Minggu pagi, Julia terbangun dan mendapati tempat tidurnya kosong. Julia menelepon Max, berpikir dia mungkin berada di ruangan lain, tapi tak ada balasan. Julia keluar dari tempat tidur, dan membungkus tubuhnya dengan selimut, berjalan melalui lorong, dan melihat keluar. Max tidak terlihat. Julia melihat sekeliling untuk mencari pesan yang mungkin saja ditinggalkan Max. Tak ada pesan. Julia berjalan ke arah teras dan mendapati sosok Max yang terlihat mengatur napas, peluh yang membasahi wajahnya dan juga lengan berototnya yang tampak berkilau dibawah sinar matahari pagi. “Pagi.” “Hey. Dari mana saja kau?” “Pergi untuk lari. Dan hitunganku tepat, kembali saat kau terbangun, meski sedikit terlambat. Maafkan aku.” Max terlihat sangat menggiurkan dengan tubuh kekar berpeluh, pikiran Jul

