bc

Voice

book_age12+
99
FOLLOW
1K
READ
others
comedy
twisted
no-couple
mystery
straight
female lead
realistic earth
horror
school
like
intro-logo
Blurb

sejak kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya, Claretta mendapatkan sebuah keistimewaan yang mengubah hidupnya. ia dapat melihat makhluk tak kasat mata yang tak bisa orang lain lihat. karena kemampuannya itu, dirinya harus menerima jika kini hidupnya tidak akan semudah sebelumnya dan karena kemampuan ini pula, dirinya harus terpaksa pindah sekolah ke sekolah asrama yang sangat tak disukainya.

kesialannya tak hanya di sana saja, Retta dihadapkan oleh sebuah tragedi yang menyelimuti sekolah barunya itu dan menjadikan sekolah tersebut memiliki kutukan untuk para siswanya. Sialnya, Retta harus menghadapi kutukan sekolah yang terjadi padanya itu dan berusaha keras untuk lepas dari kutukan tersebut.

jalannya kali ini tidak akan mudah. apalagi dirinya bertemu dengan salah satu hantu yang tak bisa ia lihat seperti hantu lainnya. lalu bagaimana Retta berusaha untuk lepas dari kutukan tersebut? dan siapa hantu yang selalu mengganggunya lewat bisikan-bisikan itu?

chap-preview
Free preview
Chapter 1 : Prolog
Ruangan 9x8 meter itu tampak lengang. Dapat dilihat para siswa yang sibuk dengan kertas-kertas di depan mereka. Perhatian semua siswa di dalam kelas itu hanya terfokus pada lembar soal dihadapan mereka. Namun berbeda dengan siswi yang duduk tepat di pojok kelas itu. Siswi yang duduk di pojok kelas itu tampak gelisah di tempat nya. Mata nya sesekali memperhatikan keseluruh kelas. Tak ada yang mencurigakan, semua siswa sibuk dengan soal-soal itu. Namun tidak selagi siswi yang satu ini masih mendengar suara-suara yang tertangkap jelas di telinganya.. Suara yang membuatnya waspada. Seolah suara itu tak ingin berhenti sampai dia menemukan asal suara itu. “Claretta!! Kerjakan soal mu!!” Hardik Pak Agus yang sedari tadi melihat gerak-gerik Retta. “Ah baik pak!!” Retta mencoba untuk lebih focus terhadap soal dihadapan nya dan lebih mengabaikan suara yang terus mengganggunya. “Kenapa? Kau bisa melihatku ya?” Suara itu terdengar jelas dari sisi kirinya. Ia tebak, sosok itu kini tengah berada di samping atau di belakangnya. Punggungnya terasa panas dan sekujur tubunya bergetar pelan. Ini adalah aura yang sangat kuat. Sebaiknya ia tak berurusan dengan sosok ini. “Aku bisa mendengarmu s****n!!” gumam Retta “Aahh aku lupa! Kau tak bisa melihat ku..” “Pergilah! Kau mengganggu ku!” “Baiklah! Aku akan pergi..” Beberapa saat kemudian, Retta tak lagi mendengar suara itu. bahkan panas di punggungnya pun perlahan menghilang. Ia bernafas lega, setidaknya hantu itu tak membuat masalah di kelas ini. Namun….   “AAAAAAAAAA!!!!!!”   Kelegaan Retta tak sampai disitu, saat ia mendengar suara teriakan salah satu teman nya dan menyita seluruh perhatian semua siswa termasuk Pak Agus –guru yang mengawasi ujian hari ini- . Pada saat itulah, ia sadar bahwa hantu itu tak akan berhenti berbuat masalah sebelum ia mendapatkan apa yang ia ingin kan. Murid-murid di kelas itu mengahmpiri temannya yang berteriak kencang dan mencoba untuk menenangkan temannya itu. sebagian murid ada yang memegangi dan mencoba untuk menyadarkan temannya. Sebagian lagi ada yang hanya menontonnya saja. Sampai suara itu dapat didengar nya dengan jelas. Seolah ia mengatakan nya tepat di samping telinga Retta dan membuat sekujur tubuh Retta membeku dengan perkataan nya. “Aku ingin hidup seperti dia….”             Siswa dari kelas lain banyak yang mengintip dari balik jendela kelas itu dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Mereka penasaran dengan kegaduhan yang terjadi di kelas XI IPA 2 itu. pak Agus yang bertanggung jawab mengawasi ujian di kelas itu mengambil alih siswi yang terus saja berontak dan berteriak kencang itu.             Pak Agus membawa siswi itu menuju UKS dan membiarkan murid-murid mengikutinya dari belakang karena penasaran. Retta melihat kepergian pak Agus dan murid-murid lainnya itu dengan tubuh yang menegang. Tubuhnya seolah-olah dipaku untuk tidak bergerak. Masih dapat ia rasakan hawa panas yang berada di sampingnya itu.             Naya, roommate nya di asrama memandang bingung pada Retta yang sedari tadi hanya berdiri di tempatnya. Naya memfokuskan penglihatannya, sampai ia menangkap asap hitam yang berada di samping Retta dan membuat Retta tak bisa menggerakkan tubuhnya.             Dengan inisiatifnya sendiri, Naya mendekati Retta dan menyentil pelan dahi gadis itu. Retta merasakan lemas di sekujur tubuhnya. Jika saja Naya tak menahan tubuhnya, ia pasti sudah jatuh memebrntur lantai dingin yang ia pijaki sekarang.             “Kau baik-baik saja? Apa yang hantu itu lakukan padamu?” Tanya Naya pada Retta.             Retta menggelengkan kepalanya pelan, ia mencoba memfokuskan pandangannya pada Naya.             “Siswi itu.” Retta berucap lirih. “Dia menginginkan siswi itu.” ucap Retta sebelum kesadarannya hilang dan tenggelam dalam kegelapan.             Naya mendekap tubuh Retta erat lalu menyuruh salah satu siswa yang tersisa untuk membantunya menggendong Retta menuju ruang Osis.             “Kutukannya sudah di mulai.” Gumam Naya.               

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
97.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.7K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook