Jalanan begitu sangat rame, mereka menuju ke apartement. Di perjalanan tidak ada yang memulai percakapan,, Kayla maupun Alvin mereka sama sama focus dengan jalanan. Mereka tidak berbicara satu sama lain. Kayla memandangin jalanan dari jendela, ia dan Alvin masih menggunakan baju pernikahan mereka. Ia tidak menyangka kini ia telah menjadi seorang istri dari laki laki yang tidak ia kenal dan tidak ia cintai. Apa mungkin pernikahan ini bisa berjalan dengan baik baik saja tanpa ada rasa cinta di dalam nya. Kayla juga masih belum bisa menerima dan mencintai Alvin, tapi ia ingiin belajar untuk menerima Alvin untuk menjadi pendamping hidup nya. Ia tidak ingin pernikahan nya gagal, ia ingin menikah hanya sekali seumur hidup, tapi apa itu mungkin bisa terjadi antara ia dan Alvin. Melihat sifat Alvin, Kayla tidak yakin semua ini akan berjalan dengan baik baik saja. Ia ragu dengan pernikahan nya, ia takut pernikahan nya akan gagal karena pernikahan mereka terjadi bukan karena landasan cinta melainkan karena perjodohan dari orangtua mereka. Setelah sampai di apartement, mereka segera memutuskan untuk membersihkan diri mereka dan berganti baju, namun Alvin yang duluan untuk memebrsihkan badan nya, sedangkan Kayla menunggu giliran untuk membersihkan diri nya. Sambil menunggu, ia memutuskan untuk melihat lihat isi apartemen Alvin. Ia terus melihat lihat semua nya, ia juga masuk ke kamar dan melihat bagaimana kamar Alvin dan diri nya. Semuanya terlihat sangat tertata sangat rapih, bersih dan wangi. Alvin memang laki laki yang tidak suka berantakan atau bau, ia mau semuanya terlihat rapih bersih dan wangi. Walaupun dia laki laki, dia tetep mengutamakan kebersihan dan kerapihan. Ketika ia masih melihat lihat kamar, tiba tiba ia menjerit melihat Alvin yang keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan baju, hanya saja handuk yang terlilit di badan nya. AHHHHHH …. !!! Teriakan nya membuat Alvin tidak suka, ia segera memakai baju dan menghampiri Kayla yang masih terdiam sambil menutup mata nya menggunakan tangan nya. ia tidak tahu jika Alvin sudah berdiri di depan nya dan telah menggunakan baju. “Gua mau ngomong sama lu, lepasin tangin lu dari wajah lu.”ucap Alvin yang sudah berdiri di depan Kayla. “Mau ngomong apa?” tanya nya yang masih menutup mata nya. “Lepasin tangan lu sekarang.” “Kamu udah pake baju?” tanya nya. Mendengar itu, Alvin tersenyum sinis, ia melepaskan tangan Kayla yang menutupi mata Kayla dan menari tangan nya ke ruang tamu. Kini mereka sudah berada di ruang tamu, mereka saling berhadap hadapan. Alvin memberikan sebuah kertas dan melemparkan nya ke Kayla. “Apa ini?” tanya Kayla yang melihat kertas di hadapan nya. “Lu bisa baca kan?” tanya balik. “Iya bisalah.” “Yaudah, gak usah banyak nanya, lu ambil terus lu baca.” Kayla mengambil kertas itu dari meja, dan membaca nya. ia mencoba memahami isi dari kertas itu, namun ada yang membuat ia tidak mengerti denga nisi nya. Ia tidak mengerti apa maksud ini semua, apa maksud nya isi dari kertas ini, mengapa ia tidak bisa memahami nya, mengapa ini semua nya sangat membingungkan. “Kalo lu gak ngerti, lu bisa nanya sama gua, kalo gak ada pertanyaan, gua anggap lu ngerti sama isi dari surat itu.”ucap Alvin yang melihat Kayla sedang melihat isi surat itu. Ya alvin memberikan surat perjanjian ke Kayla, surat yang menyatakan walaupun mereka menikah, mereka tidak boleh banyak melarang kehidupan masing massing dan tidak boleh mencampuri kehidupan masing masing. Dan ada satu hal yang membuat Kayla tidak mengerti apa mau laki laki ini, Alvin sangat kejam. Ia membuat surat perjanjian yang menyatakan pernikahan mereka hanya pernikahan di atas kertas saja jadi ia tidak boleh ikut campur dalam semua urusan kehidupan Alvin. “Ini yang gak aku ngerti.” Tunjuk Kayla pada kalimat yang membuat nya merasa aneh. “Oh itu, ya sesuai yang ada di dalam itu. Lu gk boleh ikut campur dalam kehidupan gua, begitupun sebalik nya.” “Kalo yang ini?” tunjuk nya. “Gua gak mau orang orang tau soal pernikahan ini, dan lu k boleh bawa temen lu ke sini. Ngerti.” “Kenapa emang nya.” “Gak usah banyak nanya, pokok nya lu ikutin aja kata kata gua dan satu lagi, walaupun kita udah sah, gua gk akan sentuh lu sama sekali, karena pernikahan kita cuman di atas kertas. ngerti.” DEGG … !!! Seperti di samber geledek ucapan Alvin sangat menyakitkan hati Kayla. Ia tidak berfikir ia berbicara seperti itu membuat Kayla sakit. Tidak seharus nya Alvin mengatakan hal itu di hari pertama mereka sah menjadi suami istri. Ia tidak menyangka Alvin bisa seperti ini kepada nya, ia kira Alvin hanya dingin dan cuek saja, tidak pernah membayanhkan pernnikahan nya akan seperti ini, seperti neraka. Ini saja baru awal dalam pernikahan mereka, bagai mana selanjut nya, apa ia bisa mempertahankan pernikahan nya ini atau akan ada perceraian. Air mata Kayla mulai menetes, ia tidak kuasa menahan semua ini, imgin rasa nya ia mnegadukan hal ini terhadap Mama nya dan meminta Mama dan Papah nya menjemput nya pulang. Ia tidak ingin hidup dengan laki laki seperti Alvin, Alvin begitu sangat jahat kepada nya, ia belum pernah menemukan laki laki seperti Alvin yang begitu tega. Bagaimana bisa di awal pernikahan, ia sudah memberikan surat perjanjian seperti itu, bagai mana bisa dia menyiapka surat perjanjian itu dna memberikannya kepada Kayla. “Mah, Pah. Kayla mau pulang, Kayla gak mau di sini.” Ucap nya dalam hati sambil menangis. Alvin memang laki laki yang sangat kejam, tidak seharus nya ia bersikap seperti itu kepada Kayla, inijuga bukan kemauan nya. ia juga sudah pernah menolak, namun Mama dan Papah nya tidak mendengarkan nya dan tetep melanjutkan pernikahan ini. Kayla terus menangis di ruang tamu, sedangkan Alvin pergi meninggalkan kayla sendiri di ruang tamu. Ia pergi di malam pertama nya dengan Kayla. Malam ini tidak akan terjadi apa apa antara Kayla dan Alvin, tidak aka nada malam pertama untuk mereka, karena Alvin sudah mengatakan ia tidak akan pernah menyentuh Kayla. Lantas apa mungkin ini semua nya akan bertahan lama, atau pernikahan mereka tidak akan bertahan lama, mungkin pernikahan mereka akan seumur jagung saja yang tidak akan lama.