Dua minggu telah berlalu sejak insiden Amira yang mengalami kecelakaan kecil hingga membuat telapak kakinya terluka akibat air mendidih yang mengenainya. Namun beruntunglah, hari ini bahkan dia sudah terlihat baik-baik saja dan bisa kembali berjalan seperti pada umumnya. Meski tanpa kehadiran Raga yang masih sibuk di luar kota akan urusan kerjanya yang belum usai, tapi Amira harus tetap menjalani hari-harinya yang sedikit terasa hambar jikalau tak bersama Raga di sisinya. Tapi meski begitu, paling tidak rasa hambar itu masih bisa dibumbui oleh suara Raga yang bisa ia dengar melalui percakapannya lewat telepon. Bukan seperti yang lalu, di mana ia benar-benar merasa hambar karena dirinya sama sekali tidak bisa mendengarkan suara Raga meski terkadang ia begitu merindukannya.
Ah sudahlah ...
