My Twins 1

852 Words
"Assalamualaikum" ucap Rara dan Rava serempak saat mereka baru saja memasuki rumah dengan baby Vian di gendongannya Setelah 3 hari di rumah sakit akhirnya Rara di perbolehkan pulang, sebenarnya kemaren sudah di perbolehkan tetapi rava tidak mau, dia mau istrinya benar benar sehat Tak lama setelah itu, keluar lah dua bocah gembul yang berwajah sama dengan berlari sambil menjawab salam dari kedua orang tuanya "Waalaikumsalam" ucap mereka Wajah kedua bocah gembul itu terlihat sangat senang, mereka menghampiri Rava lalu mengulurkan tangannya untuk di gendong "Kenapa?" Tanya Rava dengan ekspresi pura pura heran saat melihat anak anaknya meminta di gendong "Gendong, Daddy. Kita mau liat dedek embul" ucap Vano "Idih....Daddy mah nggak mau gendong kalian lagi, sekarang Daddy udah ada dedek bayi baru buat di gendong" ucap Rava sambil memeluk Rara yang sedang menggendong baby Vian Rara menatap Rava tajam sedangkan yang di tatap hanya cengengesan "Ya udah, kita bisa cali Daddy balu yang mau gendong kita" ucap Vano yang di angguki Vino "Mommy, kita cali Daddy balu yuk. Daddy bialin aja, nggak usah di ulus" ucap Vino Mereka menarik ujung baju Rara dan membawa Rara ke ruang keluarga, karna saat ini posisi mereka sedang berada di depan pintu masuk Rava terkekeh melihat aksi kedua bocah gembul itu "katanya mau ajak mommy cari Daddy baru, tapi kok mommy nya dibawa masuk ke dalam" ucap nya sambil menyusul mereka yang sudah duduk di sofa Rava duduk di samping Vino yang sedang memasang wajah kesalnya akibat daddynya itu, begitupun Vano "Kita mau Cali Daddy balu nya di sappy" jelas Vano Vino mengambil hp Rava yang berada di saku jas nya itu, kedua bocah gembul itu terlihat mengotak atik hp sang Daddy "Sappy? Kalian mau punya Daddy sapi?" Tanya Rava tetapi tidak di hiraukan oleh kedua bocah gembul itu "Yang mana bang?" Tanya Vino berbisik yang masih dapat di dengar Rara dan Rava "Abang ndak tau, pokoknya kemalen Abang liat di hp aunty Dian walnanya olen" jawab Vano berbisik Rava dan Rara terkekeh saat melihat dan mendengar percakapan kedua bocah gembul tersebut "Kalian cari apa? Siapa tau Daddy bisa bantu" ucap Rava memeluk kedua bocah gembul itu Vino tampak menggaruk pipi gembulnya yang membuat nya terlihat menggemaskan, sedangkan Vano mengetuk ngetuk dagunya. Seolah olah mereka sedang berpikir apakah akan meminta bantuan sang musuh atau tidak Tingkah mereka membuat Rava tidak tahan, karna gemas akhirnya Rava berjongkok di hadapan mereka lalu menggigit pipi gembul itu Kedua bocah itu berteriak kesakitan dan tak lama setelah itu terdengarlah suara tangisan dari mereka Rara hendak mengomeli suaminya itu, tetapi terhenti karna ada suara yang memotongnya "Lah...lah....nih ponakan uncle kok nangis?" Tanya Fikri yang baru saja masuk bersama Alif, Gavin, Dian, Austin, Alexa dan Laura Kedua bocah itu berhenti menangis, mereka berlari menghampiri Dian yang membuat pipi mereka bergetar "Aunty, kita mau minjem hape nya boleh?" Tanya Vino Dian mengernyit heran " buat apa?" Tanyanya mengelus kepala kedua bocah itu "Kita mau cali Daddy balu di sappy" ujar Vino Dian memberi hp nya ke bocah gembul itu dengan kening berkerut "Sappy?" Tanya nya yang dijawab anggukan oleh kedua bocah gembul itu "Itu loh aunty, yang gambalnya walna olen" jelas Vano "Sappy apa sih?" Tanya Gavin ke Rava, yang hanya dijawab dengan gelengan "Itu loh, yang kata uncle Alip buat beli balang balang" jelas Vino Semuanya menatap ke Alif yang sedang berfikir, tak lama setelah itu dia menjentikkan jari tangannya "s****e?" Tanya Alif ke kedua bocah gembul itu Keduanya mengangguk yang membuat pipi mereka bergetar, Fikri yang sudah tidak tahan melihat tingkah mereka pun langsung mencium kedua tuyul itu habis habisan "Ish...uncle, kita ini udah wangi" ujar Vino sambil mengelap pipi gembulnya Sedangkan Vano hanya cemberut, dia tidak menghentikan aktifitas nya mengotak atik hp Dian "Lah...kalau udah wangi emangnya kenapa?" Tanya Alexa "Ndak boleh cium cium lagi, nanti kita jadi bau" ujar Vano yang masih sibuk dengan hp Dian Semuanya terkekeh mendengar penuturan dua bocah gembul itu "Nah...ini dia, Ino ini sappy nya" ucap Vano girang, Vino langsung mendekat ke arah abangnya "Aunty, kalo kita mau pesan Daddy balu gimana?"tanya Vino, Vano menyodorkan hp Dian agar Dian memesankan mereka Daddy baru Dan seketika tawa mereka meledak saat mendengar penuturan bocah gembul tersebut "Hahahaha, Rav anak Lo mau cari Daddy baru noh" ucap Alif masih dengan gelak tawanya "Lo nggak bakalan punya tuyul lagi dong Rav kalo mereka punya Daddy baru" ujar Gavin Rava menghampiri ke dua bocah gembul itu, tanpa aba aba dia langsung menggendong kedua bocah itu seperti karung beras "Ahahaha.... Daddy tuyulin kita" teriak Vino masih dengan tawanya karna sang Daddy yang mengangkatnya tiba tiba Tawa mereka kembali meledak saat mendengar omongan Vino "Ish...ino, bukan tuyulin tapi..." Ralatan Vano terhenti karna dia juga lupa apa yang akan dia ucapkan Tawa mereka semakin kencang saat melihat ekspresi vano yang sedang berfikir Rava membanting kedua bocah gembul itu di sofa, tidak terlalu kuat tapi mampu membuat mereka terpental Kedua bocah gembul itu tertawa ngakak dan tiba tiba saja terdengar suara tangisan dari sang baby Vano dan vino langsung berlari menghampiri bayi yang berada di pelukan Rara "Adek Kenapa nangis? Adek juga mau dilempal sama Daddy?" Tanya Vano Bukannya diam baby Vian malah semakin mengencangkan tangisnya yang membuat Rara kelabakan Sedangkan yang lainnya terkekeh mendengar pertanyaan Vano "Lempal apaan?" Tanya Fikri "Lempar g****k" ujar Laura sambil menoyor kepala Fikri "ADEK NDAK OLEH NANGIS DONG" teriak Vino karna suara Vian yang semakin kencang "DADDY, LEMPALIN DEDDEK EMBUL DONG BIAL DIA NDAK NANGIS LAGI" teriak vino sambil menatap rava dengan tangan yang menunjuk baby Vian
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD