bc

Cinta yang tertunda

book_age16+
7
FOLLOW
1K
READ
time-travel
second chance
others
drama
sweet
no-couple
like
intro-logo
Blurb

Kisah antara Jessy dan Kiran yang memiliki latar belakang kehidupan keluarga yang berbeda, mereka dipertemukan karna takdir Jessy yang tak sempurna. Jessy yang merupakan seorang wanita cantik muda dan kaya raya dengan latar belakang keluarga milioner yang selalu merasa tidak ada keadilan untuk dirinya selama hidup, Jessy selalu dalam keadaan yang terabaikan dan dibenci oleh semua orang. Jessy sangat menyesal dan penasaran atas kedua orang tuanya terutama sang ibu yang sangat membencinya sehingga Jessy tidak pernah mendapat kasih sayang cinta dari seorang ibu dan ayahnya hanya dendam yang tersimpan dihati Jessy untuk mereka. Sedang Kiran adalah seorang anak yang terlahir dikeluarga sederhana yang hidupnya penuh cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuanya namun Kiran tidak menyadari atas cinta yang diberikan kedua orang tuanya sehingga menjadikan Kiran selalu meminta lebih yang menjadikan adik perempuannya selalu iri. Kiran disatukan dalam tubuh Jessy saat kecelakaan yang menimpa dirinya di jl.poso manggarai yang pada saat yang bersaan Jessy melintas dalam keadaan kritis akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya sehingga Jessy menghembuskan nafas terakhirnya di jalan tersebut yang pada akhirnya Kiran menemukan cinta dikehidupan Jessy yang harus ditinggalkan pada saat Kiran menemukan jalan kembali pulang.

chap-preview
Free preview
Kecelakaan jl.poso manggarai
Tak ada yang aneh dalam diriku..seperti biasa.. aku selalu pulang dengan sepeda motorku yang sudah agak lusuh, hemmm..maklum belum sempat saya cuci! Ibuku seringkali mengomeliku kesana..kemari..heheheh..bikin pusing ajah, tapi aku selalu diam dan menutup telingaku lebih-lebih kalau Moganta adikku dan Ghani kakakku selaalu.. sa jaa bikin gaduh! kalau dirumah iingin sekkalii.. aku marah-marah terus..namun mereka sangat lucu membuat hatiku seneng saat bersama mereka heh, ayah dan ibuku orang yang paalling.. aku sayanggg. Eh! mereka juga..kedua adikku dan satu kakaku ..iyaaa kakakku.. apa adikku yach! Heheh.. Braakkkkkk!!! Suara sepeda motor yang menabrak pembatas badan jalan yang disebabkan oleh sebuah truk yang menyalip dengan ugal-ugalan sehingga menyerempet, mendorong sebuah sepada motor yang berada didepannya yang dikendarai seorang pesepeda motor perempuan langsung terpental menabrak trotoar dengan sang pengendara seketika tak sadarkan diri. Sebuah kecelakaan di Jalan poso manggarai pada hari selasa pukul 16.30 WIB yang korbannya merupakan seorang wanita muda yang mengendarai sebuah motor metik berwarna merah terserempet truk bermuatan berat. Ya Tuhan, apa yang terjadi!! kenapa banyak orang yang berkerumun? Tuuit!!tuuit!!tuuitttt....!!! Suara sirina dari sebuah mobil ambulance yang melintas  dengan cepat, Hah!!!ambulance??ya Tuhan! hahhhh..!!! Diwaktu yang bersama terlintas sebuah mobil ambulance yang nampak cepat sehingga membuat orang yang berkrumun menghindar namun korban tersebut tidak diselamatkan, ambulance hanya melintas begitu saja sedang korban masih tergeletak di trotoar belum ada pertolongan. "Heii! disini ada korban, kenapa terus melaju!!?"teriak seorang bapak-bapak yang geram melihat korban belum diselamatkan. Orang-orang pun kembali berkrumun melihat sang korban sampai akhirnya korban pun dilarikan kerumah sakit. *** Di hari yang sama yaitu hari selasa pukul 15.00 WIB terjadi sebuah kecelakaan tunggal yang mengenai seorang pengendara mobil mewah berwarna kuning dengan plat nomor B 111 yang merupakan pemilik mobil kelas atas yang terjadi dijalan raya bogor. Korban langsung dilarikan kerumah sakit HARAPAN jakarta, korban merupakan seorang wanita cantik yang masih muda dengan luka parah akibat hantaman keras yang mengakibatkan pendarahan hebat yang keluar diri mulut, hudung dan telinga. Saat ditemukan wanita itu masih dalam keadaan hidup walau dengan luka yang sangat parah. Sang penolongpun segera menghubungi pihak berwajib dan rumah sakit terdekat. Nampak seorang laki-laki yang dengan tulusnya terus memandangi dan mengengam tangannya sebari mencium tangannya sambil mengusap usap rambut sang korban dengan darah yang masih mengalir dihidung dan telinganya, dua orang suster pun selalu sibuk menjaga dan membersihkan darah yang terus keluar sebari memacu dan mengatur nafas korban dengan peralatan yang lengkap dan canggih yang ada dalam ambulance. Terus memandang dengan penuh kegelisahan akan akibat yang ditanggung korban, bibir laki-laki itu bergetar saat melihat mesin pendeteksi jatung mulai melemah sambil menangis ia berkata, "Bertahanlah,bertahanlah..kamu pasti bisa..aku ada disini untukmu..bertahanlah, please..aku mohon padamu..bertahanlah! jangan menyerah Jess!!"kata laki-laki itu memanggil namanya, Kedua suster itu pun terus bekerja keras, memastikan keadaan korban agar tetap stabil dengan berbagai cara menggunakan peralatan medis yang tersedia dan memberikan pertolongan-pertolongan yang dapat memacu hidup sang korban. Sepanjang perjalanan laki-laki itu terus berdoa memohon pertolongan dari Tuhan untuk selalu diberikan harapan hidup bagi korban. Air matanya terus mengalir membasahi pipi sesekali ia mengusap dengan tangannya, perasaan pilu diwajah laki-laki itu sangatlah nampak akan takut kehilangan orang yang berarti bagi dirinya namun apakah mereka adalah sepasang kekasih? atau mungkin mereka adalah sepasang suami istri?tapi mengapa bila dia adalah suami atau kekasih korban mengapa tidak berada dalam mobil yang sama, mungkin telah terjadi pertengkaran diantara mereka? *** Sebuah lamborghini gallardo kuning melaju kencang dijalanan, dengan sunroof yang terbuka membuat sang pengendara nampak elegan. Rambutnya yang panjang  terbawa angin meliuk liuk indah dengan paras yang putih, bersih nan cantik kaca mata hitam yang menghimpit mancung hidungnya menghiasi wajah cantiknya. Pipinya yang merona berbalut merah dibibir yang menawan menambah kesempurnaan paras wajahnya yang mempesona. "Emm, Devfan aku tunggu kamu disana! aku sudah berangkat duluan nanti kamu menyusul oke!!alamatnya sudah aku kirim, jangan telat!"kata wanita cantik itu menelfon seseorang Wanita cantik itupun menyetir dengan santai yang sebenarnya ia malas untuk mendatangi sebuah acara ini, namun demi repotasinya ia rela untuk pergi menghadiri sebuah acara kontes kecantikan yang penyelengaranya adalah seorang wanita yang sangat cantik bahkan kecantikanya tidak termakan usia ia adalah ibu sekaligus pesaing dari wanita itu. Mobil mewahnya terhenti didepan toko bunga pinggir jalan, tanpa turun dari mobil sang pemilik toko langsung keluar dan membawa seikat bunga yang cantik nan wangi yang langsung diletakan disampingnya seakan sang pemilik toko sudah mengetahui kedatangan pelanggannya, dan tanpa banyak kata transaksipun selesai begitu saja, pengemudi langsung tancap gas melaju kencang namun cantik secantik pemiliknya, dengan keterampilan menyetirnya ia lewati jalan yang meliuk liuk dilaluinya dengan sangat tenang dan santai, memutar dan memutar setir dengan perlahan ia pun memutar lagi dan lagi sangat trampil ia melakukannya. Spontan ia terkejut saat sebuah truk bermuatan kayu melintas didepannya sehingga ia kehilangan kendali setirnya langsung menabrak pembatas jalan yang mengakibatkan mobil terserat dan akhirnya terbalik. Duuuaaarrrrrrrrr!!!!!!! Kecelakaanpun tak terhindarkan, Terdengar berita telah terjadi kecelakaan dijalan raya bogor selasa, pada pukul 15.00 WIB sebuah mobil mewah berwarna kuning dengan plat nomor B 111 dengan seorang pengendara perempuan yang didengar dari sekrumunan orang di depan sana yang membuat jalanan macet, seorang laki-laki yang nampak sangat terkejut karna ia merasa tidak asing dengan jenis kendaraan yang ditumpanginya dan iapun langsung keluar dari mobilnya dan berlari menuju TKP. Seluruh badannya lemas tak berdaya laki-laki itu saat melihat sesosok wanita yang dikenal dan tidak lama wanita itu telah menelfon dirinya yang kini tergeletak dengan sekujur tubuh penuh darah yang baru dikeluarkan dari mobilnya oleh warga sekitar. "Jessyyy!!!" teriak laki-laki itu berlari, "ada apa dengan mu jesssss!!!" peluknya sambil menangis, "Jessyy!!!!!" Korban kecelakaan bernama Jessy farinza al farid yang merupakan anak dari seorang pengusaha kaya yang bernama Jemmy al farid yang kekayaannya hapir berada diseluruh negri. Dia adalah putri sulung dari dua bersaudara dengan seorang ibu yang bernama Rosinta zhakliyah yang merupakan seorang model papan atas pada zamannya hingga sampai sekarang namanya masih terdengar baik oleh para pecintanya. *** Perjalanan yang sangat menegangkan hingga air mata dan keringat yang bercucuran terabaikan, hanya satu kekhawatiran yaitu bertahan atau menyerah nyawa korban, sedang para medis berusaha keras untuk menyelamatkan jiwa korban, sesekali memeriksa keadaan korban dengan menggunakan alat-alat medis yang tersedia di mobil ambulance. Membersikan darah yang berceceran ditubuh korban yang terus mengalir membuat semakin lemah detak jantung korban, nafasnya yang terdengar pendek semakin menambah kecemasan dan ketengangan pada laki-laki itu yang membuatnya panik. "Selamatkan nyawanya ya Tuhan selamatkan dia Tuhan," laki-laki itu terus mengenggam tangan korban dengan memohon. Ambulance yang terus melaju kencang membelah jalanan yang padat, berharap dapat lebih cepat sampai dirumah sakit tepat waktu agar korban dapat terselamat nyawanya, untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut dan mendapatkan perawatan yang lebih baik, namun nampak sekrumunan orang ditengah jalan menghambat laju kendaraannya sehingga berjalan lambat. "Ada apa pak, sudah sampai?" tanya laki-laki itu panik, "Sepertinya ada kecelakaan lagi didepan sana" jawab sopir "Baru sampai dijalan poso manggarai" timpal salah seorang medis yang nampak khawatir Alat pendetiksi jantung menunjukan seorang pasien dalam keadaan lemah membuat orang-orang yang didalam ambulance semakin panik. "Sudah menunjukan pukul 16.30 satu jam setengah pasien belum mendapatkan pertolongan yang entensif" kata seorang medis yang menunjukan kekhawatiran, "Ayoo pak, cepat jalan!!" seru laki-laki itu yang semakin panik, "Sudah tidak tertolong lagi," kata seorang medis merasa gagal "Tidak mungkin, tangannya masih terasa hangaat! ayyoo pak cepat!!" teriak laiki-laki itu kepada sopir ambulance Seketika laju ambulance tancap gas dan membunyikan sirinanya dengan lebih keras, sehingga krumunan orang dan mobil yang menghambat langsung memberi jalan lewat pada mobil ambulance tersebut. Yang tergesa-gesa meminta diberikan jalan untuk segera sampai dirumah sakit tanpa menyadari bahwa masih ada korban kecelakaan yang membutuhkan pertolongannya, mobil ambulance itu terus melaju kecang mengabaikan korban kecelakaan lainnya. *** Perasaanku ini seperti boklam lampu yang baru menyala rasanya... Ih! kok, dingin kakiku ini..kemana selimutnya yach? gak ada suara...kayaknya sepi..apa tidak ada orang? semua orang pada kemana ya! tidak seperti biasanya banyak suara berisik! ..apa aku masih tertidur yach! ..kenapa mata ini terasa berat, ih! susahnya ngebukanya! aduuhh! kok tangan kayaknya sakit dech, apa aku masih dalam mimpi? apa bagaimana ini, tidur dikamar...kok ada yang beda apaaa yah, kayaknya kamarku tidak seperti ini!apa ada yang salah? Sudah 2 minggu pasien kecelakaan dijalan raya bogor masih terbaring dirumah sakit, masih dalam keadaan koma semenjak itu seorang laki-laki yang masih setia menjaganya tertidur disoffa samping tempat tidur pasien, seperti mendengar sesuatu laki-laki itu terbangun dan melihat keadaan pasien. "Sudah bergerak, sudah sadar! Allhamdulillah....puji syukur ya..Tuhan akhirnya sadar juga.." laki-laki itu terlihat sangat girang sehingga ia meneteskan air mata, Loh, ada orang siapa..yah? ah, tutup mata lagi.. siapaaa yahhh kok disini? sepertinya..aku tidak mengenalnya, Laki-laki itu terus memandangi pasien yang baru saja siuman terlihat pasien engan membuka mata dan bicara "Jessss apa sakit? saya senang Jess kamu sudah siuman terimakasih Tuhan.. sebentar! aku akan pangil suster" kata Laki-laki itu sebari meninggalkan pasien. Itu orang siapaa yah, kok ada suster ..siuman apa aku sakit? terakhir aku kayak gimana yah! Astagfirllahalazim!!! Apa aku tertabrak ambulance yah?? ahh!! liat ah, adududuhhhh kok sakit? lah beneran ini? tubuh dan tanganku sakit semua! ya Tuhan..aku kenapa inih, aduuhhhh sakit semua yaaa Tuhan...ini bagaimana? kenapa aku bisa disini, ayah ibuku kemana ini kok tidak ada orang? apa mereka belum tahu! bahwa aku kecelakaan! Pasien yang telah sadarkan diri itu nampak terlihat linglung dengan keadaannya yang sekarang, terlihat dari raut wajahnya yang merasa asing pada suasana sekitar dan orang-orang yang ia temui. Sesekali ia melihat dirinya dengan tangan yang masih tersambung selang infus dan sekitar ruangan yang nampak dipenuhi alat-alat medis membuat ia penasaran akan apa yang terjadi pada dirinya. "Eh, kamu sudah bangun!" kata laki-laki itu menghampirinya,"suster tolong priksa dia! pastikan dia baik-baik saja dan segera hubungi dokter yang menanganinya,"  Pasien wanita itu hanya terdiam menatap laki-laki itu dan seorang suster yang memeriksanya, dia masih tidak mengerti akan kejadian yang membuat dirinya berada ditempat itu, tatapannya penuh tanya namun ia tidak dapat mengatakan sepatah katapun untuk menunjukan rasa keingin tahunya. Orang yang berada disampingnya bukan orang yang ia kenal dan merasa asing baginya namun orang itu terlihat dekat dengan dirinya karena laki-laki itu sangatlah tidak canggung untuk menanyakan dan mengetahui keadaan dirinya. Wanita itu hanya terdiam menatap, menunduk,mempalingkan wajah dan menatap lagi, laki-laki itupun melihatnya dan menatapnya berfikir bahwa ada yang aneh pada wanita itu. Perlahan wanita itu dengan ragu memberanikan diri membuka mulutnya dengan berkata, "Maafff !?"  laki-laki itu langsung tersedak air yang akan diminumnya, "ukhuk!!" dengan memberikan isyarat pada wanita itu bahwa dirinya baik-baik saja. "Maaf, anda siapa yach?" tanyanya kembali Laki-laki itupun langsung berhenti minum memandang wanita itu dengan heran, mendekatinya dengan mata yang masih tertuju pada wanita itu lalu laki-laki itu duduk didepannya "Apa ini benar kamu Jess?? rasanya.. sulit dipercaya kamu bisa mengucapkan kata itu," kata laki-laki itu ragu, "apa karna kamu anmesia??" "Maaf yach!! anda itu siapa?" tanya wanita itu lagi, Laki-laki itu terdiam, "benar-benar dia anmesia cara bicaranya juga berbeda, apa orang yang anmesia begitu yah? jadi lupa aslinya," laki-laki itu bicara dalam hatinya. "Apa aku salah bertanya?kenapa anda terdiam," kata wanita itu, "Oh! tidak, sungguh kau tidak mengenalku?" tanya mendesak Dan wanita itu hanya menggelengkan kepala "Akuuu.. adalah suamimu," kata laki-laki itu mengejutkan Astagfirllahalazim...ternyata aku sudah punya suami! padahal aku belum menikah kayaknya?apa aku salah? masa aku lupa sih, aku belum menikah! Kok, ada suami yah?apa aku sedang mimpi kali..kalau dia suamiku lumayan juga sih ganteng..tapikan aku belum menikah! masa suami sendiri lupa.. Wanita itu hanya terdiam terpaku wajahnya pada laki-laki itu dengan wajah yang penuh dengan tanya namun tak mampu bicara, laki-laki itu nampaknya menggoda menatap wajahnya dengan tersenyum lalu berkata,  "Sudah, jangan dipikirkan!aku tidak akan mengambil keuntungan darimu dalam kondisimu yang sekarang kesehatanmu lebih penting dari segalanya, jangan khawatir kamu aman bersamaku aku tidak akan menyakitimu, aku akan menjaga dan melindungimu, aku adalah sahabat terbaikmu bukan suamimu," kata laki-laki itu yang kembali menatap dan tersenyum, Haduuhhh!! dikira aku beneran punya suami, sampai-sampai aku sulit bernafas..untung...saja hanya bercanda! walau aku tidak tahu situasi keberadaanku sekarang bahkan sampai detik ini, aku masih ragu dengan yang aku alami ini sekarang, antara mimpi dan kenyataan seperti ada dua kehidupan yang aku alami benar atau salahnya aku tidak tahu namun hati ini berkata lain, aahh!! aku jadi bingung.. Laki-laki itu terus memandangi wanita yang disebutnya dengan nama Jessy itu nampak lelah berfikir terlihat menyenderkan tubuhnya diatas bantal dengan mata yang terpejam, dan laki-laki itu tersenyum. "Tapi benerkan! anda bukan suamiku?" Jessy kembali bertanya, "Hahhahahahaaaaa...!! tenang saja aku bukan suamimu," tawanya mengelitik mendengar pertanyaan itu, "saya sudah memberitahukan orang tuamu bahwa kamu sudah siuman," jelas laki-laki itu yang nampak haus dan diambilnya air dari lemari es. "Orang tuaku??apa ayah dan ibuku, mereka baik-baik saja?" tanyanya dengan girang, Namun pertanyaannya membuat laki-laki itu terdiam dan berhenti meneguk air yang diminumannya ia pun menatap wajah Jessy dengan rasa penasaran, "Dalam kondisi seperti ini kamu masih bisa memikirkan kesehatan mereka!! membuat aku terharu!" kata laki-laki itu, seketika raut wajah Jessy berubah memerah "Memangnya kenapa! kalau aku mengkhawatirkan orang tuaku, apa itu terdengar aneh!!" Laki-laki itu hanya tersenyum dingin,  "Tidak! seharusnya memang tidak aneh, tapi kamu yang aneh!" kata laki-laki itu yang seakan menertawakannya, "Kenapa anda tertawa? lagian aku tidak mengenal anda! kanapa anda disini? menolongku, merawatku, mengenal keluargaku dan siapa nama anda?ada hubungan apa denganku!" ucap Jessy yang terlihat kesal, "Okeh! jika kamu memang lupa denganku.. saya beritahu! namaku Defvan!! Defvan aryanto, aku dan kamu adalah teman sejak kecil, kita adalah sahabat, keluarga dan teman yang paling baik! aku disini menjagamu sudah 2 minggu! keluargamu adalah keluargaku apapun masalahnya aku dan kamu mereka sudah ku anggap keluargaku," jelas laki-laki itu yang menyebut dirinya bernama Defvan "Dua minggu??selama itukah aku disini! berbaring disini selama 2 minggu?tapi.. menggapa orang tuaku sendiri yang tidak menjagaku disini? ayah dan ibuku bukankah mereka orang yang paling sayang pada anaknya! mereka tidak akan meninggalkanku sendiri dalam keadaan seperti ini! dengan orang lain lagi! kalau tidak! karena mereka tidak mengetahui keberadaanku!" kata Jessy dengan keyakinannya, Defvan terdiam mendengar perkataannya, yang dalam kondisinya sekarang ini sangat tidak memungkinkan kondisi mental tertekan akan keadaan keluarganya yang terjadi sebenarnya. karena dia berada di keluarga yang broken home. Devfan merasa sedih melihat mental Jessy yang sangat membutuhkan kehangatan sebuah keluarga yang sempurna dalam hatinya ia berkata, "Jess, betapa beratnya dirimu sampai kau dapat berfikir seperti itu, kau adalah orang yang sangat haus akan kasih sayang dari keluargamu," Defvan tidak melepas tatapannya pada Jessy lalu Devfanpun mendekatinya, duduk didepannya dan meletakan kedua tangannya dibahu Jessy sambil tersenyum, "Jess..sudahlah jangan terlalu dipikirkan! yang terpenting adalah kamu baik-baik saja dan pulihkanlah kesehatanmu dulu.. jangan banyak berfikir! sebentar lagi mereka juga akan datang, kamu senangkan?" Jessy hanya terdiam menuruti kata-katanya "Maaf, anda??"  "Devfan! panggil nama saya Devfan!" seru Defvan memotong pembicaraannya "Iyah! Devfan! kamu memanggilku dengan nama siapa?" tanya Jessy "Jessy farinza al farid itu nama kamu," jelas Devfan,  Namun Jessy lagi-lagi terdiam saat disebutkan namanya  "Jessy??sepertinya nama itu asing bagiku! apa itu benar namaku? aku merasa...bukan itu sepertinya..terdengar nama panggilan yang memanggilku tapi bukan Jessy! lantas panggilan apa yah? kok aku jadi bingung!" kata Jessy dalam hati, wajahnya tertunduk lalu ia melihat seseorang yang datang dari pintu masuk, "lah! siapa lagi kok, ada atris kesini??" Seseorang yang datang membuka pintu membuat mereka terkejut, karena tidak mengetuk dan memberi salam. "Jessyy akhirnya kamu sudah siuman syukurlah! maafin, mama yah! mama baru datang! dan.. itu ada papah juga datang!" katanya dengan lembut namun dingin,  Seorang wanita yang sangat cantik masih terlihat muda dan anggun datang dan memeluknya, namun Jessy masih terlihat canggung untuk menerima pelukannya itu, dia merasa asing dengan orang yang memeluknya yang mengaku sebagai mamahnya lalu datanglah seorang laki-laki paruh baya yang juga mengaku sebagai papahnya  "Jessy bagaimana kabarmu sayang? maafin papah tidak menjagamu..kamu baik-baik sajakan sayang?maafin papah, maafin papah!" ucapnya dengan penuh penyesalan, matanya yang berkaca-kaca menatap wajah Jessy lalu iapun memeluk dan mencium kening Jessy, Wajahnya terlihat kaku tanpa ekspresi Jessy menatap kedua orang itu yang mengaku sebagai orang tuanya, "Maaf, anda siapa yah?" ujar Jessy yang merasa asing dengan keduanya, "anda sungguh cantik! apakah anda seorang aktris?" ucapnya kembali membuat mamahnya terkejut, "Oohww Jessy sayang...ada apa denganmu?" jawabnya seakan dia sedang berakting lalu iapun memeluknya,  "Sungguh! anda cantik sekali.." katanya dengan kagum, Mereka terlihat heran dengan sikap Jessy yang tidak biasa, karena tidak semestinya Jessy berkata demikian kepada mamahnya seketika itu Devfan langsung memberi isyarat pada mereka bahwa Jessy yang sekarang bukanlah Jessy yang biasa dikenal, telah terjadi sesuatu pada Jessy hingga Jessy tidak mengenali dirinya dan orang-orang terdekatnya dan akhirnya mereka menyadari bahwa Jessy mengalami anmesia. "Jessyyy ini mamah sayang...kamu baik-baik saja kan?"  "Mamah???" jawab Jessy yang seakan tidak percaya, "Iya..mamah?sayang.." jelasnya,  Jessy sangat tidak percaya saat tahu bahwa wanita yang sangat cantik itu adalah mamahnya, "Apaa mamah saya secantik ini? Benarkah? Anda mama saya?" tanyanya kembali, "Terima kasih sayang! kalau kau mengatakan mamah ini cantik," ujarnya merasa tersanjung, "Jessy sayang...apa kau juga tidak mengenal papah?" katanya dengan duduk disamping Jessy sebari mengusap rambut Jessy yang panjang itu, Jessy pun masih terlihat canggung dengan kedua orang yang mengaku sebagai orang tuannya tidak berani berkata Jessy hanya bisa menggelengkan kepala. "Baiklah, kamu tidak usah memaksakan untuk mengingat kami jika kamu lupa! kamu cukup tahu saja bahwa kami adalah keluargamu! dan kami berdua adalah orang tuamu! dan kami sangat menyayangimu! dan jangan sungkan pada kami karena kami adalah orang tuamu!" kata papahnya kepada Jessy yang masih ragu, Keraguan Jessy pada orang yang mengaku sebagai mamahnya, yang tidak mungkin orang yang sangat cantik dan terlihat masih muda seperti teman sebayanya. "Maaf! apa anda benar-benar mamah saya? apa anda tidak merasa malu mempunyai anak yang seusia dengan anda?" tanya Jessy dengan polos lalu Jessy menoleh ke papahnya, "pah, istri anda sangat cantik! papah pintar memilihnya! apa saya masih memiliki seorang mamah kandung pah? apa dia masih hidup?" kata Jessy mengejutkan semua orang,  "Jess..aku mamahmu!!" teriaknya meyakinkan Jessy, "kamu kenapa Jess? aku adalah mamah kandungmu!! kenapa kamu berbicara seperti itu?? kamu juga mempunyai seorang adik kandung perempuan, ini mamah Jessy! ini mamah!!" ucapnya kembali  "Jika benar kalian adalah orang tuaku! bolehkah saya bertanya? dimanakah kalian saat saya sedang melawan kematian? kenapa kalian tidak merawatku saat aku berbaring disini selama 2 minggu! kemana kalian pergi! apa kalian tidak menginginkanku!! haruskah orang pertama yang aku temui saat aku sadar bukanlah kalian?" kata Jessy merasa kecewa, Kata-katanya membuat semua orang yang berada diruangan itu terdiam seakan hanya suara jangkrik yang terdengar sunyi dan dingin. Walau bagi seseorang kata itu bagaikan petir yang menyambar disiang hari sehingga ia merasa sesak didadanya namun hanya dapat disembunyikan perasaan itu bagi papahnya, hanya bisa saling menatap pada istrinya masih seakan acuh entah apa isi hatinya pada anaknya itu. "Apa benar aku anak kalian?apa aku hanya anak tiri?" tanyanya lagi "Tidak, kamu adalah anak kami! maafkan kami nak! bila tidak selalu memperhatikan diriimu" katanya sambil memeluk Jessy, "Iya Jess mamah minta maaf!! Mamah akan menjagamu Jesss," peluk mamahnya, Yang akhirnya Jessy pun dapat menerima keberadaan mereka sebagai orang tuanya walau masih terlihat keraguan diwajahnya pada mereka namun kenyataannya keberadaan mereka tidak dapat ditepisnya begitu saja. *** Suatu pagi yang sangat cerah, dengan udara pagi yang segar, sinar matahari terasa hangat sehingga membangunkan Jessy yang masih berada ditempat tidurnya di sebuah rumah sakit tempat Jessy dirawat. "Aahh nyamannya!! seluruh badanku sudah mulai membaik," Jessy mengliatkan tubuhnya, "eh!! siapa kalian??" tanya Jessy terkejut saat melihat 2 orang wanita yang sudah berada disamping tempat tidurnya dengan melempar senyum pada dirinya. "Maaf nona!! kami adalah asisten rumah tangga nona yang sengaja kemari untuk merawat nona." jawab salah seorang asisten yang terlihat sangat keibuan dan ramah. "Asisten saya??kapan saya mempekerjakan kalian?" Jessy kaget mendengarnya "Kami adalah asisten pribadi nona! apa nona lupa sama saya?" jawah seorang asisten yang terlihat masih muda dan ceria. "Apa mamah saya menyuruh kalian??" Kedua asisten itu mengeleng kepala "Tidak! kami tidak disuruh sama nyonya..." kata asisten muda itu, "Lantasss??" "Kami berduakan bawahannya nona!!kami mendengar nona sudah siuman jadi kami kemari untuk merawat nona!" jawabnya dengan lantang "maafkan kami kemari-kemarin kami hanya bisa menjenguk nona sajah,! soalnya kami dilarang sama pihak rumah sakit untuk merawat nona!"  jelasnya kembali asisten muda yang nampak polos dan ceria itu. Jessy terdiam menatap kedua asisten itu, terlihat sebuah ketulusan pada diri mereka berdua kepadanya yang akhirnya membuat Jessy mau menerima mereka berdua berada disampingnya. "Nah, nona!! mari kita melakukan perawatan!!" teriak asisten muda itu dengan girang karena Jessy telah mengizinkan keberadaannya "Hah??perawatan?" kata Jessy terkejut, "Iya nona! nona pasti sudah bosan diranjang gatal ini, kita buat kulit nona halus kembali!" katanya dengan samangat, Jessy hanya bisa berfikir untuk menerima keadaannya ini, diam tanpa menjawab namun rasa penasaran yang membuatnya ia rela melakukan apa yang diinginkan asistennya yang terlihat bersemangat untuk melakukannya. "Ayoo nonaa cepat berbaring!!" serunya sambil membaringkan Jessy yang masih belum siap, "Eh,eh,ehhhh! aduhhh apa yang kau lakukan..??" "Nona tenang saja! semua aman." kata sang asisten Kedua asisten itu nampak bekerja dengan tulus terhadap Jessy meraka selalu memperhatikan kebutuhan nonanya satu orang diantaranya adalah seorang asisten yang ceria dan nampak lihai dengan segala urusan penampilan nonanya sedangkan seorang lagi yaitu seorang asisten yang sangat pengertian dalam hal semua kebutuhan nonanya dia mempunyai sifat yang keibuan dan penuh perhatian memperlakukan Jessy seperti seorang kakak pada adiknya Jessy merasa nyaman berada ditengah-tengah mereka seakan ia kini tidak sendiri. "Maaf, boleh saya tanya! siapa nama kalian" tanya Jessy, yang sedang dibersihkan tubuhnya oleh seorang asistennya "Nona lupa dengan kami??" kata seorang asisten yang membantu membersihkan tubuh Jessy "Iiyah, apa nona lupa dengan kami?" tanyanya kembali oleh seorang asisten yang sibuk membereskan ruangan. "Jadi benar! nona lupa dengan kami..?" katanya seakan tidak percaya oleh seorang asisten yang membersihkan tangannya. "Yah, makanya saya bertanya pada kalian. Kalau tidak, saya mau panggil apa kalian ini." "Ya...kalau nona marah selalu panggil saya Roro jangkrik..!" katanya yang memelas, "Up, uhukm!!" Jessy menahan tawa, "huahahahahahhhhh!!!! Roro jangkrik??hahahahhh" "Tuh,kan!?! nona menertawa!" ucapnya dengan malu, "Memangnya nama kamu siapa?heheh..." "Namaku Rara!!" jawabnya kembali dengan malu-malu  Rara adalah seorang asisten yang usiannya 25 tahun ia mempunyai sifat bawaan yang periang sehingga bisa membuat suasana menjadi ceria dan hidup. Dia menjadi asisten pribadi Jessy sejak berusia 15 tahun, sebagai orang kepercayaannya Jessy ia hampir selalu mengikuti Jessy kemana saja selain itu, dia juga sebagai penata fasion Jessy membantu Jessy dalam bermake up dan perawatan. "Dan nama saya Indah nona!" kata seorang asisten memperkenalkan diri, Indah seorang asisten rumah tangga yang sudah lama ia mengikuti keluarga Al farid sejak usianya 10 tahun dan kini usianya sudah menginjak 33 tahun yang kini ia masih sendiri, hidup dikeluarga Al farid dan tubuh besar bersama Jessy membuat ia tidak bisa berfikir untuk memiliki pasangan hidup. "Kakak!?" sorot mata Jessy menuju Indah, Dengan terkejut Indah menatap Jessy dengan mata yang berbinar-binar melihat Jessy tersenyum padanya, "Nonaa!"  "Kamu lebih pantas dipanggil kakak! dan mulai sekarang  kamu adalah kakakku! iyakan Raa..??" kata Jessy tersenyum, entah mengapa Jessy merasa lebih dekat dengannya dan merasa terlindungi olehnya. "Ii..iyah nona, iyah nona..benar, benar kata nona!!" ucap Rara terlihat gugup, "Terimakasih nona..terimakasih!" ucap Indah terharu, "Kalian berdua merupakan keluarga dan temanku," ucap Jessy tersenyum, Merekapun menyambutnya dengan senang, terlihat diwajah mereka yang tersenyum gembira melihat sang nona yang kini terasa dekat dan hangat. Senyum Rara yang menyimpan kata,"tidak seperti biasanya nona! dia lebih dekat dan hangat,"  "Lihat nona! wajah nona lebih terlihat cantik saat tersenyum !" kata Rara menunjukan wajahnya yang didalam cermin, terlihat wajah cantik yang mempesona dengan kulit putih dan bibir merah yang menawan tersenyum, Jessy yang tersenyum melihat wajah cantiknya didalam cermin tiba-tiba berubah seperti orang yang terkejut melihat sosok yang bukan dirinya dengan membalikan cermin yang digenggamnya. "Kenapa nonaa! ada apa? apa ada yang salah?" kata Rara yang terkejut melihat ekspresi wajah Jessy, "oh, tidak!!"  jawab Jessy seakan menyembunyikan sesuatu. "Lah, kenapa nona terkejut?" tanya Rara penasaran "Boleh, saya minta air! dan.. makanan kecil apakah bisa?" Jessy mengalihkan pembicaraan "Ohhh, bisaa, bissaa, bisaaa" jawah mereka dengan kompak "Raa, tolong bisa bantu aku kekamar kecil." kata Jessy terlihat gugup, "Baiklah nona..baik!!" Rara segera memapah Jessy ke ruang toilet Jessy pun masuk ke ruang toillet tanpa didampingi Rara. Ia berjalan berlahan-lahan sesampainya ia didepan cermin dengan terkejut ia meraba wajahnya. "Iiini, iinii siapa? ada apa dengan wajahku?kenapa begini wajahku?apa yang terjadi sebenarnya?kenapa dengan orang-orang ituu, kenapa denganku..?apa yang terjadi sebenarnya??ini bukan aku..lantas ini siapaa?apa aku sedang bermimpi?kalau mimpi, kenapa mimpi ini panjang sekali.." kata Jessy Ia terus meraba-raba wajahnya seakan tidak percaya bahwa wajahnya kini telah berubah, dengan menundukan wjahnya, diam dan menatap kecermin lagi wajahnya tetap sama lalu ia membasuh mukanya membasuhnya lagi dan lagi, wajahnya tetap sama, dan kembali menatap kedalam cermin, mengelapnya mengelap lagi dan lagi sampai cermin berdecit keras tidak pula berubah. "Kenapa tidak hilang wajah ini.. masih sama!!" ujarnya tidak percaya, "inii! ini..! tangan ini? kenapa dengan tangan ini!" Jessy membuka lengan bajunya dan meraba kulit tangannya yang nampak bebeda, "tangan ini mulus dan halus sekali.. tubuh ini, juga berbeda!! sangat ideal, rambut ini halus dan lembut! cantik!! apa ini aku sesungguhnya??kalau memang benar! kenapa!!kenapa aku merasa ada sisi lain didalam diriku?" Tokkk.tokkk,tokkkkk "Nonn..nonaa baik-baik sajaa??" teriak Rara yang khawatir "Iyah, aku baik-baik saja!!" jawab Jessy "Kok, lama keluarnya!!apa ada masalahh??" "Tidak!!aku bisa sendiriii!!" kata Jessy menyuruh Rara pergi "Okeh!!" Jessy terus terdiam didepan cermin merasa dirinya yang sekarang bukanlah dirinya sendiri ia terus menatap cermin memastikan bahwa apa yang dilihatnya tidaklah salah, "Apa ini benar aku!! dan apakah ini kehidupannku?" Jessy terdiam, menarik nafasnya panjang-panjang seakan mencoba menenangkan diri, "tak apalah, yang terjadi biarlah terjadi! mungkin ini adalah suratan takdir yang Tuhan berikan! aku tidak bisa mengubah takdir! tinggal aku jalani dengan baik! mungkin ini kehidupan nyataku! apapun itu aku harus bisa melewati dengan baik! mungkin yang kemarin-kemarin adakah sebuah teguran untukku! agar aku bisa menjalani dan.. dapat menghargai kehidupan yang telah diberikan Tuhan padaku! mulai sekarang..!!aku tidak boleh mengeluh, harus bisa melawati ini dengan baik! semangat!! untuk kesempatan kedua.. iyah! aku harus tetap semangat, Terimakasih Tuhan atas kesempatan yang Engkau berikan, terimakasih!!" kata Jessy memberi semangat pada diri sendiri,

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rise from the Darkness

read
8.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TERNODA

read
198.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook