Tiga Puluh Dua

2065 Words

Dengan langkah gontai Julia meninggalkan Max diruang kedap suara itu. Meninggalkannya bersama kenyataan hidup seluruh penghuni apartemen. Isi kepala Julia terasa penuh. Ia merasa tak mampu lagi untuk menampungnya lebih lama. Julia ingin menangis dengan hidupnya hari ini. Semua bagai tragedi. Julia membiarkan pintu apartemen Max tetap terbuka di belakang langkahnya, lalu menekan tombol lift, dan berdiri disana seorang diri menanti pintu lift hingga berdenting. Julia tertunduk dalam keheningan. Bayangan apartemennya dalam layar monitor milik Max. Mungkinkah selama ini Max telah mengintip kehidupannya? Seperti halnya yang Max lakukan terhadap penghuni lainnya. “Ya Tuhan,” desis Julia. Banyak pertanyaan dalam kepala Julia yang telah berjejal dan butuh jawaban. Suara pekikan Casey yang tib

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD