Satu bulan kemudian “Selamat pagi, Nona. Maafkan bila saya menganggu tidur Anda.” Mata Hera menatap Joshua yang baru saja meletakkan buket mawar merah di atas nakas. Lelaki itu meminta maaf karena mengira pergerakannya membangunkan Hera. “Selamat pagi. Tidak sama sekali.” “Apa ada yang Nona inginkan pagi ini?” Satu-satunya yang Hera inginkan setiap hari adalah keberadaan Revaldo. Semenjak malam itu, setiap Hera terbangun dirinya tidak pernah melihat Revaldo lagi. Lucu sekali mengingat pernikahannya telah berjalan hampir dua bulan namun ia baru bertemu sekali dengan suaminya semenjak hari pernikahannya. Hanya pada saat malam itu saja. Keesokan harinya saat itu, Revaldo pergi begitu saja. Semua orang tahu lelaki itu bekerja dan juga menghindari Hera. Sudah bukan rahasia umum lagi di rum