Se Simple Itu.

1512 Words

"Kamu kenapa enggak bilang di sini sih?" keluhku. Dia menatapku dan membingkai kedua sisi wajah ini. "Karena aku sedang ingin liburan. Aku baru kembali beberapa hari yang lalu. Dan kamu malah merusak liburan ku. " Dih, dia ngeselin banget. Aku merenggut, kemudian dia terkekeh dan kembali membingkai kedua sisi wajah ini, lantas membubuhi ciuman di seluruh wajahku. Hingga membuat ku geli wajahku basah jadinya. "Kamu kangen aku, huh?" tanya nya. Aku menggelengkan kepala. "Lalu?" "Kesepian karena enggak ada teman yang asik diajak berdebat." dia menggeleng dengan sebuah decakan. "Aku pikir kamu rindu sama aku. Eh, malah enggak ada teman debat. Bukan kah itu keterlaluan sekali? "Memang." Aku meraih jagung yang sudah ia bakar. Menikmatinya dan rasanya memang enak sekali. "Aku pikir kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD