Pagi yang cerah. Anindiya dan Damian masih asik mengobrol diatas ranjang mereka berdua. Mereka berdua sedang mempersiapkan nama untuk anak mereka nanti. Terlebih lagi mereka berdua sudah tahu jenis kelamin anak yang sedang dikandung oleh Anindiya saat ini. Terlihat jelas betapa antusiasnya Damian dengan pembahasannya kali ini bersama sang istri. “Mas, apa kamu beneran tidak masalah kalau anak kita perempuan?” tanya Anindiya pada Damian. Damian yang mendengar pertanyaan istrinya, dia tersenyum simpul. “Tidak masalah, Sayang. Laki-laki ataupun perempuan buatku sama saja. Yang terpenting putri kita nanti lahir dengan keadaan sehat. Meskipun perempuan, aku yakin dia memiliki jiwa dan sifat kita berdua. Dan kelak akan menjadi pewaris kerajaan bisnis Al-Barack. Aku akan menghujaninya cinta dan