Selena POV.
"Oh, jadi nona selena baru saja putus?"
Kan ... jadi memanjang. Aku segera meraih tangannya Adnan. "Tuan, kami segera permisi." aku pun segera menarik tangannya Adnan dan mengajaknya naik ke LRT.
"Aduh, selena. Tangan ku sakit sekali." ujar Adnan.
"Kamu kenapa sih banyak omong? udah lah enggak usah bahas hal yang enggak penting sama dia." ujarku. Kami sama sama duduk di kursi LRT.
"Kan biar dia tahu, kalau dia tuh bukan typenya kamu."
"Udah lah. Diakan cuma bercanda. Lagian dia mana mungkin juga suka sama aku."
"Kalau dia beneran suka sama kamu, bagaimana hayo?"
"Aku enggak peduli. Pokoknya kamu jangan ngomong yang enggak enggak."
"Aku mau pergi ke genting. Mau ikut enggak?"
"Kalau gratis, aku mau ikut. Kalau bayar sendiri, aku enggak mau."
"Hidupmu gratisan terus y
