JIKA PIHAK PERTAMA MELANGGAR INI MAKA PIHAK KEDUA BOLEH MEMBATALKAN KONTRAKNYA SECARA INDIVIDU. TANDA TANGAN. TANDA TANGAN Liu Chang He. Affry PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD