bc

Dicampakkan Calon Suami, Dikejar CEO Tampan

book_age18+
1.9K
FOLLOW
14.6K
READ
HE
curse
arrogant
bxg
kicking
city
childhood crush
assistant
like
intro-logo
Blurb

Revan & Alma

.

Tidak diakui oleh ayah sejak bayi, diputuskan oleh calon suami satu bulan sebelum pernikahan, bahkan pria itu pun melanjutkan pernikahan dengan gadis lain, membuat hati Alma membeku.

.

Tetapi kedatangan Revan—CEO baru di tempat ia bekerja, justru merubah hidupnya karena pria itu selalu membuat Alma kesal. Namun sebuah insiden, membuat Alma dan Revan mendadak harus menikah karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi.

chap-preview
Free preview
1 ~ Dicampakkan
“Bagaimana, Al? Apa kamu udah ketemu sama ayah kamu?” tanya seorang pria pada Alma. Mereka sedang duduk di sebuah kafe. “Sudah, Mas. Tapi ayah bilang mau mewakilkan hak walinya sama om aku,” jawab Alma. “Alma, ada yang ingin kami bicarakan dengan kamu dan juga ibu kamu.” Suara lantang seorang ibu terdengar begitu menusuk di telinga Alma. 'Ada apa ini? Kenapa Tante Tina ketus seperti itu?' batin Alma, bertanya-tanya. Tadi, Dani—calon suami Alma mengajak bertemu. Gadis itu cukup terkejut saat sang pria datang bersamaan Tina—calon ibu mertua. Tidak biasanya ibu paruh baya tersebut ikut sang anak saat bertemu dengannya. “Silakan, Tante. Bicara saja.” Alma masih berusaha tersenyum, sekalipun hatinya sudah merasa was-was. “Begini—” “Ma, biar aku aja,” potong Dani. Sang ibu pun kembali menutup mulut yang tadi sudah sempat bicara. “Sebenarnya ….” Pria itu menjeda ucapannya, kemudian menghela napas panjang. “Ada apa, Mas Dani? Kenapa ragu? Apa yang mau Mas sampaikan sama aku?” tanya Alma, semakin penasaran melihat sikap calon suaminya. “Sebelumnya, aku mohon maaf sama kamu. Tapi sepertinya … kita tidak bisa melanjutkannya rencana pernikahan ini.” Dani akhirnya bicara setelah beberapa saat berpikir. Alma membeku, mencoba mencerna kalimat calon suaminya. “Ma–maksudnya apa, Mas?” tanyanya, menatap bingung ke arah pria itu. “Aku minta maaf, Al. Kita tidak bisa melanjutkan rencana pernikahan kita,” jawab Dani, menatap sendu calon istrinya yang baru saja ia putuskan. Sebenarnya ia tidak ingin melakukan semua ini. Tapi ada hal di luar kendali yang mengharuskannya memutuskan hubungan dengan wanita yang sangat ia cintai. “Tidak bisa melanjutkan? Maksudnya gimana, Mas? Ditunda atau apa?” tanya Alma lagi, masih bingung ke mana arah pembicaraan pria itu. Kepala Dani pun menggeleng. “Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Aku ingin kita berpisah,” ujarnya dengan lirih dan raut wajah sendu. “Mas bercanda 'kan?” Tak ayal mata pun mulai berkabut seiring terlontarnya pertanyaan. “Tidak, Al. Aku serius. Maafkan aku ….” Dani menundukkan kepala. “Kenapa, Mas? Apa alasan Mas? Salah aku apa, Mas?” Air mata sang gadis kini sudah mulai berjatuhan. “Karena kamu—” “Mama!” Dani kembali memotong ucapan ibunya yang hendak bicara. "Kamu ngomong gitu aja lama," sahut Tina dengan ketus. “Tolong, biarkan aku dan Alma menyelesaikan hubungan kami baik-baik,” pinta Dani pada sang mama. Wanita paruh baya itu pun mendengkus kesal lalu meninggalkan mereka. “Maafkan aku Alma. Semua yang aku lakukan adalah yang terbaik untuk kamu. Aku minta maaf.” Dani berkata dengan nada lirih. “Terbaik? Untuk aku? Terbaik seperti apa yang Mas maksud? Mas bahkan memutuskan hubungan kita. Padahal tidak sampai sebulan lagi kita akan menikah. Bagaimana dengan segala persiapan pernikahan kita, Mas?” Alma menatap nanar mantan calon suaminya itu. “Pernikahan akan tetap dilaksanakan sesuai rencana,” lirih Dani, menjawab pertanyaan sang gadis. “Maksud, Mas? Tadi Mas bilang kita tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Sekarang Mas bilang pernikahan ini akan tetap dilaksanakan. Maksudnya gimana, Mas?” Alma mengernyit bingung, seraya menghapus jejak air mata. Berharap, dirinya hanya salah menafsirkan maksud dari ucapan pria itu. Dani menghela napas panjang sebelum akhirnya bicara. “Pernikahan tetap berjalan, tapi ….” Lagi-lagi sang pria tidak mampu melanjutkan kalimat. “Tapi apa, Mas?” tanya Alma tidak sabar. Penasaran sekaligus was-was yang saat ini ia rasakan. “Tapi … aku akan menikah dengan gadis lain,” ujar Dani dengan kepala tertunduk. Bukan hanya Alma, tapi dirinya pun berat melakukan semua ini. Dia sangat mencintai gadis yang kini duduk di hadapannya itu. Bagai disambar petir, gadis itu membeku untuk beberapa saat, hingga akhirnya mampu menguasai diri. “Mas pasti bercanda 'kan? Iya 'kan, Mas?” tanya Alma dengan sorot mata penuh kekecewaan. Air mata sudah jatuh menghujani pipi. “Bicara, Mas! Bilang sama aku kalau Mas Cuma bercanda!” teriak Alma. Tanpa peduli orang-orang di sekitar mulai menoleh ke arah mereka. “Maaf, Alma … maafkan aku ….” Dani berucap lirih tanpa berani memandang wajah wanita yang ia cintai. Jika boleh memilih, tentu ia lebih bahagia jika menikah dengan Alma dibanding gadis pilihan sang ibu. Tina tiba-tiba saja mencarikan jodoh untuknya, padahal sejak awal sang ibu setuju Dani menikah dengan Alma. Bahkan ibunya pun menyayangi Alma. Tapi, wanita itu tiba-tiba saja membenci Alma dengan alasan yang belum tentu benar. Tina pun memaksa Dani memutuskan hubungannya dengan Alma, dan menikahi gadis pilihan sang ibu yang menurut ibunya lebih baik dari Alma. Tentu dibumbui drama, ibu dua anak itu mengancam Dani, bahwa dia akan menyebarkan berita tidak baik yang ia dengar tentang Alma dan ibunya jika Dani menolak. Dengan berat hati, ia pun mengikuti keinginan sang ibu. Tidak mau Alma dan ibunya semakin terluka jika sang ibu benar-benar menyebarkan berita itu. Meski ia pun tidak yakin berita itu benar. “Kamu benar-benar tega, Mas!” Alma terisak menahan pilu di hati. Bukan hanya karena luka yang menganga, tapi dia juga memikirkan perasaan sang ibu. Wanita yang sangat ia cintai itu pasti terpukul dengan apa yang terjadi padanya saat ini. Sejak awal, Alma sendiri tak mudah percaya pada laki-laki. Pengalaman karena sang ayah pergi meninggalkan dia dan ibunya, membuat ia enggan berdekatan dengan pria mana pun. Tapi Dani berhasil meyakinkan Alma bahwa dirinya berbeda dengan sang ayah. Dani membuktikan semua ucapannya bahwa dia benar-benar tulus mencintai Alma dan pria itu berhasil membuat Alma percaya. Tapi sekarang, apa yang terjadi? Kepercayaan Alma pada makhluk bernama laki-laki, kini kembali menguap. Ia menyesal karena sempat percaya pada Dani. Kini kepercayaan yang sudah ia bangun tinggi-tinggi, hancur lebur karena sebuah pengkhianatan yang dilakukan laki-laki pertama yang sempat menjadi bagian dari hidupnya. “Alma, maafkan aku. Semua aku lakukan demi kebaikan kamu.” Dani menatap sendu wanita yang ia cintai. Hatinya begitu sakit, melihat tatapan kecewa di mata indah gadis itu, mata yang kini sudah basah dan memerah. Dani tahu pasti perjuangan untuk membuat Alma menerima kehadirannya, itu bukanlah hal yang mudah. Tapi kini segala perjuangan itu harus sia-sia. Ia tidak bisa bersama sang pujaan hati. Ia pun sama terlukanya. “Kebaikan aku? Coba jelaskan sama aku, Mas, kebaikan seperti apa yang Mas maksud?” Alma menatap tajam Dani dengan matanya yang merah. Air mata sudah tak lagi membasahi pipi. “Aku—” “Sudahlah, Alma. Tak perlu banyak tanya. Pokoknya hubungan kalian telah berakhir. Dani akan saya nikahkan dengan gadis kaya raya yang lebih baik dari kamu.” Tina muncul tiba-tiba dan memotong ucapan Dani. “Mama! Aku 'kan udah bilang, biar aku bicara sama Alma.” Dani berang melihat ibunya kembali ikut campur. “Halah, kamu ini. Sejak tadi bicaramu gak tegas gitu. Kesel mama lihatnya juga,” gerutu Tina. “Ma. Tolong biarkan aku menyelesaikan masalah kami baik-baik,” pinta Dani. “Sudahlah, Dani. Intinya hubungan kalian harus berakhir. Apalagi sih yang mau kamu jelaskan sama dia?” Tina tidak kalah berang pada putranya. “Kenapa, sih, Ma? Mama jadi egois seperti ini. Aku Cuma minta waktu untuk bicara sama Alma. Setelah itu terserah Mama mau melakukan apa padaku. Aku udah gak peduli dengan jalan hidupku sendiri.” Dani menatap ibunya dengan tajam. “Udah berani, ya, kamu menatap ibu kamu seperti itu demi seorang perempuan?” amuk Tina, tidak terima dengan perlakuan sang anak padanya. “Mama!” bentak Dani, bangkit dari posisi duduknya dan berdiri tegak di depan sang ibu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook