Si Gadis Sinis

1512 Words

Ranvier POV. Aku dan Agata berada di ruang televisi. Kami menonton sambil minum se cangkir teh hangat di cup masing masing. Juga cemilan yang sudah ada di atas mejaku. Kami memesan makanan, namun makanan itu sepertinya masih saja berada diperjalanan. Padahal aku sudah lapar sekali. "Jadi bagaimana? kenapa lama sekali?" tanya agata. "Sepertinya karena hujan deras, jadi si pengirim sedang berteduh." ujarku. Karena mereka menggunakan motor, jadinya tidak bisa terkena hujan. "Mmm ... kalau terlalu lama, bagaimana kalau aku masak saja. Aku masak yang simple aja. Bagaimana? di kulkas ada daging slice kan? kita makan mie aja, sama daging slice. Udah." idenya memang selalu masuk akal. Tapi bagaimana kalau makanan datang disaat kita makan mie. "Nanti kalau makanan datang, kan sayang." ujarku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD