Anindiya melepas pelukan dari Damian. Dia tidak ingin suaminya dengan mudah mendapatkan maaf darinya. Dia ingin tahu sebagaimana seriusnya Damian untuk bersanding lagi dengan dirinya. “Maaf, Tuan Damian. Saya jadi terbawah suasana.” Anindiya menghapus air mata yang membasahi matanya. Damian yang mendengar perkataan Anindiya, dia hanya bisa mengikutinya saja. Dia tidak ingin memaksa istrinya. Dia akan memberikan waktu istrinya untuk menyembuhkan luka dalam hatinya. Sambil menunggu dirinya menyelesaikan apa yang harus dia selesaikan. Sebelum dirinya diberi kesempatan dari istrinya. Dia tidak ingin mengecewakan Anindiya lagi. Sudah cukup dirinya menorehkan luka dalam hatinya. Sudah saatnya dirinya mengobati luka itu. Luka yang mungkin masih mengangah dalam hatinya. Damian menatap Anindiya da