"Bagaimana hari mu dengan Sally," sindir Neira.
Padahal ia tahu kalau Sei tidak menyentuh Sally tapi dia memancing Sei.
"Apa dia memegangmu seperti ini, atau duduk dipangkuanmu seperti ini?"
Sei tetap membiarkan Neira bertingkah semaunya.
Dia tahu kalau gadis itu cemburu, dan Sei menyukai cara gadis itu mengekspresikan perasaannya.
"Lalu apa dia juga mencium mu seperti ini?"
Neira merasa kehilangan dirinya saat menyentuh tubuh Sei. Dia tidak menyangka tubuhnya bisa memanas hanya karena ia menyentuh Sei. Dia pun meraup bibir Sei sampai ia lega. Yang mana ditanggapi Sei dengan cara yang tak kalah liar.
Neira berhenti setelah ia kehabisan nafas.
"Apa kamu sudah lega?" tanya Sei.
Gadis itu jelas menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan puas jika menyangkut tentang mu."
"Membayangkan wanita lain menyentuh milikku membuatku gila. Berdoalah aku tidak akan menggila sehingga menyakitinya Sei," ucap Neira.
Dalam sedetik, Sei mengambil alih posisi Neira. Dia kini berada di atas gadis itu dan menatapnya dengan mata yang berkobar.
"Sei..." panggil Neira. Demi apapun Neira sangat menyukai tindakan ganas Sei. Dia seperti binatang buas yang menggoda untuk ditaklukan. Begitu memukau hingga ia terbius dengan tatapannya.
"Jangan sakiti gadis itu Neira. Sebagai gantinya aku tidak akan menyentuh Sally sedikit pun," janji Sei. Jika Neira benar-benar menggila maka ia harus melepaskan gadis itu. Dia tidak bisa kehilangan segalanya hanya karena Neira.
Walau itu janji yang enak di dengar akan tetapi ada sirat kekhawatiran Sei pada Sally. Dan itu membuatnya Neira tidak suka.
"Apa yang harus aku lakukan agar kamu melupakan wanita itu Sei. Akulah yang mencintaimu, bukan Sally!" teriak Neira.
"Sudah aku bilang, aku tidak berniat untuk menjadi milikmu Neira. Kesepakatan kita hanya sekedar hubungan Daddy dan baby. Tidak lebih."
Omong kosong, bagi Neira Sei hanya menyangkal perasaannya. Dia akan membuktikan kalau Sei mencintainya. Hanya saja ia butuh sedikit bersabar karena semuanya masih ia rencanakan.
"Kamu kejam. "
"Berhenti membicarakan Sally, saat ini hanya ada aku dan kamu. Tidakkah kamu ingin menghapus jejak Sally pada diriku?" ucap Sei. Dia mulai menempelkan bibirnya dengan bibir Neira agar gadis itu tidak lagi mengoceh tentang Sally. Dia sendiri tidak suka perasaan mengkhianati tunangannya meski ia tidak mencintainya.
Neira pun membalas ciuman Sei. Gadis yang awalnya tidak tahu apapun sekarang menjadi piawai dalam membuat Sei mengerang karena menahan panas.
"Hanya aku yang bisa membuatmu seperti ini Sei. Hanya aku yang akan membuat mu puas, " ucap Neira.
Sei tidak menyangkal karena ia memang sangat puas jika bersama dengan Neira. Tidak ada yang pernah seperti Neira karena ia memang tidak menyukai gadis yang dijamah pria lain alias gadis liar.
Sepanjang malam Neira harus melayani Sei. Dia pun kelelahan. Tubuhnya kehilangan energi untuk bergerak sehingga Neira tertidur. Saat ia bangun, ia akan kembali mendapati seseorang yang ia harapkan tidak ada di sisinya. Kenyataan menyedihkan yang harus ia terima karena posisinya sebagai peliharaan.
Esok hari, menjelang acara Neira kembali mendapatkan pengarahan oleh Johan. Setelah berlatih, ia diberi tahu Johan tentang orang-orang yang harus ia dekati agar keinginannya terwujud.
"Dia adalah pemilik saham terbesar di perusahaan berpengaruh di negara ini. Pria itu hanya memiliki satu kelemahan yaitu suka bertindak tergesa- gesa. Manfaatkan keadaan saat ia panik dan menjual sahamnya," ucap Johan.
Pria yang Johan tunjukkan memiliki wajah tegas berumur empat puluhan, pelontos sehingga ia terkesan seksi. Wajahnya nampak cerdas dan awas. Mungkin kepribadian seperti itu.
"Dia nampak cerdas dan kharismatik."
"Akan tetapi dia orang yang berbahaya. Jangan sampai kamu terus berhubungan dengannya. Dia akan menggunakan segala cara baik legal maupun ilegal untuk mendapatkan apa yang ia inginkan," Ujar Johan.
Neira mengangguk, ia tidak ingin menambah masalah dengan dekat dengan pria berbahaya meski pria itu nampak menarik.
"Lalu, ada satu orang lagi yang bisa kamu dekati. Dia dosen di universitas terkenal. Kamu membutuhkan formula untuk memiliki produk kosmetikmu. Tentu saja dana dibutuhkan untuk membuat apa yang kamu inginkan karena kita tidak bisa meluncurkan produk tanpa uji coba lebih dulu, dan wanita ini adalah orang yang kamu butuhkan, " ujar Johan lagi.
Neira mengangguk. Apa yang ia inginkan memang membutuhkan modal yang banyak. Jalan satu-satunya adalah membuat lagu yang akan ia luncurkan sebagus mungkin agar meledak.
"Semuanya bearti tergantung lagu baru ini."
"Selain lagu mu, kamu bisa melakukan hal lain untuk mendapatkan dana," ucap Johan.
Neira melirik Johan, penasaran dengan apa yang ia maksud. "Apa?"
"Tentu saja Mr Sei. Dia memiliki kekayaan luar biasa jadi kamu bisa menggunakan kartunya. Bukankah selama ini kamu belum menggunakannya selain biaya rumah sakit adik mu," jelas Johan.
Neira tersadar akan kenyataan yang hampir ia lupakan. Selama ini ia tidak mau menggunakan kartu kreditnya karena takut ingin membuktikan pada Sei jika ia bukan gadis matrealistis. Hari ini Johan menyadarkan kalau ia harus membuang semuanya demi mewujudkan usaha yang ia impikan.
" Kamu mengingatkan apa yang aku lupakan," ucap Neira. Otaknya kini mulai memilah apa yang akan ia beli.
'Perhiasan, aku harus membeli perhiasan agar bisa aku jual atau aku gadaikan. '
Namun Neira tahu kalau harga beli dan harga jual perhiasan jauh berbeda. Dia tidak ingin membeli dari merek ternama karena harga jual mereka yang hancur jika dijual kembali.
"Aku akan membeli berlian," ucap Neira.
Johan tersenyum senang. "Bagus. Dengan demikian kamu bisa menjualnya saat Mr Sei tidak memperhatikan. Jangan khawatir, aku yang mengawasi pembayaran kartu mu. Aku yakinkan kalau Mr Sei tidak akan keberatan dengan uang yang kamu habiskan nanti," janji Johan.
Neira benar-benar beruntung memiliki Johan yang ada di sisinya. Pria ini sebaik itu dan mau memberi nasehat yang bagus untuknya yang bodoh dalam berbisnis.
"Terima kasih atas saran mu Johan. Aku sangat menghargainya."
Johan mengangguk. " Jangan pikirkan itu."
Neira pun kembali berlatih. Kali ini ia lebih semangat dari sebelumnya karena jalan menuju keinginannya nampak terbuka lebar. Dia saat ini hanya perlu bertaruh pada nasib. Itu lebih baik dari pada diam dan menantikan keajaiban ini menghilang karena usia. Tanpa pernikahan, tanpa anak dan tanpa hubungan, mana mungkin ia bisa bertahan dengan Sei.
Lihat apa yang aku lakukan demi mendapatkan mu Sei. Aku sendiri kagum pada cintaku.
Neira pun mulai bergerak. Dia pulang ke apartemen dan mengambil kartu yang diberikan oleh Sei. Sudah saatnya ia mengambil kartu itu untuk digunakan.