Tiga Puluh Satu

1453 Words

“Mereka tidak percaya padaku,” desis Julia bersamaan dengan suara petir yang menggelegar di luar apartemen secara tiba-tiba. Angin kencang menerjang jendela apartemen. Hujan yang lebat di siang ini. Memecah keheningan. Mata Julia masih sembab. Suaranya masih bergetar. Pikirannya masih melayang-layang. Ia yakin dirinya baik-baik saja. Hari yang terasa panjang dan melelahkan bagi seorang Julia Ross. Semua bagai mimpi buruk yang tidak pernah dia harapkan. Semua rencananya hari ini berganti menjadi sebuah tragedi, menyesakkan dan teramat sangat mengerikan bagi Julia. Ia ingin segera bangun dari mimpinya, namun semuanya benar nyata. Ketakutan masih bergelayut dalam diri Julia.  “Aku mempercayaimu, Julia,” bisik Max sambil mengecup bahu Julia yang terbuka. Kecupan yang menghantarkan rasa mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD