Jarak Yang Dekat.

1034 Words

Agata Ben memeluku erat, padahal aku sedang memasak dan sebentar lagi akan matang. "ben lepaskan. Kamu enggak maukan kalau aku siram kamu oleh kuah ikan panas?" ancamku. Ben terkekeh dan meletakan dagunya di ceruk leherku. "Apakah Ranvier sering seperti ini sama kamu?" tanya nya. Aku memilih diam dan mendorongnya pelan. Dia pun melepaskan aku tanpa memaksa. "Ayo duduk. Aku lapar sekali, ben." ujarku. Ben patuh dan akhirnya duduk. Melihat ikan di mangkuk besar. Ben terlihat begitu ceria. "Kamu hebat sekali, bisa masak ini dengan begitu segar. Bukan hanya wajah kamu saja yang cantik. Tapi kamu juga sangat pintar masak. Aku sangat beruntung memiliki istri seperti mu." godanya. Aku tidak menanggapi laki laki itu. Aku pikir karena mereka berebeda Ayah, maka mereka akan beda kelakuan. Aku pi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD