Saat tengah malam, mendadak Amira merasakan kekeringan pada tenggorokannya. Gara-gara itu, ia lantas harus terbangun demi membasahi kerongkongannya tersebut dengan setidaknya meminum segelas air mineral. Sayang, saat ia menggapai-gapaikan sebelah tangannya ke atas nakas di tengah matanya yang masih tertutup sebelah, justru tangannya itu tidak menemukan apapun yang sedang dicarinya. Membuat ia sigap menoleh dan terpaksa membuka sebelah matanya lagi guna mencari keberadaan gelas berisi air yang biasanya ada di sana. Akan tetapi, saat ia kembali teringat bahwa terakhir kali dirinya tidak tidur di kamar melainkan di sofa ruangan tengah sembari menantikan kabar dari sang kekasih yang tak juga memberinya informasi, kini sontak Amira pun membulatkan matanya sembari hendak menarik diri dari posisi