Keheningan melanda keduanya. Perdebatan yang singkat bisa dilihat siapa pemenangnya. Arka menatap lurus ke arah mata sang istri, mencoba mencari cinta dari wanita yang benar - benar ia cintai. Namun sebuah kabar buruk ia dapatkan begitu melihat keyakinan di netra Asa, yang sukses meluruhkan tekad Arka untuk mendapatkan hati istrinya.
"Asa, apa kamu ngak pernah cinta sama aku? Kenapa kau begitu keras kepala?" tanya Arka. Dia sangat takut menghadapai kesendirian tanpa adanya Asa di sisinya. Bagaimana pandangan ayahnya, ibunya. Cap anak tak berguna akan kembali disematkan padanya karena melakukan hal sekeji itu.
"Cintaku lah yang membuatku tak bisa memaafkanmu. "
Kembali jawaban dari Asa membakar hatinya. Apakah ini ujian atau hukuman, Arka tidak lagi bisa membedakannya. Seluruh jiwanya remuk redam menghadapi semua ini. Dia hanya bisa menyesali dan berharap keajaiban datang tuk mengubah niat Asa menggugat cerai dirinya.
Keheningan ini tidak bisa Asa tolelir. Setiap kali melihat Arka, hatinya terasa diremas. Perbuatan suaminya yang akan menjadi mantan suami, terus terbayang di matanya. Asa sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya berhadapan dengannya. Dia sudah selesai dengan ini dan tidak ingin mengingat semua luka - luka jika terus menghadapi Arka yang nyatanya tak bisa melakukan apapun selain meratap dan menangis.
"Aku akan pergi sekarang. "
Karena tidak ada lagi yang dibicarakan, Asa mengambil tasnya. Dia berpamitan pada Arka yang masih berderai air mata di depannya. Wajahnya sama sembabnya dengan wajah Asa, tapi Asa tak sehancur Arka. Wanita yang siap melepas statusnya sebagai istri Arka itu berjalan membelakangi sang suami.
Asa menoleh sebelum melanjutkan langkahnya. "Ini adalah rumah Kak Indra, pulanglah. Tak seharusnya kita mengganggu ketenangannya."
Arka ikut bangkit dari tempat duduknya. "Ki -kita pulang bareng ya?" pinta Arka. Mencoba kembali membuka pintu kompromi.
Asa menggelengkan kepalanya, rumah Arka tidak bisa lagi disebut rumah baginya. "Aku sudah menyewa rumah. Lagi pula rumahmu bukan lagi rumahku. Kita sekarang sudah menjadi dua bagian yang terpisah. Bukan lagi satu bagian yang diikat tali pernikahan. "
Kembali ucapan Asa mengikis harapan Arka untuk kembali. "Asa..." lirih Arka menunduk dalam.
Asa tidak ingin lagi mendengar bujukan Arka dan melangkah menuju pintu pagar rumah Indra. Meninggalkan suaminya yang tetap melihatnya dalam keadaan hancur. Mungkin jika Asa tidak menujukkan video itu maka Arka tidak akan sesakit ini. Dia hanya akan membenci Asa yang mengira mendua. Beda halnya dengan saat ini, ketika semua kesakitan yang disebakan istrinya--- ternyata dia sendiri pemicunya.
Tubuh Arka kembali merosot jatuh ke tanah. Menangisi apa yang sudah terjadi antara dirinya dan Asa. Bagaimana ia bisa hidup tanpa Asa sekarang. Padahal alasan dia melakukan hubungan ranjang dengan Natalia adalah belajar memuaskan Asa ketika berhubungan badan. Nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya. Dia membuat istrinya terkucil dan dinomor duakan dan mengutamakan sahabat istrinya. Entah kegilaan seperti apa yang menghinggapi nya hingga dirinya menjadi tak terkendali dan melakukan hubungan panas di kamarnya dan Asa.
Asa hanya memeluk tasnya, dia berusaha menahan air mata yang menggenang di pelupuk mata untuk tetap berjalan ke jalan utama. Kemudian mencegat ojek atau apapun yang bisa ia naiki untuk pulang ke rumah.
Betapa nyerinya hati Asa merelakan semua impian yang pernah ia bangun di rumah itu harus melebur tanpa arti karena ulah suaminya juga karena dirinya yang tidak tangguh sebagai istri. Pemikiran negatif dari istri yang gagal pun singgah di hatinya. Asa berpikir jika dirinya memang memiliki kekurangan dan tidak cukup baik bagi Arka sehingga sang suami mencari Natalia. Dia berpikir dirinya pasti kurang memuaskan sang suami di ranjang atau kurang seksi. Asa merasa jika dirinya sangat buruk.
Asa bisa membayangkan opini masyarakat yang menyalahkan dirinya karena perceraian. Dia akan dituding tidak mampu sehingga suami selingkuh. Kurang modis, tidak bisa melayani suami, tidak mau dandan atau lainnya. Memang inilah realita yang harus ia terima juga yang wanita di luar sana terima. Inilah wanita, sehebat apapun dirinya --- ia hanya akan ditunjuk sebagai alasan suami berbuat salah. Mereka akan menjadi tempat salah dan kekurangan. Pemikiran itu yang juga membuat istri terpuruk, padahal dia sudah tersakiti tapi tetap saja menerima tudingan itu dari masyarakat.
Segala angan menikmati hari harinya hingga hati tua bersama Arka dan anak anaknya kandas sudah. Kehadiran pihak ketiga, merupakan kunci kehancuran dalam rumah tangga siapapun tanpa ampun.
"Aku ngak akan kembali sama kamu Arka. Ngak akan."
Mengikuti langkah Asa, Arka juga pergi meninggalkan rumah Indra. Dia tidak pamit pada Indra yang berada di dalam dan menyaksikan semuanya dari balkon rumahnya. Kedua tangannya terlipat ke depan dengan senyum tipis yang tergambar.
Indra menatap dingin semua yang terjadi. Dalam hati dia tidak mau menyerahkan Asa pada pria pecundang seperti Arka. Saat ini dia memang menjadi kekasih palsu Asa, tapi dia yakin jika sebentar lagi dirinya akan menjadi kekasih Asa yang sesungguhnya. Sudah lama dia sangat mencintai Asa secara diam- diam. Namun karena menghargai hubungan pernikahan Asa dan Arka, dia tetap menyimpan perasaannya sambil melindungi Asa dari jauh. Dan akhir nya kesempatan mendapatkan Asa muncul kala Arka melajukan kesalahan fatal. Indra terus membiarkan Arka melakukan hal buruk di belakang Asa.
Yah, Indra sebenarnya sudah tahu kegilaan Arka, tapi dia enggan menghentikannya karena tahu jika apa yang Arka lakukan akan membuat rumah tangganya hancur. Hal itulah yang ditunggu Indra. Dan yang ditunggu pria blasteran Indo- Turki tersebut akhirnya terjadi, Asa yang tahu segalanya meledakkan segala kebodohan Arka yang terjerat tipu muslihat dari Natalia.
Natalia, wanita yang sangat menyukai pakaian minim itu bahkan tidak puas sudah memiliki Raga yang kaya raya. Raga memang tidak seperti Arka yang putih dan memiliki wajah ala oppa - oppa korea. Tapi Raga nampak jantan dan macho dengan kulit sawo matangnya yang berotot. Raga adalah simbol ketampanan pria Indo. Dengan rambut hitam legam, mata setajam elang, bibir yang kissable dan berpostur kekar maka wanita manapun tidak menunggu lama untuk jatuh cinta padanya. Sayangnya hal tersebut tidak dihargai oleh Natalia.
"Kini giliranku mendapatkan Asa. Dan lihatlah Arka, akan aku tunjukkan seperti apa mencintai itu."
Di tempat lainnya, Natalia mengedor - ngedor pintu agar Raga membukakan pintu nya. Dia menangis memohon ampun pada Raga yang masih enggan menemuinya. Kini dia tidak tahu harus kemana, keluargannya tidak berada di pulau Jawa. Dan semua kartunya diblokir oleh Raga. Natalia jelas tidak siap hidup menjadi gelandangan.
"Raga, hiks bukakan pintunya hiks. Tolong maafkan aku..." teriak Nata.
Sayangnya tetap tidak ada yang terjadi. Pintu masih tertutup dan Raga masih enggan keluar.
"Semua ini gara - gara Asa. Jika saja dia ngak nunjukin video itu ke Raga maka semua ini ngak akan terjadi," geram Nata. Dia pun bersumpah akan membalas semu ini pada Asa. Tidak ada penyesalan sedikit pun di wajah Nata karena sudah mengkhianati sahabat dan suaminya.
Natalia yang kelelahan akhirnya menaiki mobil dan menuju ke rumah Arka. Dia harus menemukan tempat untuk tidur malam ini atau dia akan tidur di mobil. Itu tidak lucu sama sekali. Alhasil, dia pun ingin memanfaatkan kebodohan Arka agar memiliki tempat tidur malam ini.
Apa rencana Natalia pergi ke rumah Arka. Kebetulan rumah itu sedang kosong dan dia memiliki kunci cadangan yang pernah diberi Arka. Tanpa pikir panjang Natalia masuk ke rumah itu dengan memarkirkan mobilnya di garasi terlebih dahulu. Mengenai reaksi dari Arka itu akan dia pikirkan nanti, yang penting sekarang dia bisa tidur nyenyak dan bisa bekerja esok hari.
Arka yang baru sampai rumahnya terkejut menyadari mobil Natalia berada di lokasi rumah. Dia tidak habis pikir kenapa wanita itu masih berani datang ke rumahnya. Membuatnua ingin melampiaskan kekesalannya pada wanita yang sudah membuat hatinya sakit.
"Aku tidak akan membiarkan mu hidup tenang Nata..." geram Arka.
Dan babak episode baru penyiksaan Natalia pun dimulai. Tak lama setelah Arka masuk ke rumah, terdengar suara jeritan dari dalam rumah Arka. Kemudian suara cambukan - cambukan yang bergema sepanjang malam.
Tbc.