Godaan Arman

1050 Words
Setelah mas Bagas pergi ,ku coba untuk pejamkan mata,jam di nakas menunjukkan pukul 21: 30.Ku rapalkan doa tidur lalu ku tatapi wajah putra ku yang tengah lelap,ku usap lembut kepalanya,kucium pipinya gembul nya berkali-kali tapi dia tidak terganggu sedikit pun oleh ulahku. Nafasnya teratur menandakan dia sangat lelap. Sayang,apakah kita akan berpisah?Sanggupkah aku jauh darimu? Bagaimana kau menjalani kehidupan yang baru kau mulai ini tanpa ibu sayang....airmataku meluncur begitu saja...Tadi niatku akan tidur,tapi fikiranku malah berkelana tanpa arah ,ku coba kendalikan fikiranku " Heiii fikiranku ayo kita istirahat dulu , kembalilah ke tempatmu " Aaahhhh...dia sudah liar keman-mana, bahkan sudah bertamasya di suatu masa yang telah berlalu,masa dimana aku hamil . #Flash back ON Sore itu mas Bagas baru pulang dari Jakarta,aku yang tengah hamil 8 bulan sudah mulai susah duduk ,dengan posisi apapun serba salah rasanya.Berkali - kali ku ganti posisi duduk, sembari ku kemasi baju mas Bagas dari tas ke dalam lemari. Aku menemukan kantor plastik besar di dalam tas nya ,ku keluarkan danbku buka isinya... ternyata rokok ber slop-slop. Dahiku berkerut, untuk apa rokok sebanyak ini.Akupun bertanya perihal itu pada suamiku. "Mas ini rokok punya siapa? " Punya ku lah! " Banyak banget,ini boleh beli? " Ya belilah masa boleh garong? " Tapi ini banyak banget buat apa mas? " Buat stok biar ga usah minta kamu beli! " Astaghfirullah mas ...Ku bergeleng kepala karena ulahnya " Aku minta uang mas ,besok mau belanja sama bayar hutang di warung. "Nih....! ( Ia menyodorkan uang padaku) "Sebelas ribu? Tanyaku tak percaya " Iya uangku sisa segitu. "Tapi ini ga cukup mas, hutang di warung hampir seratus ribu. "Ya gimana lagi cuma ada segitu. "Ya Allah ...mas.... Aku pun masuk kamar ingin menumpahkan kekesalan ku karena kelakuan pria menyebalkan yang sayang nya suamiku.Kuremas - remas bantal yang tak berdosa sebagai pelampiasan ku. Malamnya lepas isya ,paman suami ku datang , rupanya dia dengar kalau keponakan nya pulang dari jakarta.Ku lihat mereka ngobrol di depan tv , sementara kedua adik ipar ku sedang asyik dengan buku - buku mereka.Ku dengar pamannya berkata. " Kamu ini gimana gas , istri lagi hamil bukanya kamu kasih uang buat biaya persalinan nanti sama beli keperluan bayi ,malah kamu bawain rokok sebanyak itu.Orang hamil kan tidak boleh menghirup asap rokok gas. Suamiku tidak menyahut,dia memang tidak akan berani kalau sama pamannya ini. " Kamu itu udh dewasa gas, bentar lagi jadi ayah,masa fikiranmu masih kayak bocah aja,rubah itu sikapmu yang ga jelas ini. "Iya om , blusssssss....asap rokok menyembul dari bibirnya dan dari bibir pamannya juga. " Waktu itu kamu juga balik dari Jakarta bawa celana sekarung ,cuma kamu bagi-bagiin ke temen kamu. Kamu ini....aduuh...dari kecil sampai sekarang sikap menyebalkan masih aja di pelihara.Kasihan itu istri mu! " Iya om # flashbackoff Huuffhh ...dadaku Kemabli sesak mengingat hal itu,masa- masa sulit itu ternyata masih berlanjut sampai sekarang,parahnya sekarang bahkan dia malas kerja padahal sudah punya anak.waktu itu untung saja aku punya uang dari nagih hutang ke orang - orang yang berhutang meubel pada orang tuaku.Ya orang tua ku punya usaha meubel, banyak pelanggan nya yang berhutang belum lunas sampai sekarang, ibuku menyuruhku menagih ke mereka dan uang nya boleh buat ku sendiri, dari situalah ku belikan keperluan untuk calon bayiku saat itu hingga sekarang dia sudah lahir , bahkan kebutuhan rumah tangga pun ku beli dari uang itu. Oh ya , Saheer kan sudah 6 bulan, berarti sudah waktunya dia MPASI.Tapi aku tidak ada uang untuk belanja, kebetulan besok hari Sabtu, baiklah aku akan keliling nagih hutang meubel besok sore ,tapi mas Bagas tak perlu tau. Sebaiknya aku tidur sekarang,ku rebahkan tubuhku di ranjang di samping buah hatiku,ku kecup sebentar pipinya dan ku pejamkan mata. Keesokan harinya,aku beraktivitas seperti biasa di rumah,ku buat kan MPASI untuk bayiku dengan menu sederhana boleh ngutang di warung tetangga.sebenarnya aku malu ngutang terus ,tapi bagaimana lagi suamiku tidak punya penghasilan tetap. Tak terasa hari sudah sore ,mas Bagas belum pulang dari pagi keliling mencari pembeli motor temenya,ini kesempatan ku. "Mer,Nin mba bisa nitip Saheer dulu ga ,mba mau ke rumah teman mba bentar ,mo di bawa takut hujan. "Iya mba tenang aja kita jagain si ganteng . Sahut Nina " Susunya tapi mba jangan lupa . Si Meri mengingatkan " Iya udah mba siapin di nakas , yawdah mba pergi sekarang ya keburu hujan , assalamualaikum.... "Waalaikumussalam... Baru di luar rumah , tetangga ganteng dan perhatian tau-tau muncul . " Mau kemana rapi banget ,seger lagi . Ujar si Arman menyapa ku. " Mau ke temen .jawabku " Mau ku anterin? " Aahhh kebetulan ,jawabku "Ayo naik! Aku pun menaiki motor di bonceng Arman,tau dia menyukai ku sejak masih gadis tapi aku tak membalas perasaan nya karena saat itu aku tertarik pada mas Bagas .Arman dapat menerimanya,dia tetap baik dan perhatian padaku.Mas Bagas pun santai saja karena Arman temannya sejak kecil , rumahnya tepat di belakang rumah mertua ku.Dia bahkan tiap hari main kerumah bercanda dengan kedua adik ipar ku. " Kemaren berantem lagi ? Tanya Arman memulai percakapan. "He'em . Kujawab malas " Coba dulu kamu pilih aku ,aku yakin rumah tangga kita harmonis. " Aku turun ni ... " Iya iya gitu aja ngambek. Jadi mau kemana ni ? "Ini Sabtu sore Man ! " Ohh jadi mau keliling nagih nih ,,? "Iya lah apalagi,,aku ga megang uang . Arman sudah faham kalau Sabtu sore aku pergi buat nagih keliling,dia beberapa kali mengantar ku. " Kamu selalu nolak tiap ku tawari bantuan. " Aku ga mau ngrepotin kamu , mending kamu kumpulin duit kamu buat persiapan nikahmu " Calon istri ku udah di rebut tetangga... " Cewek lain kan banyak. " Iya banyak,tapi aku mau nungguin jandamu aja . "Arman!!! Ga usah bercanda gitu! Aku mulai kesal " Kalau aku ga bercanda gimana? " Aku turun ni ...!! "Yakin mau turun di sini? Ini semak belukar depan dikit kuburan. " Ga ...ga...ga... Aku jadi merinding Ku lihat dari spion dia tersenyum menang. Kleeekkk.... " Eehhh apa ini kok berhenti disini? Tanya ku panik " Aku mau bicara serius sama kamu . Jawab Arman "Apa ga bisa sambil jalan aja ? " Ga bisa sayang. " Sayang??? Arman ga usah aneh - aneh deh ayo jalan keburu malem aku bisa ga dapet uang . Arman tidak bergeming.... " Arman ayo.... Apa itu ,,sorot mata Arman jadi aneh begitu,,, jantungku tiba- tiba berdetak kencang...Yaa Allah apa yang akan dilakukan pria ini di tempat serem begini.... yaa Allah tolong hamba. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD