Nikah Muda

AKANKAH SEMUANYA BERJALAN BAIK

Waktu terus berjalan, Kayla menunggu Alvin yang belum saja Kembali. Ia mencoba menghubungi nya, namun Alvin tidak juga membalas pesan atau pun mengangkat telpon Kayla. Ia mengkhawatirkan Alvin yang belum pulang.

Ia takut amarah Alvin membuat nya kenapa kenapa, walaupun Alvin telah bersikap tidak baik kepada nya, ia tetap saja mengkhawatirkan nya,ia tidak peduli terhadap isi surat itu, karena kini ia telah menjadi seorang istri, jadi wajar saja jika Kayla seperti ini.

Kayla hanya menjalankan apa yang seharus nya seorang istri lakukan, menunggu suami, itu adalah kewajiban nya, karena Alvin adalah suami nya yang harus ia tunggu.

Belum ada tanda tanda Alvin pulang, ia tidak tahu harus mencari Alvin kemana, ia tidak mungkin menannyakan Alvin kepada Bundah, karena itu akan membuat Bundah bertanya tanya kepadanya.

Ia tidak ingin jika rumah tangga nya diikut campuri oleh orang lain termasuk keluarga nya, ia tidak mau membuat keluarga nya mengkhawatirkan nya, ia sudah berjanji kepada diri nya untuk tidak melibat kan orangtua nya dalam rumah tangga nya.

Ia ingin bisa menyeleseikan masalah rumah tangga nya sendiri, ia percaya ia bisa membuat Alvin bersikap baik kepada nya, ia tidak akan menyerah begitu saja.

Pasti ada jalan keluar untuk mempertahankan pernikahan nya dan membuat Alvin menerima nya dan mencintai nya. ia tidak berharap lebih dari apapun.

“Aku yakin, aku pasti bisa membuat Alvin jatuh cinta sama aku, aku gk akan nyerah buat bikin kamu jatuh cinta sama aku.” Ucap nya.

Waktu terus berjalan, Alvin baru saja sampai di apartement, ia melihat Kayla yang tertidur di sofa. Ia terlihat sangat lelap sekali. Alvin membangunkan nya.

“Bangun…” ia membangunkan Kayla sampai Kayla terbangun.

“Hmmm…” kayla mulai membuka mata nya dan melihat Alvin di depan nya. ia segera bangun dan duduk.

“Maaf, aku ketiduran.”

“Siapa yang suruh lu tidur di sofa?” tanya nya.

“Engga ada, maaf tadi aku nungguin kamu, jadi ketiduran.” Ia mencoba menjelaskan.

“Lu lupa, sama surat perjanjiaan itu?”

“Vin, kenapa si, aku gk boleh jalanin tugas aku sebagi istri. Aku ini udah jadi istri kamu Vin.” Ucap Kayla yang tidak tahan dengan perilaku Alvin.

“Lu bilang apa, Istri? Lu lupa, kita nikah karena perjodohn dan kita nikah cuman di atas kertas, seharusnya lu sadar diri.”

“Kalo gitu kenapa kamu terima, kenapa gk kamu tolak? Kenapa gk kamu batalin ini semua.”

“Sebelum lu bilang gini, udah gua lakuin ini semua, udah lah susah ngomong sama lu. Gua peringatin seklai lagi. Gak usah lu ikut campur sama urusan gua. Kita jalanin hidup kita kaya biasa nya. anggap aja gk pernah terjadi apa apa antara kita berdua. Ngerti.” Alvin meninggalkan Kayla sendiri.

Lagi dan lagi, Alvin Kembali membuat Kayla mennagis karena perkataan nya. ia tidak tahu terlahir dari apa Alvin sehingga ia bisa seperti ini, padahal Bundah dan Ayah nya sangat baik dan ramah, mengapa bisa Alvin bersikap seperti ini.

Sikap Alvin sama sekali tidak mencontoh dari kedua orangtua nya, tidak ada lembut lembut nya sama sekali. Omongan nya begitu menyakit kan sehingga bisa melukai hati orang lain.

Kayla menghapus air mata nya dan pergi ke kamar untuk segera beristirahat, ia sudah sangat Lelah hari ini ditambah ia menangis terus seharian ini membuat nya sangat Lelah.

Ia berharap besok akan menjadi hari yang indah dan tidak ada tangisan lagi, ia berharap Alvin tidak membuat nya menangis dengan kata kata nya.

Sampai di kamar, ia melihat Alvin yang sudah beristirahat, ia sudah tertidur, Kayla bingung apa ia harsu tidur seranjang dengan Alvin atau ia tidur di sofa saja.

Tanpa memikir Panjang, kayla memilih tidur di Kasur seranjang dengan Alvin, bagaimanapun ia telah menjadi seorang istri, maka seharusnya ia tidur seranjang dengan suaminya yaitu Alvin.

Ia mencoba untuk menutup mata nya dan pergi untuk tidur, ia ingin segera terbangun di pagi hari untuk menjalankan hari nya sebagi seorang istri.

Pagi hari telah tiba, Kayla terbangun. Ia melihat Alvin yang massih tertidur pulas. Ia memandangi wajah Alvin yang terlihat sangat ganteng.

Ia terlihat sangat tanpan seklai, tapi sifat nya tida setanpan wajah nya, mengapa bisa Alvin bersikap seperti ini.

Kayla merasa ada yang aneh terhadap Alvin sehingga ia bias bersikap dingin dan tidak berprasangkaan, pasti ada hal lain yang membuat nya seperti ini.

Kayla merasa ada yang aneh terhadap Alvin sehingga ia bias bersikap dingin dan tidak berprasangkaan, pasti ada hal lain yang membuat nya seperti ini.

Setelah puas memandangi wajah Alvin, Kayla segera bangun dari Kasur  dan segera mandi dan siap siap untuk membuatkan sarapan untuk Alvin.

Ia tidak ingin sampai salah lagi dan ia berharap Alvin akan memuji nya, setidak nya ia menghargain usaha Kayla yang menyiapkan sarapan untuk nya.

Setelah kelar mandi, Kayla mencoba untuk memasak, ini hal pertama kali yang Kayla lakukan, ia tidak pernah memasak, namun ia ingin belajar untuk bisa memasak agar bisa memasakin makanan untuk Alvin.

Ia memulai untuk memasak, ia melihat tutorial memasak dari youtube, itu tidkamembuat nya meneyrah. Ia akan terus mencoba mengambil hati Alvin.

Agar ia bisa membuka hati nya dan meneri Kayla menjadi istri nya, hanya itu yang ia harapkan, ia tidak mengharapka hal lain.

Setelah masakan selesai, ia Kembali ke kamar, dan menyiapkan seragam untuk Alvin pakai nanati. Setelah itu ia membangunkan Alvin.

Ia terus membangunkan Alvin, Alvin yang mulai terbangun dan melihat Kayla di hadapan nya langsung terbangun dan memarahi Kayla.

 “Ngapain lu di sini.” Ucap nya.

“Aku cuman bangunin kamu aja Vin. Aku gak ada maksud lain Vin.” Ucap nya.

Tanpa menunggu penjelasan Kayla, Alvin segera bangun dari Kasur dan pergi ke kamar mandi, ia lupa jika hari ini ia ada meeting.

Selesai mandi ia segera pergi, ia tidak berpamitan pada Kayla, padahal Kayla sudah menunggu Alvin di meja makan,

Kayla yang mendengar suara mobil, ia segera pergi ke luar untuk melihat, saat sampai di luar, Alvin baru saja jalan.

Ia tidak sempat menahan Alvin dan meminta Alvin untuk sarapan terlebih dulu, bahkan ia juga tidak pamitan kepada nya.

Alvin benar benar tidak menganggap Kayla sebagi istri nya, ia benar benar terasa di asingkan oleh suami nya sendiri.