"Cebong, Luna." Rafan terperanjat begitu penutup kepala tersingkap muncul wajah Luna yang menertawainya juga sang rival, Elang. Elang merupakan idola para siswi di sekolah. Wajah tampan, pintar, jago main basket dan ketua osis membuat ratingnya selalu berada di angka 10. Tak ada yang bisa menandingi saat itu. Tapi siapa sangka kedatangan murid pindahan yang tak lain adalah Rafan membuat semuanya berpaling padanya. Termasuk pacar Elang yang selalu stalking Rafan. Rafan tak ingin bersaing, tapi di rumah mendapat tekanan dari Sabila yang mengatakan, 'kalau kamu bodoh, Mommy kirim ke pesantren.' Jelas menjadi ancaman, Rafan pun harus menunjukan kemampuannya sehingga menjadi idola para siswi termasuk guru karena selain tampan, juga pintar. Persaingan terus bergulir bahkan sampai hal sepele—t

