Rinai berjalan menuju kelas Naya. Ia masuk ke dalam kelas itu dan lansung melayang ke belakang Naya. Naya merasakan hawa dingin yang mendekatinya, dan ia mengusap leher bagian belakangnya pelan. Naya meraih bukunya dan membukanya di halaman terakhir. Ia menuliskan beberapa kata di sana, lalu mendorongnya ek arah sampingnya. Siapa kau? Rinai melihatnya. Sedikitnya Rinai lupa jika Naya tidak bisa melihat dirinya dan hanya bisa merasakan kehadiran dirinya. Pantas saja Naya bertanya siapa dirinya, mungkin saja Naya mengira bahwa dirinya adalah sosok lain. “Ini aku, Rinai.” Ucap Rinai. Naya menegakkan punggungnya. Ia sedikit menoleh ke belakang dan menatap udara kosong di belakang punggungnya. Dengan pelan Naya menarik kursi kosong milik

