Renata bangkit dari tidurnya. Menatap Hendra yang masih terlelap. Pasti lelaki itu lelah karena pertempuran mereka semalam. Gadis itu kermudian melangkah keluar kamar. Menatap pemandangan yang dihadirkan dari tempatnya berpijak, pinggir kolam berenang yang terasa begitu indah di pagi ini. Ia terdiam disana. Seraya berpikir mengenai kenyataan yang belum dikatakannya kepada Hendra.
Mereka berdua sudah menikah kembali. Akan tetapi Renata masih belum memberitahukan bahwa dirinya pernah hamil dahulu. Ia ingin memberitahunya sekarang karena merasa bahwa hal itu tidak perlu ditutupi lagi. Hanya saja Renata merasa bingung bagaimana cara memulai perbincangan dengan Renata.
“Morning, Babe.”
Sebuah tangan melingkar di perutnya dan tidak lama kemudian kulit punggungnya dapat merasakan kulit d**a H
