33. Pagi yang Berkeringat (21+)

1919 Words

Entah kenapa, tapi semenjak Raga bertemu kembali dengan Amira tempo hari, dia justru seolah begitu mudah terbawa perasaan. Meskipun Amira menganggap ucapannya adalah sebuah candaan semata, tapi lain hal dengan tanggapan sang pria. Tentu ia selalu menganggap segala candaan tersebut menjadi sebuah keseriusan, membuat ia mudah marah dan ujung-ujungnya Amira juga yang perlu membujuknya. Seperti yang terjadi pagi ini, pasca dibujuk sang gadis, seakan tak mengenal bosan Raga pun kembali b*******h. Padahal tadi malam mereka baru saja menyatukan diri, lalu pagi ini pria itu telah mencumbu kembali wanitanya di dalam balai-balai yang tersedia tak jauh dari letak kolam berukuran persegi panjang tersebut. Layaknya yang Amira rasakan di waktu sebelumnya, dengan mudah gairahnya mencuat setiap kali R

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD