Chapter 9 : Yang terasingkan dan Sang Kematian

2249 Words

          Retta merapikan meja belajarnya. Buku-buku yang ia butuhkan untuk pelajaran hari ini sudah ia siapkan sedari tadi malam. Ia duduk di kursi dan menunggu Naya seelsai mengemas buku-buku nya. Retta bingung dengan Naya, padahal mata pelajaran hari ini tidak terlalu banyak, tetapi dia seperti ingin membawa semua buku-bukunya. Retta menggeleng pelan melihat buku novelnya yang lain yang Naya bawa.           “Nay, kita ini mau berangkat sekolah, bukannya study tour.” Ucap Retta.           Naya menoleh dan meringis, “Aku membutuhkan semua ini. Ini sudah biasa bagiku.” Ucap Naya.           Retta tak habis pikir dengan Naya. Memangnya buku sebanyak itu untuk apa ia bawa semua? Ia merasa itu tidak berguna. Apalagi Naya harus membawanya dalam satu tas yang berukuran sedang. Coba lihat,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD