.
.
.
.
.
Flashback mode on
Seorang gadis manis berdiri di depan sebuah kampus ternama, matanya sesekali di layangkan pada arloji yang terpasang di tangan nya.
"Sudah sejam dan si b******k itu belum juga muncul." keluh si gadis manis
Lima belas menit kemudian terlihat sebuah mobil silver keluar dari area kampus dan berhenti di depan gadis itu, tak menunggu waktu lama gadis manis itu pun masuk ke dalam mobil tersebut.
Blammmm
Bunyi pintu mobil yang di banting menandakan betapa kesalnya si gadis manis itu.
"Kau dari mana saja b******t, aku tau kelas mu selesai dua jam lalu." kata gadis itu pada pria yang menyetir mobil
"Maaf kak, aku bantuin ibu penjaga cafetaria dulu tadi." kata si pria dengan senyum manisnya
"Ya ya ya Kevin Ardiansyah Jackson, si pria baik hati yang selalu membantu orang hingga lupa saudara kembarnya hampir menjadi ikan asin saking lama menunggu di bawah terik matahari." kata si gadis memutar mata malas
"Jadi kau mengakui dirimu ikan nona Kaila Ardinta Jackson." kekeh Kevin langsung di hadiahi pukulan oleh Kaila
"Sudah-sudah, jalankan mobilnya. Aku capek dan butuh istirahat." kata Kaila
"Hei nona Kaila, aku kembaranmu dan bukan supirmu." kata Kevin menatap malas kembarannya itu
"Lalu mau mu apa hmm." jawab Kaila
Tanpa menjawab Kevin memberi kode dengan menunjuk pipinya dan langsung di mengerti oleh Kaila.
Cup
"Udah kan, sekarang jalanin mobilnya." kata Kaila setelah mengecup pipi kembarannya itu
"Hehehe nah gitu dong." kata Kevin mengacak rambut Kaila
Kevin pun menjalankan mobilnya membelah jalanan kota menuju ke sebuah rumah di pinggir kota, rumah kediaman keluarga Jackson yang terkenal sebahai salah satu keluarga terkaya di London.
Sesampainya di rumah Kevin pun memarkirkan mobilnya di garasi, kemudian kedua anak kembar itu pun turun dan masuk ke dalam rumah.
Kaila berjalan masuk lebih dulu kemudian di ikuti oleh Kevin yang baru selesai mengunci garasi.
Kevin berjalan santai menuju kamarnya hingga netranya tertuju pada kamar utama milik orang tuanya yang terbuka.
"Apa mereka sudah pulang ya, kok kamarnya terbuka." batin Kevin
Sedikit menepis apa yang melintas di otaknya, Kevin berjalan ke kamarnya dan kemudian berganti pakaian. Setelah itu ia pun kembali dan masuk ke kamar ayah dan ibunya, betapa terkejutnya ia ketika mendapati apa yang terjadi.
"Astaga, kak Kaila!! sini dulu kak!!" teriak Kevin membuat Kaila mendatangi nya dengan marah
"Ada apa sih... Eh ada apa ini." kata Kaila ketika melihat kekacauan di kamar orang tuanya
"Gak tau kak, saat aku masuk udah kayak gini." kata Kevin
"Aishh b******t !!" kata Kaila kemudian masuk dan memeriksa lemari orang tuanya
Lemari orang tuanya telah kosong, tak tersisa satu pakaian lagi di sana.
Di saat itu tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah kertas di atas nakas, di ambilnya kertaa itu dan kemudian membacanya.
Kaila, Kevin anak mommy. Maaf mommy harus ninggalin kalian. Daddy kalian selingkuh dan mommy gak tahan lagi sama kelakuan daddy kalian, sudah cukup lama mommy nahan sakit ini karena gak ingin kalian tau. Tapi kini mommy gak tahan lagi, mommy milih berpisah dari daddy kalian. Maafin mommy, jaga diri kalian baik-baik. Mommy sayang kalian.
"s**t b******t !!!" umpat Kaila membuat Kevin melihat ke arahnya
"Ada apa kak?" tanya Kevin
"Kamu baca sendiri surat dari mommy." kata Kaila menyerahkan surat itu pada Kevin
"B*******t !!! Apa-apaan ini!!" umpat Kevin sambil meremas kertas surat itu
Di saat keduanya di liputi emosi, tiba-tiba suara dering telepon rumah mengagetkan mereka. Kaila pun bergegas mengangkat telepon dan menyalakan louspeker agar Kevin pun mendengarnya.
"Hallo." kata Kaila
"Hallo nak ini daddy." kata suara di seberang sana
"Daddy !! daddy di mana dan apa yang terjadi." kata Kaila menahan air matanya
"Maafkan daddy nak, daddy tak menjadi ayah yang baik untuk kalian. Daddy memiliki hubungan dengan seorang gadis, dan gadis itu hamil anak daddy. Sekarang daddy harus bertanggung jawab pada gadis itu, daddy tinggalkan rumah dan juga perusahaan untuk kalian. Jaga diri kalian dan maafkan daddy." kata ayah mereka kemudian mematikan telepon
Setelah panggilan terputus, Kaila pun jatuh pingsan. Jantungnya kambuh karena tak tahan dengan kenyataan bahwa keluarganya hancur, Kevin yang panik pun membawa lari Kaila ke rumah sakit.
Selama hampir seminggu Kaila terbaring lemah di rumah sakit, hal itu membuat Kevin semakin marah dengan apa yang terjadi pada keluarganya.
"B******k !! Siapa gadis jalang yang berani menghancurkan keluargaku !! Akan ku hancurkan ia dan keluarganya hingga berkeping-keping liat saja nanti." batin Kevin
Sejak saat itu Kaila dan Kevin hidup berdua tanpa kedua orang tua mereka, hidup saling melengkapi sebagai sepasang saudara. Sejak saat itu pula Kevin berubah menjadi seorang berandalan, yang kemudian diam-diam menjadi bos mafia yang anak buahnya di takuti oleh seluruh kota.
Flashback mode off
Kaila tersenyum miris ketika mengingat kembali kehancuran keluarganya, sudah dua tahun berlalu namun rasanya masih terlalu sakit untuk ia tahan. Apalagi setelah kejadian itu Kevin menjadi berubah, si pria baik itu menjadi seorang b******n yang selalu bergonta ganti pasangan. Selalu saja ada jalang yang ia bawa ke rumah, atau ia tiduri di hotel. Itu membuat hati Kaila rasanya teriris, ia ingin marah pada takdirnya namun ia harus tetap kuat di depan Kevin agar Kevin tak merasa khawatir padanya.
Di tengah lamunannya, tiba-tiba Kaila di kejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya.
"Hei kamu kenapa Ar?" kata seorang gadis
"Ah kamu Angel, buat kaget aja." kata Kaila menetralkan jantungnya
"Ada apa? Memikirkan keluargamu lagi? Ataukah memikirkan cintamu pada kembaranmu itu." kata Angel membuatnya menerima tatapan tajam Kaila
Ya Kaila mencintai Kevin, entah sejak kapan rasa yang terlarang itu tumbuh dalam hatinya. Namun sungguh setiap sentuhan Kevin membuatnya merasa nyaman, pelukan dan kecupan Kevin pada kening juga pipinya membuat Kaila menginginkan lebih.
"Entahlah mungkin keduanya." kekeh Kaila
"Astaga mengapa tidak kau ungkapkan saja perasaan mu pada Kevin, siapa tau ia juga memiliki rasa yang sama." kata Angel menyeruput ice coffe milik Kaila
"Hei itu punyaku." kata Kaila "Hmm dan membuat Kevin membenciku, kau tau rasaku ini terlarang. Kevin adalah saudara kembarku, dan apa kau tak merasa aneh padaku." katanya lagi
"Aneh tentu saja tidak karena aku terlibat hal yang lebih gila dari itu." kata Angel santai
"Maksudmu?" tanya Kaila
"Sini mendekatlah dan aku akan membisikkan sesuatu padamu." kata Angel
Kaila pun mendekatkan telinganya pada bibir Angel untuk mengetahui apa yang ingin di katakan sahabatnya itu.
"Aku terlibat hubungan Incest bersama kak Theo, kakak kandungku sendiri." kata Angel santai
"What the hell!! Angel, kamu serius?!" kata Kaila kaget di sambut anggukan si sahabat
"Astaga aku gak nyangka banget, tapi udahlah itu urusan kalian. Aku tak ingin mencampuri." ucap Kaila
"Ya ya ya, sudahlah bagaimana dengan saranku tadi." kata Angel
"Gak, aku gak bisa ngungkapin rasaku ke Kevin dan ngambil resiko di jauhi atau di benci sama dia." kata Kaila frustasi
"Jika seperti itu carilah kekasih sebagai pelarian agar kau melupakan cintamu itu." saran Angel
"Hmm ide bagus, baiklah akan ku pikirkan nanti. Sekarang aku mau pulang dan mengistirahatkan otakku, kepalaku pening akibat cecaran materi sejak pagi." kata Kaila di sambut kekehan dari Angel
"Ya pulanglah, aku akan di jemput sama kak Theo nanti." kata Angel
"Baiklah aku duluan, bye Angel." kata Kaila kemudian berlalu
Kaila berjalan dengan sedikit memikirkan perkataan Angel, ia menimbang apakah harus mengungkapkan rasanya ataukah mencari pelarian.
Karena berjalan dengan tidak fokus, Kaila tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang.
Brukkkkk
"Aduhhh." ringis Kaila ketika bokongnya menyentuh lantai
"Duh maaf tak sengaja, mari ku bantu." kata orang tersebut mengulurkan tangan
Kaila pun berdiri di bantu orang tersebut, ketika ia sedang membersihkan roknya tiba-tiba sebuah suara menginterupsi kegiatannya.
"Loh kamu Kaila kan." kata orang itu membuat Kaila melihat ke arahnya
"Emm iya, siapa ya?" kata Kaila bingung
"Ya ampun Kai, kamu lupa padaku? Aku Sandy, teman masa kecilmu." Kata orang itu
"Sandy ? Maksudmu Sandy Williams?" tanya Kaila memastikan dan di sambut anggukan orang itu
"Astaga kamu apa kabar Kai." kata Sandy
"Ya seperti kau lihat, aku baik-baik saja hanya hidupku yang berubah." kata Kaila tersenyum
"Maksudmu? Bukankah hidupmu sempurna dengan keluargamu itu." kata Sandy
"Keluargaku hancur San, mom dan daddy pisah. Kevin berubah menjadi berandalan." kata Kaila
"Oh maaf aku tak tau." kata Sandy prihatin
"Ya tak apa, btw senang bertemu kau lagi. Tapi aku harus pulang, kepalaku pening butuh istirahat." kata Kaila
"Ah iya selamat beristirahat." kata Sandy
Kaila pun berlalu dari hadapan Sandy, tanpa menyadari tatapan Sandy padanya yang sedikit mencurigakan.
Kaila melajukan mobilnya membelah padatnya kota London, di saat memasuki pekarangan di lihatnya mobil Kevin ada di dalam garasi.
"Dia sudah pulang?" monolog Kaila
Ia memasukkan mobil ke garasi kemudian turun dan masuk ke rumah.
[Kaila POV]
Aku berjalan memasuki rumah dengan banyak pertanyaan, mataku tiba-tiba membola ketika ku lihat sebuah sepatu tergeletak begitu saja di lantai. Tak jauh dari situ sebuah tas yang sepertinya milik seorang gadis juga tergeletak acak.
"B*****t siapa lagi jalang yang ia bawa kali ini." umpatku
Ku percepat langkahku menuju ke kamar kembaranku itu, dari luar ku dengar suara desahan yang berasal dari dalam sana.
"Nghhhhh fasterhhh akhhh Kevinhhh" desah seorang gadis di dalam sana
"Shhh punyamu sempit baby." geram Kevin
Astaga darah ku mendidih mendengar desahan laknat itu.
Brakkkkkk brakkk brakkk
"Buka pintunya b*****t !!! Apa yang kau lakukan di rumahku." kataku menahan air mataku
Tak lama setelahnya desahan itu pun berhenti, lima belas menit kemudian Kevin keluar bersama seorang gadis berseragam SMA yang bisa ku lihat jelas di lehernya terdapat bercak merah.
S**t rasanya ingin ku jambak jalang kecil di depanku itu, beraninya dia menyentuh priaku.
Plakkkkk
"Berkali-kali ku katakan jangan membawa jalang ke rumah ini." kataku setelah melayangkan tamparanku
"Dan untukmu jalang kecil, sadarlah orang tuamu menyekolahkanmu bukan untuk menjadi jalang adikku. Sekarang pergi dari rumahku sebelum kau ku tampar." kataku tajam
Gadis itu pun pergi meninggalkanku dan Kevin yang masih menatapku dengan tatapan malas. Setelah gadis itu pergi aku pun menatap tajam pada Kevin dan kemudian berlalu dari hadapannya.
Belum begitu jauh dari hadapannya, tiba-tiba ia menarikku ke dalam pelukannya.
"Lepaskan aku b******k, aku benci bau laknat di tubuhmu." kataku menahan air mataku
"Marahi aku dan menangislah tapi jangan diamkan aku, aku tau aku salah kak." katanya
"Ku katakan lepaskan aku, aku ingin ke kamar dan menenangkan diri." kataku memukul dadanya
Ia pun melepasku setelah sebelumnya mengecup keningku.
"Tenangkan dirimu dan maafkan ku kak." katanya
Aku pun berlari ke kamarku, ku kunci pintu kamarku kemudian terduduk menangisi apa yang terjadi.
Hatiku perih melihat pria yang ku cintai bersama orang lain, bahkan ketika ia memelukku aku masih bisa mencium bau tubuh gadis itu pada tubuhnya.
"Arghhh b******k, aku benci semuanya. Mengapa semua ini harus terjadi." raungku
Setelah puas menangis aku pun berjalan ke arah ranjangku, aku memilih untuk tidur dan melupakan semuanya.
[Kaila POV end]