bc

LANGIT BULAN OKTOBER

book_age18+
826
FOLLOW
6.0K
READ
HE
second chance
confident
sporty
blue collar
bxg
kicking
campus
like
intro-logo
Blurb

Apa mimpi kalian semasa SMA ? Kemana perginya mimpi itu ketika dewasa ?

Layla menjalani hidupnya dengan sempurna, dia seorang gadis remaja yang disuport oleh kedua orang tuanya. Mudah untuknya mendapatkan apapun yang dia inginkan. Harvard adalah keinginan terbesarnya ketika SMA. Tapi semua itu sebelum dia mengenal Rama. Cowok urakan yang memperkenalkan cinta di hidupnya, yang membuat masa SMAnya menjadi berwarna.

Rama adalah cinta pertama Layla dan patah hati pertamanya. Mereka adalah dua remaja yang saling menjaga mimpi masing masing.

Tapi sekali lagi semua itu dulu,

Sebelum, 26 Oktober 2011 ketika Layla Hilang bak ditelan bumi. Membawa mimpi-mimpi yang telah meraka susun bersama.

Hidup ternyata tidak selalu mudah...

chap-preview
Free preview
SITUS KENCAN ONLINE 
Pov : Rama Kepala gue udah sakit dengerin pengacara gue ngoceh. Oke, kenalin dulu kali ya. Gue Rama dan gue sedang mengurus perceraian dengan seorang istri yang gagal bernama Ruby Angela Girbie. Cerai sengaja dibuat ribet di negara ini supaya orang-orang kaya gue pada kapok bercerai, atau supaya kita kapok nikah. Nah tu.. Gue okein semua yang Ruby minta ke gue, yang dia pikir adalah haknya dari harta goni goni GUE ! Karena itulah terjadi perdebatan panjang antara gue dan pihak pengacara. Asisten, manager dan pengecara kekeh tidak setuju memberikan apa yang adalah milik gue ke Ruby. Pengacara menyusuri semua harta gue dan meyakini apa yang dimintanya tidak berkaitan dengan nafkah. Besok adalah sidang ketok palu setelah tiga kali mediasi yang gagal. Gue cuma ingin semua ini cepat berakhir. Satu-satunya yang gue pengenin cuma bebas dari Lilith satu itu. Ya dia sejenis iblis yang menggerogoti gue sejak dulu. Gue bersyukur dia tidak pernah hamil selama lima tahun kami menikah. Alasan kami bercerai karena..., klise kami sudah tidak saling mencintai, pondasi itu sudah hancur berantakkan. Gue sadar gue menikahi Rubi hanya karena gue nafsu aja. Rubi sering selingkuh, alasannya karena gua sudah gak perhatian sama dia. Dan gue juga udah sering booking cewek. Siapa yang salah ? hubungan kitalah yang salah. "Lo atur aja Bowok. ATUR !" gue memukul meja sekali. Gue melihat mereka satu persatu. Di kafe itu. Ada tim pengacara gue, asisten dan manajer gue "Gua mu tidur. Ketemu di pengadilan besok !" Gak kebayang, gimana ribetnya sebuah perceraian kalau menyangkut hak asuh anak dan lainnya. Hari ini gue harus langsung istirahat, soalnya gue gak bisa bangun pagi. Di mobil si Cimen lagi sibuk chat-an sama cewek "Eh Cimen, chat-an aja lo !" "Ih si bos. Iya bos, aku dapet lima cewek di aplikasi kencan" Dia nyengir-nyengir najis, tidak memedulikan gue yang bentar lagi menduda, memang Cimen gak punya hati nurani "Bos harus coba ini aplikasinya keren bos. bisa langsung..." "Langsung apaan ?" "Langsung nikah kalo mau gantiin si ibuk" dia terkekeh sambil menyetir mobil di keramaian kota terkutuk ini "Apa nama aplikasinya ?" Cemanpun memberitahukan semua kemudahan dan gimaana cara dapetin cewek-cewek cantik yang langsung bisa di ajak staycation. Dia memang bener-bener ! Mungkin efek karena gue yang ngajarin, dia jadi brengsek.. *** Si Cemin bener-bener ya ! Gua lagi nunggu sidang dia malah nunjukin gue nomor cewek "Bos dia minta duit segini" dia menunjukkan ke sepuluh jarinya "Sepuluh juta ?" "Sepuluh ribu" jelasnya "Dollar" Gile ! Aku langsung memutar mata "Perawan" bisik si Cimen "Gue dapet nomornya" Aku menggeleng gelengkan kepala "Mana fotonya" Dia menunjukkan foto cewek yang keliatan cuma pundak dan dagunya doang. Yaelah, kalo begini gue browsing juga banyak. "Apaan fotonya yang bener masak bahu doang ?" kataku sengit. "Ini" Tapi aku tidak memperhatikan ketika Cimen menunjukkan aku foto si cewek "cantik banget ini bos bos..." Perhatianku teralih pada sosok mantan istri yang sudah punya gandengan baru. Anjing ! Padahal palu juga belum diketok. Ruby sudah gandeng artis pendatang baru aja. Depan muka gue lagi. Dia memang sengaja pengen panas-panasin gue. Ah ! Bisa aja lo istri matre...,eh mantan istri InsyaAllah Ruby melirikku, dia tersenyum miring seolah aku sangat menjijikan baginya. Si cowok ingusan juga pengen banget kayaknya manas-manasin gue, dia sengaja merangkul pinggang Rubi, gerakannya sangat posesif. Gue jadi pengen bogem, lagunya sengak banget. "Gimana bos ?" tanya Cimen di antara kesengakan gue liatin mantan bini di gandeng orang lain "Book Men" Jawabku asal aja di tengah amarah yang membuncak. Bowo sudah berdiri di depan pintu ruang persidangan, mengayunkan tangan memintaku untuk masuk ruangan. Aku terburu-buru masuk. Meski Cimen memanggilku lagi aku tidak memedulikannya karena menyusul setelahku hakim dan para pengacara datang. Oh ya. Persidangan ! Uh siapa yang menyukai ketika aib-aib dibacakan dengan lantang, dipertanyakan kebenarannya dan dijatuhi penghukuman atas kesalahan dalam rumah tangga yang bobrok. Aku bertanya tanya, kemana perginya ketertarikan dan rasa cintaku pada Ruby. Kemana ? Apakah ada cinta yang tertanam dan bersemi lama, sampai hanya maut yang bisa memisahkan ? Benarkah perasaan semacam itu ada ? Karena kecanggihan para pengacaraku, dan Data keuangan yang dipertontonkan secara transparan. Aku memenangkan sebagian besar dari harta gonagini yang dipertanyakan oleh pihak Ruby. Kami sepakat, aku akan memberikannya nafkah iddah sebesar dua puluh lima juta sampai masa iddahnya selesai. Palu dipukul. Aku resmi jadi duda. Ye.., cari cewek baru. Bowo, Andre dan Tim kuasa hukumku memeluk ku erat. Sementara Agni menyeringai bangga, dia bangga karena Hakim sempat memuji kerapian data keuanganku yang dia kelola. Aku berterimakasih pada mereka, mereka semua sangat berperan dalam pembebasan jiwaku yang dirajam oleh Ruby. Kami semua, kecuali Agni karena dia cewek dan sudah berkeluarga langsung cabut bersenang senang di villa yang sudah dipesan. "RAMA RAMA RAMA" teriak Silika. Silika adalah produser Band kami. Btw, kalau kalian tidak punya internet untuk mencari siapa aku. Maka kuberitahu saja aku seorang vocalis band SIGITA. Dan aku resmi menduda. Senangnya... Segala macam minuman sudah disediakan oleh promotor konser kami. Teman-teman segrup berkumpul dan merayakan kemenangan ku. Kami minum-minum. sampai larut bernyanyi dan membahas konser dengan keadaan setengah sadar. Jujur gue udah gak kuat minum terlalu banyak. Gue udah kena gejala penuaan deh kayaknya, Lambung gue gak kuat minum kebanyakan. Ya gue cuma bisa ngudut doang di pojokan saat teman yang lain makin menggila didalam sana. Gue memeluk diri sambil melihat malam yang semakin larut. "Bos bos..bos" Aku melempar rokok kesal diganggu. Si Cimen selalu aja "Bos" suaranya memelan takut-takut dia menjelaskan "Ceweknya sudah nunggu di hotel Arjuna bos" "Cewek siapa anjing ?" bentakku dengan kasar Cimen menunduk takut "Tadi bos suruh gue buat ngeroom cewek ?" "Kampret lu !" Takut takut dia melihat mataku "Ya gue atur janji buat lo bos. sepuluh ribu dolar bos" Tanganku mengepal mau nonjok "Perawan bos" Aku meremas kerah bajunya, aku sudah berada di puncak amarahku. Mungkin si bodoh Cimen ini sedang beruntung, aku tidak mau merusak hari beruntungku dengan satu kesalahan bodoh yang dilakukan Cimen. Aku melepaskannya, nafasku berhembus marah. Aku memalingkan wajah, aku mengatur emosiku. Beberapa detik berlalu Cimen masih tertunduk ketakutan di depanku. Aku memejamkan mata, dan aku teringat apa yang kukatakan padanya tadi siang "s**t" memang gue yang salah. Gue yang minta untuk mendatangkan cewek. Oh *** Gue curiga. Kenapa milih hotel bintang tiga begini ? Gue sudah hampir mengurungkan niat tapi begitu mengingat sepuluh ribu dollar yang akan mencemarkan nama baik gue, gue menghela nafas sambil mengenakan topi. "Dia nunggu di kamar 225 bos" Gue mangangguk "Tunggu gue. Palingan cepat kelarnya" "Siap bos" Cimen mengidepkan mata dan terkekeh "Lama juga gak apa apa bos, aku akan setia menunggumu" Aku mengerling kesal dan turun dari mobil, merapatkan jaket jins hitam yang kukanakan. Aku melihat ke kiri dan kanan takut kalau ada hengpong jadul cekrek cekrek, dan aku berahir di media gosip online. Aku lupa minta nomor hape atau sarana komunikasi apapun untuk menghubungi si cewek. Aku mengetuk pintu nomor 225. "Buka" kata sebuah suara di dalam kamar hotel. Tanpa perasaan nervous aku membuka pintu hotel, yah aku seringkali seperti ini. Mau kubilang namanya juga cowok tapi gak gini gini amat kan ? Percayalah hanya cowok b******k yang melakukan hal ini. Cowok yang tidak memiliki cinta sejati, yang perasaannya telah tumpul seperti aku. Ternyata bukan cuma tubuhku yang mengalami penuaan. Hati rupanya mengalami penuaan juga. Gimana sih rasanya jatuh cinta ? Aku lupa, yang selalu kuingat adalah bagaimana caranya memuaskan nafsuku. Aku membuka topiku, berlahan menengadah melihat seorang wanita yang telah mengenakan pakain haram berwarna merah. Damn s**t ! Siapa yang gue liat ini ? Apa ini mimpi ? Seseorang tolong jelaskan ! Dia adalah Layla Asmara Gia, kisah SMAku yang belum usai.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook