Seperti Wanita Jalang

1230 Words
Jason sadar jika istrinya dilirik dengan cara berbeda oleh adik kandungnya sendiri—Daniel. Sikapnya juga sangat baik terhadap Rose. Lagi-lagi pria itu membantu kesulitan yang dialami oleh Rose. Yang ada di dalam kepala Jason adalah tentang cara memuaskan diri, tidak peduli dengan apa yang terjadi pada istrinya yang penting dia bisa puas merasakan tubuh Rose setiap kali dia inginkan. Beberapa hari tinggal di rumah ibunya bukan menjadikan Rose lebih baik. tapi malah diperhatikan terus menerus oleh Daniel—adiknya. Hubungan mereka tidak pernah baik. Jason dan Daniel tidak pernah akur sampai sekarang. Mata Jason menyipit ketika menangkap adik kandungnya sedang berduaan dengan Rose. “Bagus sekali kau ada di sini berselingkuh dengan pria b***t itu,” sindir Jason berdiri di tembok sambil melipat kedua tangannya di depan d**a sambil terkekeh. Sementara Rose yang melihat suaminya datang buru-buru pergi menjauhi Daniel yang sedang ada di dapur mengambil air minum. Tentu saja Rose akan takut jika suaminya marah karena kejadian ini. Sebab dia dan Jason itu adalah suami istri walaupun tanpa cinta. Ketika Rose hendak ke kamar, terlihat Luna sedang turun dari tangga. “Mau ke mana kamu?” “Ke kamar, Bu,” jawabnya dengan pelan. Luna menyodorkan obat itu untuk Rose. Itu adalah obat perangsang, dia tahu bahwa nafsu anaknya sangat besar ketika bercinta, bahkan Luna juga tahu bahwa diluar sana Jason sering bermain perempuan. Jadi satu-satunya cara membuat Jason betah di rumah adalah membiarkan Rose memuaskan Jason agar anaknya tetap betah di rumah. “Minum itu sebelum kamu tidur!” Menurut pada mertuanya begitu saja setelah menerima obat itu. Rose kembali lagi ke dapur dan masih menyaksikan suaminya berdebat dengan Daniel di sana. “Permisi aku mau ambil air,” kata Rose begitu menyelinap masuk dari tubuh Jason yang berdiri memenuh pintu karena kakinya ditekuk hingga memakan ruang yang besar. Lekuk tubuh Rose sangat indah, jadi tahu jika adiknya sangat tertarik dengan istrinya sekarang ini. “Kau jangan mencoba mendekati dia, aku bisa membunuhmu!” ancam Jason kepada Daniel yang masih berada di dalam dapur. Sedangkan Luna menepuk pundak anak pertamanya. “Lebih baik kau habiskan malammu bersama dengan Rose sekarang, Jason! Dia sudah tidak tahan denganmu, kau tahu sendiri bahwa nafsu Rose juga sangat besar,” Luna seolah membela anak pertamanya yang sekarnag berada di rumah ini. Tentu saja Daniel merasa sangat direndahkan oleh ibunya sendiri. dia memilih pergi dari dapur dan menghindari ketiga orang tersebut. Jason melihat istrinya meminum obat itu dengan terpaksa. Senyuman licik dari Luna dan juga Jason terlihat sangat puas melihat Rose meminum obat itu. Tentu saja akan sangat menarik bagi Jason ketika melihat istrinya diberikan obat yang sudah dia ketahui bahwa itu adalah obat perangsang. Jason mengikuti istrinya dari belakang. Namun sebelumnya dia tersenyum ke arah ibunya yang seolah berterima kasih dengan apa yang diusahakan oleh Luna. Sampai di kamar, Jason mengunci pintu lalu melihat Rose sendiri membuka bajunya karena obat itu bereaksi sangat cepat. Rasanya dia tidak sabar untuk menyentuh setiap inchi dari tubuh istrinya. Atau mungkin threesome sangat menyenangkan bagi Jason yang sesekali boleh ia coba. Tubuh Rose terpampang dengan jelas ketika bertelanjang bulat yang sedang berusaha untuk menahan rasa panas yang diakibatkan oleh obat tersebut. Sedangkan Jason membuka kaosnya dan mendorong tubuh istrinya ke atas ranjang. Rose menerima setiap sentuhan dari Jason. Mulai dari pria itu membuka kaitan bra yang digunakan oleh Rose dan mencecapi setiap inci tubuh dari perempuan ini. Jason juga selalu tergoda oleh tubuh Rose yang hampir setiap hari selalu dia nikmati dengan puas. Walaupun pernikahannya dengan Rose hanya pernikahan kontrak. Tetap saja bagi Jason sangat rugi jika tidak menggerayani tubuh istrinya sendiri. apalagi menyiksa perempuan ini dengan seks. Tubuh yang kekar, dengan otot-otot yang pasti akan membuat para perempuan kagum, pria yang sangat kaya, apalagi sangat memuaskan diranjang sudah tidak diragukan lagi bagaimana perempuan yang sudah pernah bersetubuh dengan Jason merasa sangat dipuaskan meski hanya diberikan bayaran untuk memuaskan. Namun Rose adalah istri yang dia jadikan sebagai pelarian ketika dia belum mendapatkan kepuasan dari perempuan lain. Dengan pelan Jason menindih tubuh Rose lalu mencium bibir, ciuman yang penuh dengan gairah sebab lidah mereka bertautan satu sama lain. Jason yang menikmati ciuman itu, apalagi tangannya tidak tinggal diam meremas p******a Rose yang sangat kenyal dan nikmat. Melihat p****g p******a Rose yang masih berwarna merah muda dan sangat menggoda, belum terlalu sering disentuh hingga warnanya belum gelap sampai sekarang. Rose membuka celana dalamnya lalu terus berciuman dengan Jason. “Apa kau sedang menjebakku, Jason? Kau pikir aku tidak tahu kalau kau dan Ibumu sangat licik memberikanku obat perangsang, aaaaaah,” omel Rose kepada Jason yang sedang menikmati buah dadanya dengan nikmat. Yah tentu saja pria itu suka dengan ocehan di saat bercinta seperti sekarang ini. Ditambah lagi dengan erangan setiap kali Jason menggigit p****g p******a itu bahkan sesekali digigitnya. “Aaaaah, Jason. Aaaakh,” Rose berusaha menjauhkan kepala suaminya karena gigitan Jason barusan bukan lagi kenikmatan bagi Rose. Namun sebuah derita ketika suaminya sendiri mencecapi payudaranya dengan sangat brutal. Sementara itu Jason berhenti untuk menyiksa istrinya dan membuka celananya begitu saja. Dia menarik Rose lalu memaksa Rose mengulum penisnya. “Jangan membantahku, Rose!” bentak Jason ketika istrinya berusaha untuk menolak itu. Tentu saja Rose menolak karena tidak ada pengalaman apa pun yang di dapatkan. Hubungan seksual dengan Jason itu sangat menyakitkan, bukan hanya menyetubuhinya, tapi berkali-kali juga Jason menggigitnya. Di payudaranya saja bukan satu atau dua luka yang timbul akibat gigitan ganasnya Jason. Jason mendorong Rose begitu istrinya tersedak, ia mendorong dan membuka paha istrinya lalu menggesekkan penisnya yang kemudian memasukkannya hanya dalam satu kali hentakan. Rose hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Jason sekarang. Entah suara teriakannya terdengar sampai diluar dia tidak peduli lagi. Efek dari obat perangsang itu benar-benar gila. Bahkan Rose sendiri tidak bisa menahan nafsunya yang hanya bisa menerima hujaman dari suaminya sendiri. Jason mengangkat tubuhnya lalu memposisikannya agar menghadap depan dan berpegangan pada sandaran ranjang. Sedangkan Jason memasukinya dari belakang lalu meremas payudaranya dengan kasar. Beginilah setiap kali dia bercinta dengan suaminya harus merasakan sakit yang teramat luar biasa. Pria itu mengubah posisi lagi dan sekarang Rose yang ada di atas menumpukan tubuhnya dengan lutut yang terus disiksa oleh Jason. Rose menyangga tubuhnya dengan lutut dan kedua tangannya yang berada di atas Jason, sedangkan suaminya terus menghujamnya dengan kasar dan juga sedang menghisap p******a Rose dengan kasar. “Aaaakkkh, kumohon pelan-pelan!” pinta Rose namun tidak diindahkan oleh Jason yang nyatanya pria itu terus saja menghujamnya semakin kencang. Pompaan Jason tidak berhenti begitu saja. Saat posisinya berubah lagi dan sekarang ada dibawah Jason, begitu banyak cairan keluar dari v****a Rose yang membasahi sprei berwarna coeklat itu basah oleh percintaan mereka sekarang. “Lihat yang kamu lakukan, Rose! Kamu sendiri sudah sangat tidak tahan dengan apa yang aku lakukan sekarang,” Jason dengan bangga bisa membuat Rose keluar banyak dan masih terus menghujam istrinya. Sampai dia merasakan ada sesuatu yang ingin meledak, Jason menyangga tubuhnya dengan tangannya dan menatap istrinya sesekali dia cium untuk merasakan kenikmatan itu. “Aaaaakkh Jason kumohon hentikan!” meminum obat perangsang yang harusnya Rose bisa menikmatinya dengan puas tapi malah meminta ampun dengan tindakan. “Aaakh, aaakh,” ia merasakan itu tidak nyaman dan begitu banyak cairan yang keluar malam itu dari vaginanya. Rose sendiri masih bisa merasakan pompaan Jason dan miliknya terasa berkedut sampai pada akhirnya Jason mengeluarkan spermanya di atas perut Rose. Perempuan itu sudah lemas dan tidak menyangka jika percintaannya dengan Jason begitu mengerikan. Hanya ada dua kata yang mampu Rose ucapkan. “Pria b******n,” yang terus saja menghujamnya sangat keterlaluan. Merasa seperti seorang p*****r yang sedang menikmati tubuhnya sekarang ini sangat mengerikan bagi Rose. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD