Simpanan Sugar Daddy

Nekat

Secara mengejutkan Kristal bertindak di saat kakaknya mendapatkan hujatan dari berbagai pihak melalui media. Ia tidak tahan kakaknya menjadi tokoh utama yang dihujat di media sosial baik elektronik maupun cetak. Televisi, tabloid tak henti- hentinya menghina kakaknya sebagai wanita tidak tahu malu yang merayu pria bertunangan. Mereka bahkan menyebarkan hal yang tidak benar. Itu semua menyakiti Kristal. Jadi dengan berani ia membuat langkah besar. Salah satunya adalah memposting apa yang ia rasakan di media sosial sehingga membuat masyarakat dan dunia hiburan bergejolak.

Aku meminta maaf jika ada yang tersakiti oleh kakak ku, Neira. Awalnya aku ikut marah dengan apa yang kakak ku lakukan. Sampai akhirnya aku tahu jika apa yang kakakku lakukan demi biaya pengobatan ku. Tanpa ada orang tua, saudara, dia pasti tidak memiliki pilihan saat aku harus dioperasi. Hal itu membuatku merasa menjadi penyebab dia melakukan sesuatu yang salah. Aku sangat malu pada diriku sendiri. Aku membenci diriku yang membuat kakakku menempuh jalan yang salah.

Aku muncul di sini bukan untuk membenarkan kakakku. Salah tetaplah salah. Aku hanya meminta tolong berikan maaf pada kakakku yang melakukan dosa demi aku.

Semua orang mulai dilema. Ada yang melunak, ada pula yang tetap menghujat Neira. Salah satunya adalah Sally. Dia marah dengan Kristal yang berusaha membuat Neira terlihat menjadi wanita yang berkorban demi adiknya.

"Gadis menyebalkan itu seenaknya bicara. Aku harus memberinya pelajaran."

Sementara itu, Neira terkejut dengan apa yang dilakukan adiknya. Wajahnya memucat karena tahu jika adiknya sudah melakukan hal yang berbahaya. Dia pun mulai mengkhawatirkan keselamatan adiknya.

"Kristal, kenapa kamu melakukan ini? apa yang kamu lakukan sangat berbahaya, kamu saat ini seperti menantang orang kaya dan berkuasa Kristal," ucap Neira. Entah bagaimana nada bicaranya sekarang. Ia takut terlalu kasar tapi ia harus menegaskan pada gadis berusia dua belas tahun ini agar mengerti hal berbahaya yang sudah ia lakukan.

"Tapi aku tidak mau orang-orang membenci mu Kak. Aku tidak mau hiks..."

"Kristal dengar kakak. Kakak jatuh cinta dengan tunangan wanita lain dan itu salah. Kamu tidak boleh membela wanita seperti kakak," jelas Neira.

Neira sadar jika dirinya yang jatuh cinta sendiri, berjuang sendiri dan gila karena cinta sendirian. Dia hanya bertepuk sebelah tangan dan tak ubahnya seperti objek pemuas Sei. Penolakan Sei yang berkali- kali tetap tidak membuatnya jera. Bahkan impiannya menaklukkan pria itu semakin tidak terbedung. Dan inilah hasilnya, ia harus dikecewakan, dibenci dan dikutuk oleh semua orang.

"Kakak bukan orang jahat. Kakak orang paling baik sedunia," ucap Kristal yang terus menangis.

Karena keegoisannya, adiknya menderita dan melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat. Hal ini membuat Neira merasa menjadi sampah.

'Aku memang sampah. Aku menjual tubuh ku demi uang. Lalu menggunakan uang yang ia miliki. Tak hanya itu aku juga berniat memiliki Sei. Aku lah benar benar sampah, ' batin Neira.

Kini ia harus melakukan sesuatu agar bisa hidup normal. Apalagi pria yang ia impikan melihatnya jijik. Jadi tidak ada lagi yang perlu ia lakukan di negeri ini.

"Kristal, ayo kita pergi dari negara ini. Kita ke luar negeri," kata Neira.

London atau Jerman, peralatan medis mereka cukup bagus sehingga Neira tidak akan khawatir dengan perawatan dan obat Kristal.

"Kalau itu yang terbaik, aku ikut kakak saja."

Johan adalah satu-satunya orang yang memperhatikan Neira. Dia menghilang untuk sementara waktu dan menghubungi Neira kembali saat semuanya tidak lagi memanas. Tindakan dari Kristal nampaknya memiliki dampak. Banyak yang tidak lagi menghujat Neira, walau masih ada yang tetap melontarkan kebencian padanya.

Sally yang melihat perkembangan situasi, membuat tidak lagi bisa menahan diri. Dia mengirimkan pesan pada orang yang ia kenal.

"Habisi Neira dan adiknya," ucap Sally. Dia mengatakannya lewat telepon saat berada di balkon kantor Sei. "Jangan khawatir dengan masalah uang. Saat kalian berhasil menghabisi Neira dan adiknya, maka aku akan mengirimkan uang yang kalian inginkan."

"Ya buat hal itu seperti kecelakaan. "

Setelah mengatakan hal itu, Sally menutup teleponnya. Sinar mata kebencian berkobar seolah tidak bisa dipadamkan.

'Wanita itu akan membayar harga karena sudah menjadi duri dalam kehidupan percintaanku.'

Namun yang membuat Sally sangat marah adalah fakta jika Sei mau menyentuh wanita itu. Padahal Sei sama sekali tidak mau melakukan hubungan fisik dengannya selain ciuman di pipi. Dan hari ini, Sei mengusirnya keluar dari kantor. Pria itu tidak mau ia ganggu. Bahkan kakek Homes tidak membuatnya takut seperti dulu. Sally tahu jika hal itu berlanjut maka ia akan kehilangan Sei.

Sally pun meninggalkan balkon untuk pulang karena tidak berhasil menemui Sei. Tentu saja hal tersebut membuat semua yang ada di kantor berbisik- bisik. Mereka mulai tahu jika hubungan Sei dan Sally adalah hubungan satu arah. Sally nampak ngotot sedangkan Sei terlihat menjauh.

"Sepertinya Pak Sei memang jatuh cinta dengan Neira, lihat sekarang. Ini sudah kesekian kali Miss Sally diusir oleh Mr Sei," bisik pegawai di sana.

"Ya, aku juga tahu. Bukankah kita semua tahu kalau Mr Homes yang menjodohkan mereka," tanggap rekannya.

"Dulu awalnya aku mengira dia gadis yang baik, lama - lama aku tahu kalau dia kekanakan dan egois. Waktu latihan dia bahkan cemburu melihat artis yang hanya mengenakan tangtop saat latihan. "

Inilah realita di dunia. Walaupun yang melakukan perselingkuhan adalah si pria tetap saja dunia akan mencari apapun untuk mengatakan kalau wanita adalah penyebabnya. Untuk saat ini Sally mulai mendapatkan cap sebagai gadis egois, kekanakan, posesif dan pecemburu sehingga Sei berselingkuh.

Bisik- bisik mereka terdengar oleh Sally. Emosinya hampir meledak. Akan tetapi ia menahannya dan bersumpah untuk membuat Neira membayar penghinaan yang ia dengar. Sebab semua ini terjadi karena perselingkuhan dia dan Sei. Hal itu membuat Sally semakin marah sehingga menyuruh anak buahnya menghabisi Kristal dan Neira lebih cepat dari jadwal awal yang mereka sepakati.