1. Awal

2913 Words
Empat orang perempuan sedang jalan menelusuri koridor sekolah dengan wajah cuek dan tak acuhnya, semua orang melihat mereka berempat langsung memberikan jalan kepada mereka berempat dengan gugup. Namun, keempat cewek itu bukannya masuk kelas malah ke kantin untuk nongkrong. Adelle dan Keisha, dua di antara mereka memesan bubur, dan langsung menikmatinya. Sementara dua yang lain, Adara dan Nesya hanya berfoto-foto ria sambil menunggu selesai makannya Keisha dan Adelle. Bel masuk berbunyi, ke empat sahabat itu tak memedulikannya, malah semakin larut dalam obrolan. "Gue denger dari kepala sekolah, katanya  ada empat guru baru di sekolah kita,” ucap Adara yang membuat Keisha, Adelle, dan Nesya kaget. "Guru baru, serius lo?" seru Adelle. "Iya dan parahnya dia ngajar di pelajaran yang gak kita suka,” kesal Adel. "Hah? Kok bisa gitu sih? Tuh guru belum tau kita, kita harus kasih pelajaran ke para guru baru itu." Ide jahat pun mengalir di kepala sang ketua Bad Girls yaitu Keisha.   *** Keempat cewek itu sampai ke kelas mereka saat 20 menit pelajaran Ekonomi yang dibenci oleh Nesya sudah berlangsung. Mereka memasuki kelas tanpa mengucapkan salam, langsung berjalan, lalu duduk di tempat masing-masing tanpa memedulikan guru yang mengajar. Keempatnya langsung memasang earphone dan sibuk masing-masing. Keisha membaca novel sambil mengunyah permen karet. Adara merebahkan kepala di atas lipatan tangannya di atas meja. Adelle langsung memainkan ponselnya. Sementara Nesya, memasang earphone-nya, lalu tidur dengan melakukan hal yang sama seperti Adara, menutup wajahnya dengan jaket kesayangannya.   Guru Ekonomi yang  baru memperhatikan mereka dengan diam, lalu menggelengkan. Tak lama, dia menggebrak meja, membuat semua murid terdiam dan menundukkan kepalanya namun bagi Geng Bad Girls mereka malah memasang wajah cuek. Geng Bad Girls meninggalkan aktivitas santai mereka dan melepaskan earphone dari telinga mereka dan Nesya yang memulai berbicara. "Bu Lis- loh kok bukan Bu Lisa?" kaget Nesya saat melihat lelaki tampan didepannya bukannya Bu Lisa guru ekonominya.   Guru tampan itu tersenyum, lalu berkata, "Saya bukan Bu Lisa. Perkenalkan saya Niall James Horan panggil saja saya Pak Niall dan saya adalah guru ekonomi baru di sekolah ini,” ucap Niall dengan senyum manisnya membuat Nesya gugup. “Tuhan dia ganteng banget,”  batin Nesya. "Nes... Nesya!" Suara panggilan dari Adelle membuat lamunan Nesya hilang. Nesya menghadap Adelle dan Adelle mengarahkan pandangannya ke Niall dan, "Kamu." tunjuk Niall kepada Nesya. "Gue- eh maaf maksudnya saya,” ucap Nesya dan menunjuk dirinya sendiri. “Gugup nih di depan orang ganteng,”  Pikir Nesya. "Iya kamu, bisakah kamu kemari?" ucap Niall dan Nesya pun menghampiri Niall. "A-ada ap-apa Niall-eh Pak. Ada apa Pak Niall?" tanya Nesya gugup. "Istirahat nanti tolong temui saya di ruangan saya dan sekarang kamu duduk lagi di tempatmu dan perhatikan pelajaran saya,” ucap Niall dan Nesya pun kembali ke tempatnya, lalu mulai memperhatikan pelajaran Niall dan sahabat Nesya melakukan hal yang sama seperti yang Nesya lakukan. *** Istirahat pun tiba Niall melihat ke arah Nesya dan tersenyum Nesya pun membalas senyum Niall. “Well, dia sangat manis dan menggemaskan.”  Pikir Nesya. “Apa manis dan menggemaskan?” “Kamu menyukai gurumu Nesya.”  Batin Nesya. “Tidak mungkin dia guruku.” “Kamu menyukainya kan?”  pikiran Nesya berkata. “Ini gila.” *** Nesya mencari dimana ruangan Niall berada dan Nesya telah mengetahuinya sekarang setelah bertanya ke beberapa murid dan beberapa guru. Saat memasuki ruangan NIall, Nesya melihat di sana ada seorang lelaki yang tingginya menyerupai NIall yang tengah mengobrol dengan Niall. “Siapa dia? Terlihat lebih tua sedikit dari Pak Niall, oh mungkin karena ada bulu-bulu halus di wajahnya,” batin Nesya. Niall menoleh ke arah Nesya dan, "Bisakah kamu mengetuk pintu dan mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan saya,” ucap Niall dan Nesya pun hanya tersenyum dan dia menghela napas. "Well, Nayell aku harus pergi sekarang karena sehabis ini aku harus mengajar lagi. Bye,” ucap lelaki tadi dan berlalu pergi. “Lelaki tadi mengatakan Nayell? What Nayell?”  batin Nesya. Nesya pun tertawa terbahak-bahak dan Niall membungkam mulutnya dengan tangan. "Sudah puas tertawanya?" tanyanya di depan wajah Nesya yang membuat Nesya terdiam oleh tatapan mata indahnya. "Dan sekarang apakah kau sudah puas menatapku?" tanyanya yang membuat Nesya membulatkan mata dan menjauh dari Niall. "Ma-maaf,” ucap Nesya dan Niall tersenyum. "Tak apa. Silakan duduk,” ucap Niall dan duduk di sofa singelnya sedangkan Nesya duduk di sofa panjang sebelahnya. Setelah Nesya dipersilakan duduk terjadilah suasana yang membuat Nesya mengantuk, suasana sunyi dan tak ada pembicaraan seperti ini membuat gadis itu malas dan mengantuk. "Pak Niall sebenarnya suruh saya ke sini mau ngapain?" tanya Nesya langsung. “Awkward buat gue ngantuk,” batin Nesya. "Namamu siapa?" tanya Niall. "Nesya Agatha Rolana. Pak Nayell,” ucap Nesya dengan nada mengejek yang membuat Niall memasang wajah kesalnya. "See wajahnya menggemaskan," pikir Nesya. "Jangan memanggilku Nayell,” ucap Niall dengan wajah kesalnya. "Ups! Sorry,” ucap Nesya dan tersenyum. "Nesya Agatha Rolana. Kamu tidak menyukai pelajaran ekonomi dengan alasan bosan?! Kamu bersama teman-temanmu selalu mengerjai guru mata pelajaran bagi yang tak kalian suka pelajarannya, termasuk kamu yang tak menyukai ekonomi kamu selalu mengerjai Bu Lisa kan?" ucap Leo dengan wajah serius nya. “Duh, nih guru udah mulai nih tegasnya kagak gemes lagi dah.”  Batin Nesya. "I-iya saya emang gak suka ekonomi dan pelajarannya emang ngebosenin dan juga ribet tau, ekonomi juga ada hitung-hitungannya kayak metik bikin pusing aja terus tuh ya Pak Nayell, ekonomi banyak hapalan-hapalannya bikin males, bosan dan tambah ngantuk,” ucap Nesya kesal dan juga males. "Baiklah. Silakan keluar dari ruanganku,” ucap Niall dan Nesya pun keluar dari ruangannya dan menemui sahabatnya di kantin. *** Sedang asik-asik nya Keisha dan sahabatnya mengobrol tak sengaja seorang perempuan dari geng lain menumpahkan minuman nya di baju Adelle. "Anying!" teriak Adelle dengan wajah marahnya. "Ups! Maaf!" ucap perempuan itu dan tersenyum mengejek. "Oh, lo sengaja ya?" tunjuk Adelle ke perempuan itu. "Kalo sengaja kenapa? Lo mau apain gue Adelle." ucap perempuan itu. "Lo! Lo siapa sih? Belagu banget lo sama gue?" bentak Adelle. "Gue. Gue Katy dan dibelakang gue adalah anggota gue, Diana dan Fay." Ucap Katy si ketua geng. "Bodo amat!" kata Nesya.  "Lo! Para cabe ganggu gue yang pengen tidur tau gak! Lo mau nya apa sih?" teriak Nesya dengan wajah kesalnya dan mata merah mengantuk. "Gue mau geng kayak kalian gak ada lagi soalnya kalian itu peganggu tau gak disini, gue benci sama kalian bukan cuman gue, anggota gue juga benci kalian." Ucap Katy yang membuat Keisha and the girls marah. Keisha memukul meja kantin dengan keras membuat semua orang yang berada di kantin terdiam. "Jadi itu masalah lo sama geng gue?" tanya Keisha dingin. Katy terkaget dan mundur beberapa langkah kebelakang dan diikuti kedua anggotanya. "Hanya masalah geng gue pembuat onar disekolah ini dan kalian benci kita? Lo gak tau siapa yang punya sekolah ini?" ucap Keisha dengan tatapan mengancamnya membuat geng cabe itu terdiam. "JAWAB!" bentak Adara. Geng cabe itu tertunduk. "Keluarga Adara." Ucap mereka. "Nah tuh tau! Sekarang kalian pergi dari sini!" bentak Adelle dan geng cabe itu lari dari kantin. Geng Bad Girls tertawa. "Dasar cabe. Sekali gertak aja langsung lari." ucap Adelle dan tertawa terbahak-bahak. Tanpa disadari mereka ada empat orang laki-laki yang mengintip mereka dari tadi dan menggelengkan kepala. "Mereka sangat agresif dan..." ucap Louis. "Liar." Ucap mereka berempat.  *** Karena jam pelajaran dikelas Geng Bad Girls kosong, Geng Bad Girls langsung menelusuri koridor sekolah dengan gaya mereka yang cuek, dingin dan tatapan tajam mereka. "Gue mau kerjain empat guru baru, kalian mau join atau enggak?" ajak Keisha dengan senyum jailnya. "Join!" teriak mereka dan mulai membuat rencana. Rencana sudah mereka buat dan mereka mulai menjalankan aksi mereka. "Girls nanti mereka akan lewat koridor ini. Del, embernya ada empat udah lo siapin kan?" tanya Keisha. Adelle tersenyum. "Tenang aja Kei. Aman deh pokoknya mah." Kata Adelle. "Nah kalo minyak goreng udah lo siram dilantai Nes?" tanya Keisha ke Nesya. "Tenang aja aman boss!" ucap Nesya dan mereka tertawa. "Eh, Dara mana?" tanya Adelle. "Dia ada di depan koridor lagi meriksa ada guru- " ucapan Nesya terpotong oleh datanganya Adara. "Kuy sembunyi, tuh empat guru otw sini." Ucap Adara dan bersembunyi dibelakang tiang koridor diikuti yang lainnya. "Oi, kalo udah deket langsung tarik aja talinya biar ember berisi air dingin + es batu nya jatuh pas dibawah ke empat guru baru sok ganteng itu." Ucap Keisha dan dituruti Adara, Adelle dan Nesya. *** Guru-guru tampan itu melewati koridor yang telah dirancang oleh Bad Girls, tanpa mereka sadari mereka akan terkena jebakan dari Geng Bad Girls. "Bro, hari ini sangat melelahkan." Ucap Louis dengan keringat didahinya. "Aku lapar!" teriak Niall dan memanyunkan bibirnya. "NIall ka-" kalimat Harry terpotong saat tiba-tiba saja mereka terjatuh dilantai koridor sekolah. "AAAAAA-" teriak mereka berempat dan tiba-tiba saja. *** Aba-aba Keisha mulai... 1 2 3... Jatuh lah air es yang di buat Bad Girls di kepala guru-guru itu dengan rapi dan mulus. "s**t!"  umpat Louis. "f**k!" umpat Harry. "What the hell?"  ucap Liam. "Dingin." Ucap Niall. "Lihat. Mereka kena dengan jebakan kita." Ucap Adelle dan tertawa jahat. "Ini baru awal girls. Liat aja selanjutnya nanti." Ucap Keisha dan mereka tertawa bersama. "Foto." Kata Nesya ke Adara. Saat Adara akan memfoto, Adara terkaget karena... "Anjir, tuh guru-guru sok kecakepan pada kemana?!" teriak Adara. "Loh! Kemana mereka?" tanya Keisha. Tiba-tiba saja mereka merasakan bahu mereka seperti dicolek-colek, saat mereka sedang sibuk berdebat dan mencari keempat guru baru itu. "Ck, Nes lo ngapain sih colek-colek bahu gue, kita tuh harus cari tuh guru sok ganteng?" tanya kesel Keisha. "Iya nih, sih Dara juga gatel banget colek bahu gue." Kesal Adelle. "Woiii, gue gak ada ya colek-colek lo ya." Balas Nesya dan Adara tak kalah kesal. "Nih ya yang ada lo yang colek-colek gue Kei." Kesal Nesya. "Yee gue lagi, gue gak ada colek-colek bahu lo ya!" teriak Keisha. "Stop! Kita cari tuh guru-guru sok kecakepan aja, soalnya gue belom dapet foto tuh guru dengan wajah menjijikkan mereka." Jelas Adara. "Mana sih tuh guru?" tanya Adara kesel. "Duh Pak Niall mana ya?" tanya Nesya. Keisha, Adara dan Adelle terdiam saat Nesya mengucapkan kata Pak Niall. "Lo suka sama Pak Niall ya?" tanya Adelle dengan nada mengintrogasi nya. Nesya kaget. "Enggak kok! Masa gue suka sama guru, lucu lo Del." Tawa garing Nesya. "Suka sama om-om tuh." Goda Adelle namun Nesya hanya menatap Adelle sinis. "Udah capek gue! cari tuh guru-guru yang ngeselin itu." Kesal Keisha. "Eh tapi bener deh, Pak Leo itu ngegemesin banget." Ucap Nesya dan menyenderkan badannya ke dinding koridor. "Hah! Ketauan kan lo suka sama om-om." Ledek Adelle. "Is, apaan sih lo." Kesal Nesya. "Eh, nih gue punya foto-foto tuh guru-guru baru." Ucap Adara dan mengeluarkan beberapa foto ke hadapan temen-temennya. Keisha terpesona saat melihat foto laki-laki yang sangat tampan dengan rambut panjang curly. "Hayo! lo suka kan liat tuh foto guru, liur lo mau turun tuh." Goda Nesya. "Isss, gue gak suka kok sama nih guru. Emm... Dara nih guru namanya siapa?" tanya Keisha. Adara mengeluarkan sebuah kertas biodata dari dalam tas nya dan menyerahkan satu kertas ke Keisha. "Harry Edward Styles." Gumam Keisha.  "Tampan." Gumam Keisha dan masih bisa didengar teman-temannya. "Tuh kan! Apa gue bilang!" ucap Nesya.   Tanpa mereka sadari dibelakang mereka ada empat laki-laki yang memperhatikan mereka dengan diam. "Mereka pintar dan cerdik. Mereka yang mengerjai kita dan mereka juga mengetahui biodata kita." Ucap Harry. "Hei Niall, gadis yang bernama Nesya sepertinya menyukaimu." Ucap Louis kepada Niall. Namun Niall hanya mengedipkan mata pada Louis. Harry sedari tadi hanya menatap satu gadis yang sangat cantik, gadis itu adalah Keisha. "Har, apa kamu menyukai si ketua geng gadis nakal itu?" tanya Liam. Namun Harry hanya mengangkat bahu tak peduli dan mendekati keempat gadis nakal itu. *** "Girls, kalian tau keempat lelaki ini adalah lelaki berkebangsaan Inggris dan lulusan dari perguruan tinggi di Inggris oxford university." Ujar Adara yang membuat Adelle membulatkan mulutnya. "Sumpeh lu?!" teriak Adelle. Keisha yang mendengar Adelle teriak menutup mulut sepupunya itu. "Berisik lo ah! Entar kita ketahuan bolos." Omel Keisha dan Adelle diam. Keempat lelaki yang mereka kerjai pun menghampiri mereka berempat dan menarik tangan mereka untuk mengikuti para lelaki itu pergi. "Kei, tolong gue diculik!!!" teriak Adelle. "Isss, eh lepasin gue!" teriak Keisha sambil memukul tangan Harry. Namun Harry hanya diam dan terus menarik tangan Keisha. "Pak Niall, mau bawa saya kemana?" tanya Nesya. Namun Niall hanya tersenyum dan menggandeng tangan Nesya dan Nesya hanya terdiam dan menatap tangannya yang digandeng Niall. "Oii, lo mau bawa gue kemana sih? Lepasin gak!" bentak Adara ke Louis. Namun Louis tak peduli. "Oi, om brewok!" teriak Adelle ke Liam. Namun Liam hanya menghela nafas panjang. *** Sampailah mereka di ruang kepala sekolah dan saat memasuki ruang kepala sekolah Geng Bad Girls tediam saat mengetahui ada orangtua mereka. "Papa!"  "Papi!" teriak Bad Girls. "Keisha"  "Adara"  "Adelle"  "Nesya." Mereka yang dibentak hanya terdiam dan menundukkan kepalanya. "Keisha, papi mau tanya. Kenapa kamu gak suka dengan pelajaran matematika?" Keisha memutar bola matanya. "Keisha gak suka aja, banyak rumus dan itu sangat susah rumit gitu. Bikin kepala pusing!" ucap Keisha dengan kesal. "Adara, kalau kamu kenapa gak suka sejarah?"  "Membosankan! Banyak hapalan." Ucap Adara malas. "Adelle, apa yang membuat kamu gak suka fisika?"  "Adelle gak suka fisika karena ribet! Gak ngerti juga, banyak rumus. Gak beda jauh sama metik cuman Adelle lumayanlah kalo metik pas kkm." Jawab Adelle santai. "Kamu Nesya, kenapa gak suka Ekonomi?" tanya Papa Nesya. "Membosankan, rumit, banyak hapalan mmbuat ngantuk!" ucap Nesya. "Kalian harus les!" ucap tegas Papa mereka berempat. "Ta-" baru saja Keisha ingin protes namun dipotong oleh Papinya. "Berani protes! Semua fasilitas Papi ambil. Silahkan protes!" tegas Papi Keisha. "Fine!  Kei mau!" ucap Keisha pasrah. "Bad girl into good girls now." Ucap Papi Keisha. "Kei, lo serius nih?" tanya Adara. "Iya nih kok lo jadi kalah gini? Biasanya lo gak bakal kalah." Ucap Adelle. "Iya ya? Kok gue jadi nurut gini sama papi? Biasanya gue batu banget?" pikir Keisha. "Kalo lo iya gue iya deh." Ucap Nesya. "Gue nurut karena gak mau fasilitas gue diambil bokap." Bisik Keisha ke sahabatnya. "Papa, aku mau les." Ucap Adara, Adelle dan Nesya. "Baiklah. Bagaimana mulai besok kalian les nya dan kami mau kalian ubah sikap buruk kalian mulai sekarang!" ucap Papa Adara dan disetujui Bad Girls. "Gak janji ya berubahnya."  Batin Bad Girls. "Sekarang kalian pulang dan untuk Harry, Louis dan Niall. Tolong jaga anak kami." Ucap Papi Keisha. *** Dengan mau tak mau Bad Girls menerima tawaran Papi dan Papa mereka, seperti hal nya Keisha ia menerima tawaran les matematika dengan guru baru itu yang bernama Harry Edward Styles. Dia menerima agar fasilitas nya tak di ambil oleh Papinya. Saat ini, Keisha sedang berjalan di parkiran menuju mobilnya. Setelah sampai di mobilnya Keisha pun menyalakan mobilnya, namun mobilnya tidak menyala. "s**t!" "Mobil gue kenapa nih?" Keisha keluar dari mobil dan memeriksa mobilnya. "Kayaknya mobil gue mogok deh." Gumam Keisha. "Great! Gue gimana pulangnya?" kesal Keisha. Keisha memasuki mobilnya lagi untuk mengganti baju sekolahnya dengan baju biasa. Keisha keluar dari mobil lagi dan langsung menelepon sahabat-sahabatnya tetapi tak ada yang mengangkat telponnya, sekalipun ada yang mengangkat seperti Nesya dia malah tak bisa keluar rumah karena ada acara keluarga di rumahnya. "Keisha Swan." Panggil seseorang dibelakang Keisha. Keisha pun menghadap kebelakang dan mendapatkan sih curly. "Pak Harry." "Kamu kenapa? Kenapa belum pulang?" Keisha hanya menatap mobil sport nya yang mogok. "Mogok?" Keisha hanya menganggukan kepala dengan wajah kesal. Harry menarik tangan Keisha. "Apa yang akan dia lakukan?" Batin Keisha. "Pak, apa yang mau Bapak lakukan?" Harry menatap Keisha. "Saya hanya ingin mengantarmu pulang kerumahmu." Ucapnya. Keisha tersenyum senang. "Beneran nih Pak? Well, Thank's Pak. Entar ya Pak, saya mau ambil barang-barang saya dimobil." Keisha pun mengambil baju sekolah dan memasukkan nya didalam tasnya dan berlari kearah Harry. "Ayo Pak." *** Suasana dalam mobil sangat hening hanya ada suara kendaraan dan radio dimobil tetapi setidaknya ada suara. Saat Keisha sedang menikmati suara di radio itu melantunkan musik kesukaannya yaitu One Direction - one way or another. Sedari tadi Keisha menahan dirinya untuk tidak bernyanyi maka dari itu Keisha hanya berdehem dan menggumam dan saat lagunya mau sampai di baitan Harry 1D, Keisha pun langsung bernyanyi. "Harry: One way or another I'm gonna see ya I'm gonna meetcha meecha meetcha meetcha One way or another I'm gonna win ya I'm gonna getcha getcha getcha getcha One way or another I'm gonna see ya (I wanna hold you wanna hold you tight) I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha (I wanna hold you wanna hold you tight) One way or another I'm gonna win ya (I wanna hold you wanna hold you tight) I'm gonna getcha getcha getcha getcha (I wanna hold you wanna hold you tight) One way or another I'm gonna see ya (I wanna hold you wanna hold you tight)   I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha (I wanna hold you wanna hold you tight) One way or another I'm gonna win ya (I wanna hold you wanna hold you tight) I'm gonna getcha getcha getcha getcha (I wanna hold you wanna hold you tight) One way or another." Nyanyi Keisha hingga lagu selesai. Keisha tak sadar sekarang ia sedang dimana karena asik bernyanyi. Harry tau deh kalau Keisha suka dengan One Direction. "Dimana rumahmu?" tanya Harry dan Keisha pun menyebutkan alamat rumahnya. Sekitar 10 menit kemudian sampailah mereka di rumah Keisha. "Pak Harry te-terima kasih." "Susah banget ngomong terima kasih." Batin Keisha. "Pak Harry dia sangat tampan."  Pikir Keisha. "Pak s-saya keluar. Sekali lagi terima kasih untuk tumpangannya, permisi." Keisha pun keluar dari mobil Harry dan langsung masuk kedalam rumah dengan berlari.                                                                                      *****  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD