bc

AKU PERCAYA KAMU MAS

book_age18+
1
FOLLOW
1K
READ
HE
arranged marriage
lighthearted
office/work place
secrets
like
intro-logo
Blurb

Mengisahkan tentang seorang istri yang percaya dengan suami yang telah di dampinginya selama 9 tahun.Fatih Ramadhan adalah suami dari Aira khoirunnisa, mereka menikah karena sebuah perjodohan yang turun temurun ada di keluarga mereka.Pernikahan yang tanpa cinta tapi mampu menghadirkan rasa kepercayaan yang sangat tinggi di hati keduanya, cobaan yang datang silih berganti mampu mereka lalui dengan sangat epik.hingga suatu hari Fatih mendapatkan fitnah yang sangat kejam dari salah seorang tetangganya.Bagaimana kisah selanjutnya? mari kita simak bersama.Semoga berkenan di hati para pembaca???

chap-preview
Free preview
Keributan di malam hari
"Keluar kamu Fatih, jangan jadi pengecut Jangan bersembunyi di dalam kamarmu, keluar!"terdengar suara orang berteriak dari luar rumah memanggil nama Fatih. Aira yang mendengarnya merasa kaget, kemudian Dia mengintip dari balik jendela Siapa orang yang telah berteriak-teriak itu, di sana Aira melihat Pak Bondan berkacak pinggang sambil terus meneriakkan nama Fatih untuk keluar. Aira yang merasa jengah dengan keributan itu pun memberanikan diri untuk keluar dan menghadapi Pak Bondan. "Maaf Pak, ada apa ya? kenapa Bapak berteriak-teriak di depan rumah saya dan memanggil nama suami saya?"tanya Aira dengan keheranannya. "Tolong Fatih itu suruh keluar, berani berbuat harus berani bertanggung jawab, jangan menjadi pengecut dengan beralih ke rumah dan menyembunyikan diri di dalam kamar!"mendengar itu Aira pun merasa bingung dengan maksud yang dikatakan oleh Pak Bondan. "Emang kesalahan Apa yang dilakukan oleh suami saya Pak? kenapa Bapak berteriak-teriak begitu, kalau suami saya punya salah sama bapak mari kita bicarakan baik-baik, jangan seperti orang yang tidak beradab berteriak-teriak di depan rumah orang! Bapak tahu kan ini sudah malam?"Aira menjawab perkataan Pak Bondan dengan sedikit sindiran. "Suami kamu itu orang yang tidak punya tata krama, Apa maksudnya coba malam-malam Dia mengintip kamar orang? apa yang dicarinya! sudah jangan banyak bertele-tele Mbak suruh keluar suamimu itu!"Pak Bondan berkata dengan penuh berapi-api. "Maaf tapi suami saya tidak di rumah, suami saya masih ngopi di warung Mpok Minah!" jawab Aira yang tak menyadari bahwa suaminya sudah berada di kamar. "Jangan bohong Mbak Aira, Saya melihat Mas Fatih sudah masuk ke dalam rumahnya tadi, jangan coba-coba menyembunyikan orang yang bersalah Mbak, atau Mbak mau sekarang saya laporkan suami Mbak itu ke RT!" kata Pak Bondan. "kalau memang suami saya salah, silahkan laporkan, tapi jika terbukti bahwa suami saya tidak bersalah, maka saya akan menuntut bapak balik dengan kasus pencemaran nama baik, Bahkan bukan sama Pak RT Bapak saya laporkan tapi langsung ke kantor polisi!"tentang Aira membela suaminya Fatih. "Tidak usah berlagak mengancam Mbak, suruh keluar Mas Fatih biar dia menjawab dan mengakui kesalahannya, kalau tak mau mengaku biar aku seret sekalian ke kelurahan! biar kapok dan tidak melakukan kesalahannya lagi!"Pak Bondan ngotot dengan pendiriannya. "Saya tetap akan berdiri membela suami saya, Saya tak tahu siapa yang benar di sini, ya memang Bapak berani melaporkan Pak RT silakan, biar saya sendiri yang akan membawa suami saya untuk menghadap Pak RT Seperti yang anda inginkan!"jawab Aira tegas. Tanpa diduga Pak Bondan malah pergi berlalu dan pergi meninggalkan perkarangan rumah milik Aira, padahal masalah belum terselesaikan. Aira segera masuk lagi ke dalam rumah dan mencari keberadaan suaminya seperti yang dikatakan oleh Pak Bondan,Aira ingin memastikan Apakah benar kalau suaminya itu sudah masuk ke dalam rumah, sebab yang di tahunya tadi suaminya itu masih ngopi di warung milik Mpok Minah. Alangkah terkejutnya Aira karena ternyata suaminya Tengah meringkuk di kamar tamu, suaminya suaminya seperti orang yang tengah ketakutan, badannya gemetar dan memejamkan matanya. Dengan pikiran yang campur aduk Aira menghampiri suaminya, Aira sangat yakin jika suaminya tidak bersalah, Tapi keadaan suaminya yang seperti itu membuat Aira berpikir dengan keras, apa yang sebenarnya terjadi. "Kamu kenapa Mas? kenapa badanmu gemetaran seperti ini? apa yang terjadi sebenarnya?"tanya Aira tak mampu menahan air matanya. "Peluk aku aira, Aku membutuhkan ketenangan saat ini, jika kamu memang percaya padaku, tolong peluk aku dengan diam, jangan pertanyakan apa-apa dulu kepadaku, aku tak sanggup menjawab!" dengan suara yang bergetar Fatih menjawab pertanyaan dari istrinya. Aira pun melakukan apa yang dikatakan oleh sang suami, dia hanya memeluk tubuh suaminya yang tengah bergetar hebat, keringat keluar dari keningnya sebesar biji-biji jagung menandakan bahwa Fatih tak baik-baik saja. "Aku percaya padamu mas, tenanglah! jangan takut ada Aku disini!"Aira mencoba menenangkan hati suaminya. Malam itu pukul 10.00 malam saat Pak Bondan penggedor pagar depan rumahnya, entah masalah apa yang telah dihadapi oleh suaminya, Aira sendiri tidak mengerti, hingga subuh menjelang mereka berdua belum bisa untuk terlelap dalam tidur, Aira dengan lembut mengajak sang suami untuk melaksanakan salat subuh. "Kita salat subuh dulu mas, nanti mas bisa cerita tentang apa yang terjadi kalau Mas Fatih sudah siap!"ajak Aira kepada suaminya. Fatih tak menjawab dan hanya mengikuti ajakan istrinya, meskipun dalam keadaan yang tak stabil tapi Fatih masih bisa menjadi imam untuk Aira, mereka salat subuh berjamaah, setelah selesai melaksanakan salat subuh, tangis Fatih kembali pecah, meskipun tangis itu tanpa suara tapi air mata Fatih tak bisa berhenti, baunya berguncang hebat menandakan tangis itu benar adanya dan bukan sebuah kebohongan. "Menangislah jika itu bisa membuatmu lega Mas, tapi jika hanya menangis saja maka persoalan yang kamu hadapi tidak akan menemukan titik temu!"Aira berkata kepada suaminya. "Kalau kamu diam, aku pun bingung harus berbuat apa!"kata Aira lagi. Fatih bukannya menjawab pertanyaan dari istrinya, tapi justru dia berlalu pergi menuju kamarnya, di sana kembali Dia menenggelamkan dirinya dalam di bawah selimut. Aira bingung tak tahu harus berbuat apa, dia pun memutuskan untuk membiarkan suaminya menenangkan diri di dalam kamar. Aira melakukan kegiatan seperti biasanya dan tak lupa menyapu halaman dan juga menyiram tanaman dan sayur mayur yang ia tanam di depan rumah. Rumah antar satu dengan rumah yang lainnya memang berjarak lumayan jauh, jadi saat ada keributan semalam, tak ada satu tetangga pun yang mengetahuinya. Saat tengah asik menyiram sayur-sayuran miliknya, ada seorang ibu muda menyapa Aira. "Sayur ubi jalar milik Mbak Aira segar-segar ya mbak?"tanya ibu-ibu muda itu yang bernama Ibu Winda fariha. "Iya ini mbak Winda, Kalau Mbak Winda mau silakan ambil, ada bayam juga kangkung!" jawab Aira menawarkan sayuran kepada Winda. Hidup di kampung memang seperti itu saling berbagi dan gotong royong masih kental di sana. "Tadi saya juga mau minta Mbak, tapi sungkan sama Mbak Aira, tapi kalau sudah ditawarin begini saya tidak menolak Mbak, kebetulan saya ingin memasak sayur menir untuk makan siang nanti! kalau sarapan Saya sudah membuat tumis mie keriting tadi!"jawab Winda dengan malu-malu. "Mbak Aira Apa saya boleh meminta cabe nya sekalian? itu cabe nya Mbak Aira menggiurkan melambai-lambai minta dipetik!" Winda meminta izin meminta cabai kepada Aira. "Silahkan mbak, diambil seperlunya saja, sisain buat saya ya mbak? saya sepertinya juga mau membuat sambal kukus untuk suami saya nanti!"jawab aira mempersilahkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
95.7K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook