Panggilan Sayang.

2018 Words

William POV. Dia turun dari tangga dan sungguh membuatku terpaku. Rambutnya ia urai, namun memang sangat cantik. Aku mendekat. "Kamu yang dandan?" tanya ku. Dia mengangguk malu. "Apakah saya kurang rapi?" bukan kurang rapi, tapi terlalu cantik sampai aku enggak bisa berkedip. "Tidak, semuanya sudah sempurna. Tapi akan lebih sempurna kalau kamu memakai sendal ini." Aku berjongkok, memakaikan sendal yang aku belikan. Ini bentuknya seperti flat shoes yang ada sedikit hak saja. Aku ingin dia memakainya dengan nyaman, sehingga tidak terlalu tinggi hak nya. Mungkin hanya dua senti saja. "Bagaimana? nyaman enggak sendalnya?" tanyaku padanya. "Nyaman banget. Terima kasih tuan. Tapi bagaimana aku harus membayarnya? ini sangat mahal sekali." ya ampun ... aku memang membelikan khusus untukn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD