36. Pertemuan

664 Words

Rumah bergaya Eropa tersebut memang selalu nampak sepi. Erick yang hafal dengan situasi dirumah itu mencoba meyakinkan kedua orang yang duduk di jok belakang. "Jangan coba-coba membodohi mama Erick, jangan menyembunyikan Sarah." Erick mendesah pelan, saat situasi seperti ini bahkan Erick tak sempat untuk bercanda. "Aku serius ma, jika Sarah berada dirumah jendela sebelah kanan pasti akan terbuka atau paling tidak lampu rumahnya menyala." Heru dan Erika saling pandang. Dari raut wajah Erick, pria itu nampak meyakinkan yang membuat Erika mengangguk dan memerintahkan putranya untuk pulang. Wanita itu menghela napas gusar, sepertinya semua tak sesuai dengan harapan Erika. Andai saja saat itu ia tak membantu merusak rumah tangga mereka, mungkin saja mereka sudah hidup bahagia atau pali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD