Bersama Tuan Ben.

1506 Words

Aku tidak jadi bertanya pada pihak Panti tentang siapa kedua orang tuaku. Mengingat betapa mereka berdua sudah baik padaku dengan memberikanku makan dan menyekolahkan ku saja, aku sudah berterima kasih. Mereka hanya orang lain yang tidak memiliki pertalian apapun dengan ku. "Bagaimana rumahnya? kamu suka?" tanya ku pada Brian. Laki laki kecil itu mengangguk lalu duduk di sopa. "Terima kasih kak." ujarnya. "Sama sama. Sekarang kamu mau makan apa? kakak belum belanja, tapi asa sisa hudang tadi pagi. Mau enggak? kalau mau, kakak akan hangatkan." "Mau banget, kak. Brian suka udang." "Bsiklah. Kamu duduk di sini. Karena kakak akan menghangatkan udangnya dulu." Tuan William memisahkan satu piring udang. Dia mungkin sudah kenyang. "Oh, iya, kak. Kenapa kakak yang tadi enggak tinggal di sin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD