"Keluar kalian semua!" Teriakan orang-orang Renata pun mengomando di depan sana membuat Syahid menggulung lengan seragamnya dengan menyempatkan membuka kancing atas bajunya. Biar leluasa bergerak baku hantam nantinya. Wisnu di sampingnya bergerak kecil berusaha tidak menghiraukan lukanya yang masih terasa menyakitkan. Pemuda berwajah lembut itu pun perlahan memakai seragamnya dan mengancingnya cepat. Sudah siap menjadi partnernya Syahid. Berbeda dengan Syahir dan sang ayah, Azzam. Keduanya sudah melangkah turun tanpa beban seakan menyambut kedatangan para sampah masyarakat itu. Airin yang melihat mereka sudah sibuk jadi mengulum bibir dengan menolehkan kepala ke belakang Syahid yang hendak keluar mobil. "Ini kalian mau ngapain, beneran mau fight sama om-om bertubuh gede itu?" Tanyanya

