Bab 2

1206 Words
"Kak mama kemana,?"tanya Nara kepada Rey sedang menonton tv. "Tadi mama keluar katanya mau ke rumah teman nya."jawab Rey yang fokus ke tv "Kak laper nih"keluh Nara kepada Rey. "Nih duit sana beli makan"Rey menjulurkan uang ke Nara. Nara mengambil uang itu lalu keluar pergi mencari makan,karna dia sudah tidak tahan menahan laparnya. Di dalam perjalanan, Nara tidak menemukan penjual makanan karena sudah tutup,mengingat jam 11 malam. "Aduh kenapa udah pada tutup sih"keluh nara kepada dirinya sendiri. Sudah 15 menit Nara mengelilingi kompleks nya tetapi tidak menemukan tempat makan yang terbuka. Nara merasakan heran,karena mobilnya tiba tiba mogok di tengah jalan. "Ehh kenapa nih"ucap Nara panik . Mobil Nara pun mati di tengah jalan,dan tidak ada satupun orang yang berlalu lalang. Nara turun dari mobil nya,"yaampun pake mogok segala lagi,mana sepi banget jalannya"keluh Nara . Tidak lama itu,ada seseorang pengendara motor yang lewat,dan orang itu singgah di di depan mobilnya ,Nara yang bingung kenapa orang ini singgah pun bertanya tanya . "Lu kenapa,,?"pengendara itu membuka helmnya yang tak lain ada Dava . "Kak Dava, kebetulan banget mobil aku mogok ga tau kenapa mana jalannya sepi banget"keluh Nara kepada Dava "Emangnya lu mau ke mana "tanya Dava "Tadi kan aku mau keluar nih cari makan,terus aku ga nemuin warung makan yang buka,terus tiba tiba ini mobil mogok,,"jelas Nara dengan raut yang cemberut "Ohh , kebetulan gue juga lapar,ikut gue aja cari makan."ajak Dava "Tapi mobil aku gimana?,masa aku tinggal "tanya Nara. "Nanti aku hubungi orang buat ambil sekalian cek mobil lu"ucap Dava sambil memakai helm. "Lu mau ikut ga"sambung Dava. "Ehh iya mau"jawab Nara sambil menaiki motor Dava. Tempat makan "Cuma ini doang yang buka, gapapa kan?"tanya Dava kepada Nara. "Iya kak gapapa"ucap Nara yang sudah sangat lapar . "Bang,baksonya dua porsi yaa"ucap Dava pada penjual di pinggir jalan itu. Dava kemudian duduk di samping Nara dan bertanya kepada Nara untuk memecahkan keheningan. "Lu kenapa keluar jam segini cari makan?"tanya dava sambil memerhatikan Nara. "Tiba tiba aja lapar,terus ga ada siapa siapa di rumah selain Kaka aku,jadi aku keluar deh cari makan.,"ujar Nara "Kak Dava sendiri mau kemana?"tanya Nara. "Mau cari makan juga"jawab Dava. "Kalau di luar sekolah lu ga usah panggil gue kak, panggil Dava aja."ucap Dava kepada Nara yang hanya di balas anggukan. Tidak lama itu,makanan yang mereka pesan pun datang,mereka makan sambil ngobrol tertawa riang. Pulang "Disini aja Dava"ujar Nara yang menyuruh Dava agar menepi. "Ini rumah lu"tanya Dava. "Iya,makasih ya udah ngajakin makan sekalian antar pulang"ucap Nara sambil tersenyum kepada Dava. "Iya sama sama,aku jalan dulu ya udah malam banget"ucap Dava kepada Nara dan berlalu pergi meninggalkan Nara Di perjalanan Dava mengingat kejadian tadi bersama Nara sambil tersenyum,ada rasa aneh yang dia rasakan jika bersama Nara. "Apa mungkin gue suka sama bocil ingusan itu?"ucap Dava dalam hati. Nara duduk di teras rumah nya,dan menikmati suasana pagi hari,karena hari ini juga hari Minggu jadi dia tidak ada kesibukan apapun. "Astaga aku lupa,mobil aku gimana kabarnya yaa"ucap Nara yang baru mengingat mobilnya yang ia tinggalkan. Nara ingin menghubungi Dava tetapi dia sama sekali tidak punya nomor Dava. "Ga ada nomor Dava lagi, mungkin Sinta punya"ucap nara dan mengirimkan pesan kepada Sinta. Tidak lama kemudian ada balasan dari Sinta yaitu nomor Dava. "Gue telpon atau kirim pesan ya?,kirim pesan aja deh mungkin dia lagi sibuk. Nara pun mengirim pesan kepada Dava perihal mobilnya. Di lain tempat Dava yang sedang santai melihat hpnya mendapatkan pesan dari nomor yang tidak di kenali . Dava membaca pesan tersebut,yang ternya itu adalah nara. Dava sangat senang jika berhubungan dengan Nara,padahal dia sudah mempunyai pacar yang bernama kyla.tetapi kyla dan Dava jarang bertemu karena sibuk dengan urusan masing masing. Dava yang tidak membalas pesan pun langsung menelpon Nara. "Ehh kok dia telpon sih"kaget Nara langsung mengangkat telponnya. "Halo"ucap Nara "Mobil lu aman kok,nanti siang bisa di ambil,ntar gue antarin"ucap Dava "Ga usah dav,entar aku aja yang pergi ambil mobilnya,kamu kirimin aja alamatnya."ucap Nara kepada Dava. "Gapapa,ntar gue antar"ucap Dava yang langsung mematikan teleponnya. Entah kenapa Nara tersenyum senyum dengan tingkah Dava . Perlakuan Dava terhadap Nara membuatnya merasa ada rasa suka kepada Dava,tetapi mengingat Dava yang sudah mempunyai pacar yaitu kyla membuat Nara tidak mungkin mendapatkan Dava,karena kyla adalah type perempuan yang menjadi impian para lelaki. "Nara"teriak ibu Nara membuat Nara kaget dan berbalik "Apaan sih ma ngagetin aja"ucap Nara sambil mengelus elus dadanya. "Dari tadi mama panggil kamu,tapi ga ada jawab,mikirin apa sih pasti cowo kan"ledek ibunya kepada nara. "Ihh apaan sih ,engga kok"ucap Nara. "Kenapa mama manggil aku"sambung Nara mengalihkan pembicaraan. "Ohh itu mama mau di temenin pergi ke rumah temen,kamu bisa kan ini kan juga hari Minggu "tanya ibu Nara. "Iya ma bisa kok, yaudah aku siap siap dulu"ucap Nara berlalu. 15 menit kemudian Nara sudah rapi ,dan berangkat bersama ibunya . Bertemu lagi "Ini rumah nya ma?"tanya Nara yang turun dari mobil. "Iya,ayo masuk"jawab ibunya Nara dan ibunya pun masuk di dalam rumah Tante Anisa ,Anisa adalah nama teman mama Nara. "Ehh tasya,dari tadi loh aku nungguin,ayo masuk"ucap Anisa kepada Tasya sambil menatap Nara. "Ini anak kamu tas?"tanya Anisa. "Iya ini anak saya namanya Nara"ujar Tasya "Yaampun cantik banget,ayo masuk sayang"ucap Anisa kepada Nara. "Sekarang kamu kelas berapa,Nara?"tanya Anisa kepada Nara. "11 Tante"jawab Nara sambil tersenyum "Ohh semangat yaa sekolah nya,Tante juga ada anak tapi dia kelas 12 udah ga lama dia kuliah"ujar Anisa kepada Nara "Bentar yaa Tante panggil"ucap Anisa berlalu memanggil putranya. "Dava ayo turun,mama mau kenalin kamu sama anak teman mama"ajak Anisa kepada Dava. "Mama kenapa sih,kan aku ada kyla"ucap Dava yang agak kesal "Mama ga suka ya kamu Deket Deket sama kyla,kyla ga sopan tau sama mama"ujar Anisa. Anisa yang tidak menyukai kyla karna tidak sopan terhadap dia sewaktu kyla datang kerumahnya. "Cepet turun mama tunggu,ga pake alasan"Anisa berlalu meninggalkan Dava sendiri. Dava yang kesal pun menuruti apa mau mamanya ,karena dia gak mau mamanya mengomel tiap hari karena dirinya. Dava pun turun dari kamarnya untuk ke lantai bawah.dava yang melihat ada Nara yang tertawa tawa kepada mamanya pun terkejut. "Ngapain tuh bocah kesini."ucap Dava sambil berjalan ke arah ruang tamu. "Ehh Nar,kenapa disini,,?" Tanya Dava kepada Nara, membuat Nara pun terkejut karena ada Dava. "Aku lagi nemenin mama ,kamu sendiri"ucap Nara yang heran adanya Dava. Sama Dengan Anisa dan Tasya mereka pun juga terkejut ternyata sudah saling kenal. "Kalian udah saling kenal ya?"tanya tasya kepada Nara "Iya ma,kita satu sekolah"jawab Nara. "Berarti bagus dong,kalian udahh saling kenal,kita ga usah repot repot buat kalian kenalan,jadi kan Tasya kita jodohin anak kita"tanya Anisa kepada tasya. "Jadi dong"jawab Tasya "Ehh aku sama kak Dava ga ada hubungan,lagian kak Dava udah ada pacar"ujar Nara cepat karena takut Dava jadi risih dengan perbincangan ini. Berbeda dengan Dava yang hanya diam,entah kenapa dia tidak bisa membantah perjodohan ini,Dava yang agak senang oleh perbincangan ini . Mereka pun yang ada di ruang tamu berbincang bincang hingga sore hari. Dan Nara dan Tasya pun berpamitan pulang kepada Anisa da dava. Dava yang selalu mencuri Padang kepada Nara, membuat Nara salah tingkah. "Aku pulang dulu dav"ucap Nara salah tinggal . Dava menganggukan kepalanya dan Tersenyum melihat Nara pergi. "Cie ada yang naksir nih"ejek Anisa kepada Dava yang memperhatikan Nara pergi. "Apaan sih "Dava pun pergi dengan senyuman yang mengembang. "Kayanya gue jatuh cinta sama Nara."ucap Dava l melempar tubuhnya ke kasur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD