14. Rencana Pernikahan

1077 Words

“Bagaimana kalau pertunangannya diadakan minggu depan aja?” “Minggu depan?” Seperti yang sudah disepakati, usai makan malam mereka pindah ke ruang tengah, menikmati teh dan cemilan meski sebenarnya perut mereka sudah penuh. Yah, bisa dibilang teh mungkin memang peneman obrolan, tapi untuk cemilan hanya sebagai pajangan. “Apa nggak terlalu cepat? Kita butuh menyiapkan semuanya kan, Mas? Aku kira persiapan seminggu nggak akan cukup.” Bukan, ini bukan Aroha yang bicara, melainkan Revana—sang Ibu yang menilai waktu yang suaminya ajukan dalam pembicaraan itu terlalu mendadak. “Kenapa?” “Eh?” “Kenapa minggu depan? Bukan besok atau lusa? Cuma pertunangan, kan? Bukan pernikahan? Aku barusan malah pikir kalau yang Ayah maksud minggu depan itu pernikahannya.” “Eh?” "Kenapa? Kenapa Mas tatap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD