Memperbaiki

1070 Words

Sugito menemani cucunya yang sedang mabuk, biar saja Aksa mabuk semabuk-mabuknya tapi ia masih mau bertemu dengan Rose. Ia begini juga karena beban pikirannya yang cukup berat. Tidak mudah pasti melawan egonya yang tinggi. Di rumah sakit, dia sudah meminta orang menjaga Rose terlebih dahulu untuk menemani wanita itu selama Sugito tida ada. “Sudah mabuk?” Aksa mengangkat kepalanya mengayunkan gelas itu sembari menggelengkan kepala dengan pelan. Hatinya yang masih ragu sekali bagaimana cara untuk bisa tidak sadarkan diri saja untuk bertemu dengan Rose nanti di rumah sakit. Hatinya memang sakit, tapi sang kakek memberi pandangan pada Aksa bahwa yang jauh lebih mengerikan itu adalah penyesala, daripada Aksa meneyesal nanti. Sang kakek memberikan pandangan yang cukup baik juga bagi Aksa.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD