TEROR

1030 Words

Mobil mewah Angga melaju meninggalkan studioku. Aku sama sekali tidak berbicara sepatah katapun padanya. Menggunakan kacamata hitam dan setelan panjang berwarna hitam, dengan model rambut textured crop menambah pesona Angga. Aku menggelengkan kepalaku membuang fikiranku yang mulai berjalan kemana-mana. Aku membuang nafas pelan agar tak terdengar oleh Angga. "Mana ponselku!" Pintaku pada Angga saat kami sampai di kampus. "Aku bawa." "Apaan sih kamu ? Itu ponselku ! Semua kontak dan satu-satunya alat komunikasiku, kalau itu kamu bawa bagaimana aku menghubungi orang ? Dan bagaimana jika ada yang mencariku ?" "Siapa yang akan mencarimu ? Kamu sedang tidak ada proses pembuatan novel. Kamu juga sedang tidak mengikuti lomba fotografer. Kalau ada yang janjian untuk foto biar aku yang atur.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD